Sixteen

5K 766 39
                                    

jangan lupa vote and comment <3

---

"Kenapa bengong? Ayo." kembali ke kenyataan Jeffrey segera memutari mobil dan membukakan pintu untuk Roseanne yang baru saja akan membuka untuknya sendiri.

Rover hitam meninggalkan area parkir. Baik si Jeffrey ataupun Roseanne tidak ada satupun yang membuka pembicaraan hingga suara deringan ponsel mengisi keheningan perjalanan mereka, Jeffrey mengangkatnya melalui sambungan device pada setir kemudi.

"Halo Dion"

"Sore Pak Jeffrey, saya mendapat kabar bahwa perabot yang bapak pesan telah sampai dirumah bapak dan kurir sedang menunggu sekarang karena tidak ada orang yang menerima barang tersebut. Maaf Pak Jeffrey, saat ini saya tidak bisa membantu, penanganan pers Indonesia lebih sulit dari perkiraan saya."

"Tidak apa-apa Dion, terima kasih, saya akan mengurusnya sendiri" lalu panggilan terputus.

"Ooh, Dion itu asistenmu?" Roseanne mendengar semuanya, mendengar nama Dion membuat ia teringat dengan pria kaku yang ia temui di hotel malam itu.

"Kamu tahu Dion?" Tanya Jeffrey dengan pandangan fokus kejalanan, alisnya terangkat tak kala Rose mengetahui tentang Dion.

"Cowok kaku yang tiba-tiba menawarkan diri untuk mengantarkan aku pulang, ya aku tahu" Spontan Jeffrey menoleh kearah Roseanne, ia sempat bingung sebelum tersadar tentang kejadian malam kali pertama mereka bertemu.

Jeffrey hanya mengangguk-angguk kecil.

"Kamu yang suruh dia waktu itu?" Jeffrey menoleh kembali lalu tersenyum Roseanne mendapatkan dimple terlihat di pipi Jeffrey sebelah kiri.

"Iya"

"Berarti waktu itu kamu tahu aku diam-diam keluar kamar?" lagi-lagi Jeffrey hanya mengangguk membuat kedua pipi Roseanne memerah membayangkan pria itu melihatnya setengah telanjang melintasi ruangan dengan kaki berjinjit dan berlari secepat yang ia mampu, "duh malu" lirih Roseanne.

Jeffrey tertawa mendengarnya, membuat Roseanne memberikan tatapan tajam yang menggemaskan kearah pria disebelahnya dan melengos begitu saja menghadap jalanan luar. Jeffrey hanya menggeleng-geleng kepalanya dengan senyum tak pernah luntur.

"Roseanne"

"Apa lagi?!"

"Kita ngomongnya dirumahku aja ya?"

Rose teringat pembicaraan antara Dion dan Jeffrey. Mengenai kurir perabot yang sedang menunggu dirumah Jeffrey. Tunggu sebentar.

"Kamu tinggal sendiri atau bersama keluargamu?"

"Sendiri. Mama Papa tinggal di Sentul" Gadis itu bernafas lega, w-wait lega? Eh kenapa ia harus lega? Seharusnya ia lebih was-was ketika berkunjung di tempat tinggal seorang pria lajang.

"Cuman ngomongin yang tadi ya?" Jeffrey menoleh sebentar kearah Roseanne yang terlihat wawas terhadapnya

"Kenapa? Kamu berharap kita lebih dari sekedar bicara nanti?" Goda Jeffrey membuat Roseanne kembali memerah, kedua pipinya sudah seperti kepiting rebus.

"Jeffrey!"

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pulang • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang