BAB XXIV

28 2 1
                                    

Di sebuah ruang kerja dengan nuansa jauh dari kata modern, seorang pemuda sedang berkutat di mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruang kerja dengan nuansa jauh dari kata modern, seorang pemuda sedang berkutat di mejanya. Wajah tampan pemuda itu terhalang oleh kacamata bundar yang ia kenakan. Tatapan datar namun serius pemuda itu layangkan pada layar komputer yang menyala terang di hadapannya. Waktu berselang cukup lama, hingga akhirnya sebuah helaan nafas panjang keluar dari bibir tipis sang pemuda.

"Gāi sǐ de!! [Sialan!!]" ucap Jiang Zaemin kasar, kedua tangan yang tadi menari di atas key bord kini terangkat mengacak rambut hitam kelamnya dengan kasar. Ia merasa frustasi setelah melihat berbagai tulisan yang tertera rapi di layar komputer miliknya.

"Kenapa jadi rumit seperti ini sih?"

Tubuh yang berbalut kaos polos berwarna putih bergerak mundur, menyender pasrah ke belakang tepat ke sandaran kursi kerja berwarna hitam.

"Kairav, sebenarnya apa saja yang kamu sembunyikan selama ini dariku?"

Zaemin bergumam pelan. Pandangan matanya menerawang ke langit-langit ruangan yang berwarna krem. Pemuda itu mengingat kembali percakapan dirinya dengan Kairav. Tentang Kara, juga masa lalu gadis itu.

Awalnya Zaemin hanya penasaran dengan gadis bernama Kara yang sepertinya sangat berpengaruh pada kehidupan Kairav. Walaupun selama ini mereka berdua berteman dekat, tetapi ternyata banyak hal yang belum Zaemin ketahui tentang sahabatnya itu.

Perlahan pandangan Zaemin berpindah kembali ke bawah. Ia menatap pigura kecil di atas meja. Di dalamnya terdapat gambar tiga orang pemuda berparas tampan tengah berdiri bersebelahan. Ketiganya memakai balutan jas berwarna hitam yang sama. Senyum bahagia terpampang jelas saat mereka menghadap kamera. Walaupun, salah satunya hanya menampilkan senyum tipis.

Tanpa sadar senyum manis hadir di paras tampan Zaemin. Itu adalah potret kelulusan mereka bertiga dari universitas. Zaemin dan Baiyu sudah saling mengenal sejak SMP, tetapi entah kenapa Zaemin selalu merasa kedekatannya dengan Kairav berbeda. Itu membuatnya lebih nyaman. Itu membuatnya lebih terikat.

Zaemin selalu merasa ada sesuatu dari balik sisi lain Kairav yang membuat dirinya tertarik lebih. Tampaknya itu adalah sisi misteriusnya. Hal yang selalu membuat Zaemin betah untuk berdiri tepat di dekat Kairav, juga hal yang membuat Zaemin tertarik untuk mencari tahu segala hal tentang teman baiknya itu.

Penasaran mungkin bukan kata yang tepat. Ada sesuatu yang lebih dari itu. Karena meski dia terus di buat bertanya- tanya, dan di kejutakan Zaemin tidak bisa tidak peduli dengannya. Tidak bisa marah padanya juga. Dia hanya tahu, meski mereka bersahabat dekat, Kairav punya kepribadian yang sangat tertutup. Terutama jika itu sudah menyangkut masalah pribadinya. Maka dari itu bukan hal baru jika Zaemin selalu di buat seperti ini, setiap kali dia mengetahui sedikit saja rahasia Kairav.

"PTSD ya..." Gumaman terdengar di ruangan yang sepi. Kali ini pandangan mata Zaemin kembali fokus ke layar laptopnya yang menampilkan berbagai macam penjelasan tentang PTSD. Zaemin benar-benar tidak menyangka gadis cantik yang terlihat begitu kuat, ternyata mengalami masa lalu yang kelam dan begitu menyakitkan hingga membuatnya memiliki penyakit seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Delta7 TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang