Chapter 13 - Bad idea

841 88 4
                                    

Peter tersandung ke dalam gang,meringis kesakitan saat luka tusuknya berdenyut menyakitkan.
"Karen,seberapa buruk itu?"peter bertanya sambil memeriksa waktu untuk melihat ia masih punya waktu 30 menit sampai kelas dimulai.

" saya merekomendasi kan untuk pulang atau menelpon tuan stark,jika tidak ditangani lukanya akan menjadi serius"  jawab karen.

Peter menggelengkan kepala "Tidak tidak,aku harus segera pergi ke sekolah dan ayah akan membunuhku jika dia tahu aku berpatroli sebelum sekolah,aku hanya harus membungkusnya".(bungkus?😂)

Karen tetap diam saat peter mulai membungkus lukanya,sesekali meringis karena rasa sakit yang muncul di setiap sentuhan.
Setelah membungkusnya dengan perban dan mengganti setelan jas spiderman nya.ia mulai berjalan ke sekolah.

Peter terus berjalan ke sekolah,mencoba mengabaikan denyutan luka yang ada di perut peter,bukan salahnya hal ini terjadi.
tentu kalian bisa menyalahkan peter karena tidak mendengarkan indra nya yang tajam,tapi dalam pembelaannya,orang2 jahat itu sudah pergi sebelum seseorang datang entah dari mana dan menikam peter.

jangan tanyakan bagaimana peter bisa berangkat ke sekolah tanpa diantar oleh happy,tentu saja dengan alasan peter sekarang adalah spiderMan,ia membujuk ayahnya agar ia berangkat sekolah sendiri,come on dude peter sudah besar.

🕷~~~~~🕷


"happy,kau tetap harus menjemput peter saat ia pulang sekolah"ucap tony pada happy yang tengah meminum kopi hitam di hadapannya.

happy yang hendak menjawab didahului oleh steve.

"tony,peter kita bukan anak berumur 5 tahun lagi,dia remaja sekarang,ia butuh kebebasan juga".saut steve yang saat ini duduk di sebelah tony."

memang yang melarang dan membuat peraturan apapun di keluarga mereka adalah tony,steve hanya mengikuti apapun perkataan atau peraturan tony selagi itu hal positif dan tidak berlebihan.

"tapi steve,aku hanya takut anaku terluka atau terjadi sesuatu saat tak ada yang mengawasi nya" balas tony menatap steve.sungguh tony tak ingin anaknya tergores seinci pun.

"jangan lupakan bahwa ia memiliki kekuatan super juga sekarang,itu sangat cukup untuk peter bisa menjaga dirinya sendiri,tony" ucap steve sedikit menaikan suaranya.

tony menunduk mengerutkan kening,ekspresinya berubah menampilkan wajah kesal dan berfikir.
"apa aku terlalu mengekangnya?" ucap tony setelah hening beberapa detik.

steve menghela nafas dan tersenyum kecil  "tidak,kau dan aku sudah melakukan yang terbaik,hanya saja sedikit kebebasan untuknya tidak masalah bukan?".

" ya"


🕷~~~~~~🕷

Peter tiba di sekolah tepat waktu,dan ketika peter masuk ia melihat ned menatapnya dengan kekhawatiran meledak di wajahnya.

"bung,are u okay?"dia bergegas keluar,sambil mengamati kulit peter yang mungkin pucat dan ekspresi kesakitan yang sekarang terukir secara permanen di wajahnya.

" katakan yang sebenarnya,karena kau terlihat seperti mayat hidup"ucap ned menatap peter dari atas sampai bawah dengan perhatian yang jelas.

saat ned sedang sibuk mengintrogasi peter harley datang menghampiri keduanya,seperti biasa ia hanya ingin menyapa peter.

"good morning peter" sapa harley riang.

peter sebisa mungkin tersenyum dan menyapa balik harley dihadapannya.

"peter,kau sakit?"tanya harley menatap peter dengan tatapan sama seperti ned saat ini.

peter menghela nafas,mengetahui bahwa ia tidak mungkin memberitahu ned dan harley bahwa ia tertusuk diperut " tidak apa-apa hanya sedikit err tidak enak badan"jawabnya tersenyum kikuk sambil merasakan denyut rasa sakit sepanjang waktu.

"lalu kenapa kau tidak tinggal dirumah?kau bisa idzin tidak masuk hari ini jika kau merasa tidak enak badan" jelas harley yang diikuti anggukan oleh ned.

Peter menggelengkan kepalanya,mendengus sedikit saat gelombang rasa sakit melanda perutnya sambil menjawab "tidak,aku akan baik baik saja beberapa jam kedepan,juga aku tidak ingin melewatkan pelajaran kimia" jawab peter mencari cari alasan.

ned memutar matanya" yasudah kalau begitu,tapi jika kau merasa lebih buruk,beritahu aku atau harley okay?"

peter akan menjawab ketika guru masuk dan mereka dengan enggan pergi ke kursinya masing masing.



Sepanjang kelas peter bisa merasakan rasa sakit yang perlahan meningkat setiap ia menghirup udara yang dia hirup.

Dia melihat kebawah,meringis ketika ia melihat darah membasahi hoodie nya,lukanya jelas mengeluarkan banyak darah dari perban.

peter dengan perlahan mengangkat sebelah tangannya,meringis saat dia melakukannya,dan menarik perhatian guru yang mengangguk  sebagai tanda terima.

"sir,bisakah saya pergi ke kamar mandi?"peter bertanya.

Guru itu mengangguk dan peter perlahan mulai berdiri memastikan tangannya menutupi pakaian yang bernoda darah.

Ned yang memang sedari tadi memperhatikan peter menangkap darah dibaju temannya itu,matanya tampak membelalak kaget,dan ketakutan juga terlihat di matanya.

Peter tidak menunggu untuk mempertanyakannya,ia berjalan- lebih tepatnya tersandung keluar dari pintu.

Pada saat peter sampai di aula,dunia berputar dengan kecepatan yang tidak biasa,ia menabrak tembok dan titik titik hitam menghiasi pandangannya.

Ned dengan cepat mengikuti,gurunya tidak menanyainya,ned menyusul peter dan melihat sahabatnya bersandar di dinding,kulitnya lebih pucat dari yang tadi dengan lapisan keringat yang melapisi kulitnya.

Peter terduduk lemah,tangan diatas perutnya sudah berlumuran darah,dia tahu dia tidak punya pilihan.

"peter,what the fuck apa yang terjadi"ned menghembuskan nafas dan mencoba mambantunya.
Ketika ia tidak mendapat jawaban dia mengeluarkan teleponnya,memanggil nomor yang dia diberitahu untuk menelpon jika ada keadaan darurat.

ned sangat shock,tangannya gemetar saat ia menunggu seseorang ditelpon menjawab panggilannya.

"Ned,kenapa kamu menelpon saya?"Jawab tony dari telfon.

Ned menatap sekilas sahabatnya yang matanya hampir tidak terbuka,tetapi berkaca kaca dan jelas dalam keadaan linglung.

" T'uan S-tark ini,peter,peter dia terluka parah di perutnya,aku tak tahu karna apa,tapi sepertinya itu luka tusuk,dan d-ia baru saja pingsan,omg"Ned tergagap merasakan ketakutannya tumbuh setiap detik.

kekacauan dan kutukan terdengar dari sebrang telpon,dan tony menjawab "shit kid,apakah kamu di sekolah?" Suara tony terdengar sangat panik.

"ya" ned menjawab,dan begitu tony mendengarnya dia mengakhiri panggilan dan bergegas keluar gedung sudah memakai setelan ironmannya dan siap untuk membantu putranya,demi tuhan ia akan berfikir lagi untuk memberi peter kebebasan.

tbc,vote&komen ya☺

SuperfamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang