Soobin berjalan ke arah kamar Yeonjun sambil memeluk bantal miliknya yang baru saja diganti sarungnya. Ketika ia membuka pintu dilihatnya Yeonjun yang sedang sibuk menepuk-nepuk bantalnya dan bersiap untuk tidur.
"Kakak."
"Binie?" Yeonjun yang siap merebahkan kepalanya di bantal urung ketika dilihatnya Soobin kini menutup pintu kamarnya. "Kenapa?"
Soobin diam tidak menjawab. Ia hanya terus berjalan ke sisi lain kasur Yeonjun, meletakkan bantal di sebelah milik Yeonjun lalu naik ke atas kasur. Soobin berbaring, menelusupkan kakinya ke dalam selimut sambil bergeser mendekat ke sisi Yeonjun.
"Setelah dipikir lagi aku malas pasang sprei kasurku, Kak. Aku numpang disini aja ya."
Yeonjun tertawa mendengar penuturan Soobin, ikut membaringkan dirinya menyamping menghadap Soobin dengan siku di atas bantal dan tangan menopang kepalanya. "Lucu banget. Udah kangen Kakak ya?"
Yeonjun seketika mengatupkan mulutnya dan berkedip cepat tatkala Soobin merangsek maju dan meletakkan tangannya melingkari torso Yeonjun dan mengusakkan pipinya di dada Yeonjun.
"Kakak lagi grogi ya?" tanya Soobin dengan nada menggoda tersemat di dalamnya. "Ribut banget disini."
Yeonjun menatap kepala Soobin lalu mengacak rambutnya gemas. Yeonjun tersenyum hangat ketika dirasanya tubuh Soobin bergetar karena tertawa, kemudian menepuk pelan kepala pemuda itu.
"Kamu bisa jadi berani gini gimana ceritanya? Kakak jadi kaget."
Soobin bergumam pelan, mengeratkan rengkuhannya di punggung Yeonjun sembari menghirup aroma khas pemuda itu. "Mmm, aku ekspresif kok Kak kalo naksir orang. Apalagi kalo tau orangnya naksir aku juga."
"Jadi kamu naksir Kakak?"
Soobin mengangguk.
"Dan Kakak naksir kamu?"
Soobin kembali mengangguk.
"Sok tau banget."
Soobin memundurkan kepalanya lalu mendongak untuk menatap Yeonjun. "Idih, jadi Kakak gak naksir aku?"
"Nggak."
Kening Soobin mengerut membuat Yeonjun mengangkat tangannya dan mengusap pelan kening Soobin sambil tersenyum jenaka. "Kan Kakak udah sayang."
"Aku juga sayang. Tapi naksir juga."
"Kenapa bisa dua?"
"Kenapa nggak bisa? Kan Kakak," balas Soobin seadanya, dengan menekankan kata Kakak dalam kalimatnya.
"Jelasin dong, Kakak gak ngerti makna tersirat."
"Kalo gak mau, gimana?"
"Gak mau nanti Kakak cium."
"Ya udah aku gak mau jelasin. Ayo cium."
Yeonjun tergelak. Ia menatap tidak percaya pada Soobin yang kini hanya memandangnya dengan kedipan polos. Soobin terlihat jauh lebih luwes dan vokal dalam melepaskan emosinya beberapa jam terakhir setelah mereka pulang dari bandara. Dan sungguh, Yeonjun bersyukur akan hal itu.
Yeonjun menggeleng sebelum akhirnya merebahkan kepalanya agar sejajar dengan wajah Soobin. Ia menyentuh dagu Soobin dengan telunjuknya, mengangkatnya sedikit untuk mengecup lembut bibir Soobin.
"Done."
"Kakak suka aku yang kayak gini atau aku yang diam?"
"Keduanya."
"Ih, serius."
"Hahaha, ini tuh udah serius. Selagi itu kamu, Kakak suka kㅡ adu-duh!"
Yeonjun merintih tertahan namun jejak tawa masih terlihat di wajahnya ketika Soobin mencubit pinggangnya. "Jangan manis-manis, aku malu."
KAMU SEDANG MEMBACA
YEONBIN - THE HEART WANTS WHAT IT WANTS
Fanfiction✿❀ It has always been you. ❀✿ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ (June 7th - August 20th, 2020 𖤐 Completed.) bxb Choi Yeonjun Choi Soobin Other characters will be added in the story.