Bagian Dua Puluh Empat
"Jangan Terlalu Cinta Nanti Benci."
© 2020
- Kaleidoskop -
"Karma itu beneran ada, sampai senjata makan tuan pun ada. Makannya jangan macem-macem."
Selamat membaca kisah Adel !
"PANAS banget Del, suer dah."
"Apaan sih alay, baru jam berapa coba."
"Hehehe."
"Ini gara-gara lo juga, bambank. Malah gombalin dia sama si Eko. Jelas-jelas dia pengennya ELU YANG GOMBALIN DIA."
"Yaudah maap atuh."
Adel memutarkan bola matanya dan masih melihat tiang bendera yang di depan mereka berdua. Depannya lagi ada meja guru piket, dimana ada Berto duduk mengawasi mereka dengan selidik.
"Itu si Berto ngeliatin aku terus loh yang, gak was-was kamu dia bakalan 'nerjang' aku?"
"Aamiin ya rabbal al-amin. Alfatihah sana biar doanya cepet dikabulkan."
"Ya Allah, Beb yang kamu lakukan ke aku itu, jahad."
"Diem aja napa sih."
"Okey aku diam."
Adel memutarkan bola matanya jengah. Ia kembali menatap langit berwarna biru cerah tanpa awan sedikit pun. Seperti ditakdirkan untuk cerah dan memamerkan begitu birunya.
Bisa nggak sih manggil pawang hujan gitu, biar nggak panas-panas banget nih.
Sebelum berjemur, ia permisi ke toilet untuk memakai sunscreen dan sunblock dengan spf 50++++++++++. Trauma pemirsa.
Keingat pernah juga dijemur bertiga dengan Azza dan Rey karena kabur dari Eko–eh malah dikejar. Jadi lah sinetron india dadakan yang ditonton dengan rame.
"Beb, itu si Berto kenapa, sih senyum-senyum sama gua daritadi!"
Adel melirik Gahara datar, "Godain lo kali."
"Astagfirullah, najis mughaladzoh ya robbi. Muka ganteng gini kok malah sama Berto."
"Derita l."
Gadis itu hanya diam dan melihat Gahara kembali. Siapa yang menyangka bahwa ia akan dihukum bersama pacarnya, enggak pernah terlintas di otaknya.
Lumayan, bahan cerita cinta murahan gini laku keras di pasaran.
"Alumni emang suka bolak-balik kesini ya, Del?"
Mendengar itu, langsung saja Adel tersentak dari lamunannya. Dan menatap Gahara kembali.
"Apa tadi? Lo ngomong apa? Gue gak denger.”
Gahara mendengus, kemudian ia menunjuk mobil yaris hitam yang terpakir di depan kantor guru. "Itu, alumni emang suka bolak-balik kesini ya?"
"Alumni?"
"Iya tadi kelihatan dikit, almet kampusnya. Hadeh, kakak-kakak ini kok suka pamer ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black ; Kaleidoskop [1]
Ficção Adolescente"Lo sama aja kayak kaleidoskop. Teropong lo tuh." "Sama-sama berharga maksud lo?" "Bukan anjir. Lo mana ada harganya. Maksud gue itu kalian sama-sama bisa berubah jadi apa aja." "Power Rangers dong?" • • • Ada tiga hal yang tak disukai oleh Adel; 1...