31 khitbah

5.9K 673 84
                                    

Bismillahirrahmanirrahim....

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Andra & Zaida, comback!
Afraz & Rachel 🍁

Menjawab salam itu wajib 😄

Butuh vote 30 dan komen 60 untuk next part, sanggup?

Kalo sanggup, aku publish habis dzuhur.

Kalian bisa ajak temen-temen kalian buat baca kisah Zaida dan Andra, untuk memberikan vote 😍

🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧

Embun masih hinggap dan lekat pada dedaunan, belum di cairkan oleh sinar matahari pagi. Matahari sepertinya masih malu-malu untuk menampakkan diri di pagi ini. Dingin, sangat melekat di lingkup pondok pesantren al-Assad dan sekitarnya, cuaca mendung, namun hujan tidak kunjung turun, justru masih menggantung tidak berpenghujung.

Zaida sedang berkutat dengan peralatan dapur. Kali ini ia memilih untuk memasak sendiri. Biasanya ia makan di kantin pondok pesantren. Zaida rindu masakan ketiga ibunya, dan memutuskan untuk membuat sayur asem.

Tiga puluh menit sudah berlalu, dan Zaida sudah selesai dengan sekotak makanan, nasi dan sayur asem, serta lauk pauh yang lainnya. Zaida melirik ke arah dinding yang menunjukkan pukul 07: 23. Zaida sudah siap dengan pakaian rapi untuk mengajar.

Zaida mengambil langkah untuk mengambil tasnya di sofa, yang berisi beberapa kitab pelajaran pegangan guru. Zaida mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan nya kembali. Bismillahirrahmanirrahim, Zaida keluar dari rumahnya, tidak lupa memakai jaket karena hari ini cuaca tidak bersahabat.

🕊🕊🕊

Hari ini, Zaida mengajar tingkat aliyah, kelas dua belas. Seperti biasa jika sudah tingkat itu, pembawaan yang harus di sampaikan harus dengan menarik dan tema-tema yang berdekatan dengan lingkup mereka. Zaida sedikit tertantang di sini.

"Bismillahirrohmanirrohim."

"Materi kita hari ini adalah, pacaran apa khitbah? Mari kita mulai."

"Mengapa orang di luar sana banyak yang berpacaran? Sedangkan mereka tau, bahwa itu adalah suatu perbuatan maksiat. Mereka berpacaran, karena mengatasnamakan cinta. Cinta? Tidak ada yang salah dengan hal itu, tapi cara kita mengungkapkan cinta itu salah."

"Cinta dalam islam, tidak di larang karena ia berada di luar wilayah kendali manusia. Bahkan cinta merupakan anugrah yang harus di syukuri, dengan mengekspresikan dan membinanya sesuai norma-etik syariat."

"Islam dengan universal ajarannya telah mengatur seluruh hubungan manusia, baik secara vertikal (Hablun min Allah), maupun horizontal (Hablun min An Naas). Tak terkecuali hubungan sepasang anak manusia, yang sedang di rundung ASMARA."

"Istilah pacaran secara harfiyah tidak dikenal dalam islam, karena konotasi dari kata-kata ini lebih mengarah pada hubungan pra-nikah yang lebih intim dari sekedar media saling mengenal. Islam menciptakan aturan yang sangat indah dalam mengatur hubungan lawan jenis yang sedang jatuh cinta yaitu dengan konsep khitbah."

"Khitbah adalah sebuah konsep agama, sebagai media yang lebal bagi hubungan lawan jenis untuk saling mengenal, (ta'aruf) sebelum memutuskan menjalin hubungan suami-istri. Konsep hubungan ini sangat di anjurkan bagi seorang yang telah menaruh hati kepada lawan jenis dan bermaksud untuk menikah. Akan tetapi, hubungan ini harus tetap terbingkai dalam nilai-nilai keshalehan sehingga kedekatan hubungan yang bisa menimbulkan potensi fitnah berarti sudah di luar konsep ini."

Zaida menjelaskan, dan para murid yang di kelas tempat Zaida mengajar, memperhatikan dengan seksama. Mereka suka pembawaan yang Zaida bawakan, karena sangat mudah di pahami.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang