Menggapai Cinta Sang Gus [END]

13. Jalan Sehat

Ini siapa?

*****

"Lo ngapa si Div gak biarin gue ngomong dulu sama si gus gus Al, Al siapa? Alo, Alu, Ala?"

"Gus Ali Ra" jawab Diva membenarkan.

"Nah, iya itu maksudnya, kenapa? "

" Kamu itu tadi ngomong sama gus Ali udah ---em, gimana ya? " bingung bagaimana caranya Diva harus menjelaskan. Tadi itu menurut Diva Aira berbicara dengan tanpa sopan santun pada anak kyai. Sedangkan di Pesantren di ajari untuk takdzim kepada kyai serta keluarganya.  Tapi kalau langsung berbicara malah Aira tersinggung.

"Kamu tadi ngomong nya kurang sopan Ra" lanjut Diva akhirnya.

"Ya lagian dia duluan itu. Songong. Sok ganteng pula"

Ya emang ganteng kok, eh? - batin Diva -

"Yaudah lah lupain aja. Gak penting juga"

Aira terdiam beberapa menit, "Gak bisa gitu Div. Itu orang kalau gue inget - inget yang dulu pernah bawa gue ke tempat Abah sampe gue dihukum baca sholawat" ucap Aira setelah ingat betul wajah gus Ali.

"Hah? Masa iya? " balas Diva kurang yakin. Masalahnya gus Ali itu jarang pulang ke Pesantren yang notabe nya milik Abah nya sendiri. Lah ini? Kok bisa? Kalau pulang pun biasanya Pesantren akan heboh.

"Ya iyalah. Inget banget gue! Gara - gara dia..." ungkap Aira geram mengingat kejadian itu.

"Gue bakal bales perbuatan yang waktu itu " putus Aira.

" E--eh, gak usah si Ra. Anggap aja itu biar kamu juga dapet pahala. Kan barang siapa yang bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw.  akan diampuni dosanya."

"Iya juga ya" Diva mendesah lega. Akhirnya Aira tidak akan membuat ulah.

"Tapi gue bakal tetep bales perbuatan dia. Gue gak suka orang songong kaya Ali Ali itu" lah, si Aira tetep aja dongkol.

"Gak usah dong Ra, aduuh... " pusing rasanya dengan cara apa Diva harus membujuk Aira.

" Emang ngapa sih? Lo suka sama gus Ali ya" tuduh Aira yang sayangnya tepat sasaran.

Dengan cepat Diva menggeleng"Gak! "

" Jangan boong lo"

"Enggak Aira, aku engg---"

Braak

"Woy! Gus Ali udah pulang yuhu" ucap si Sindy menghentikan ucapan Diva.