21

558 59 5
                                    

Bulan ini, minggu ini, hari ini, jam ini, dan detik ini... Dinyatakan dengan sangat sangat nyata bahwa THE BUFALA dengan geng tak bernama milik angkasa dinyatakan telah damai.

WUUWUWUWUWU...

dari kejadian minggu lalu, masih ingetkan! Waktu bulan nangis di danau bareng angkasa. Disana mereka damai, dah gitu hehe singkat aja jan kepo.
Author kumat lagi dah_- najis!

Hari ini, adalah jadwal angkasa ngapel ke hadapan bulan. Eh gak deng! Belajar matematika bareng maksudnya_-

Bulan menunggu angkasa di sebuah kafe khusus remaja di kalangan kota itu, tak lama hanya beberapa menit angkasa pun datang dengan gaya biasa! CUPU!
bulan sudah menghilangkan rasa jijiknya, ia sudah memulai prinsip baru dalam dirinya 'lo normal gue normal, ngajak ribut? Gue ladenin!'

Bulan tersenyum manis pada angkasa, baru kali ini ia memegang banyaknya buku kembali, belajar, dan menghabiskan malam dengan rumus.

"satu minggu ini... Angkasa patner gue berubah, berubah jadi lebih baik dari sebelumnya, gue gak nyangka bakal kalem kek sekarang, biarpun kalem kalem bangsat hehe"  -batin bulan berirama.

"hai! Udah siap"
Sapa angkasa seraya memundurkan kursi untuknya duduk di hadapan bulan, tersenyum manis dengan tulus membara.

Bulan hanya menghela napas saat melihat buku buku tebal di lengan angkasa yang akan ia pelajari bersamanya, tersenyum manis hingga...

Boleh mati gak! Liat buku ini muter pala gue!

Bulan membuka buku penuh hitungan itu dengan wajah datar sedatar datarnya, hingga angkasa terkekeh geli melihat bulan di saat itu.
Bulan menatap wajah angkasa dengan sedikit menyipitkan matanya, bagaimana bisa ia menertawainya dalam diam saat ia sedang INGIN MATI KARENA RUMUS...
Hrr musnahlah kau angkasa_-

"jangan ngomongin gua dalam hati deh, suka tau rasa lo" angkasa kini tidak canggung untuk berbicara bahkan non formal pada bulan.

"dih pede banget lo!" nyinyir bulan yang sering terdengar oleh angkasa.
Padahal---

'tau banget nih orang untung gue pinter bacot non fakta hahaha uwuw'

"tuh kan! Kalo gak ngomongin dalem hati gak perlu nyinyir neng"
Kata angkasa sambil terkekeh menatap buku di genggamannya.

JLEBBB
anyingnih angkasa, ngena banget nyet_-

Bulan hanya menyembunyikan wajahnya dalam buku yang ia tarik atas hingga menutupi wajahnya, merahnya gak upit haha.

Ting...
Ada notif pesan dari venus, jarang jarang venus kirim chat.

Venus
Lo liat belakang, ada gue di sini, bareng malvin. Sorry yaaa gue udah jadian sama malvin haha, jangan nangis ntar gue bahagia!

Bulan melirik ke arah belakang, dimana ada venus disana! Tersenyum devil dan melambaikan lengannya histeris. Mata bulan panas, sangat panas, dunia kejam! Benar benar kejam untuk saat ini!

Angkasa memperhatikan bulan yang tiba tiba kaku, menatap arah tatapan bulan kini...
Venus!
Venus duduk bersama seorang lelaki, angkasa yakin bila yang tengah duduk bersama venus adalah...
Ah, sudahlah kalian pasti paham!

Bulan kembali menatap angkasa yang kini menatapnya dengan intens, bulan kelu tak mampu berkata... Rasa ini, masih bulan rasakan untuk malvin! Masih bulan simpan kenangan satu hari di malam kemarin!

"tunda dulu aja belajar malem ini, biar lo istirahat"
Angkasa membereskan buku buku di meja tempatnya dan bulan duduk.

Bulan memegang lengan angkasa untuk meminta waktunya sebentar
"gue gak papa, kita pindah tempat aja ya" ucap bulan dengan selembut mungkin.

---

"waaaaaah bintangnya banyak banget! Bagus banget!" bulan mentap bintang bintang di atas sana dengan mata penuh kebinaran, mengagumi dengan sangat ciptaan tuhan yang maha kuasa.

Angkasa tersenyum senang melihat bulan senang tanpa beban. Di danau tempat dimana ia dan bulan berdamai minggu lalu, langit luas mendukung bintang bertabur, biru dongker muda menemani gelapnya malam dan ribuan bintang.
Duduk di hamparan rumput kecil tak kasar sentuh, tersenyum senang di tempat itu.

"seneng banget kayanya"
Sindir angkasa mengacak rambut bulan dengan lembut.

Bulan berbalik menatap angkasa dengan sangat detil
"makasih" bulan menggenggam lengan angkasa untuk memperdalam ucapannya barusan.

"untuk?" tanya angkasa

"hmm... Ya karna lo, gue bisa senyum kaya sekarang" sahut bulan tersenyum kembali menatap bintang di langit malam.

"bulan"  -angkasa memanggil bulan dengan sangat getir, ntah bulan merasakan hal itu atau tidak.
Bulan yang mendengarnya hanya bergumam kecil.

"gue mau jujur sama lo---

Ting...
Ada notifikasi tertera di layar handphone milik bulan, bulan membuka notif itu setelah izin dari angkasa.

Venus?
Ngapain?

Venus mengirimkan kalimat kalimat singkat yang sulit di mengerti seperti...

Venus
Tlong w bw plisi
Shere lock

..........
See you next part guys😍🖤

Cieee yang kepo hahaha
Itu venus kenapa!
Bulan kenapa!
Bdo author gak tau haha.

Selamat malem jumat guys.
Jangan lupa komen buat part selanjutny Babay😘





The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang