Part 13 ~• Pertemuan •~

49 11 1
                                    

Jakarta, 14 April 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 14 April 2019.

Gerbang rumah Aksa terbuka lebar, terlihat Kang Engkus sedang memanaskan mesin mobil. Setelah berbasa-basi menyapa Kang Engkus, Aksa memilih mengecek ponselnya.

Ada pesan masuk dari Dara, perempuan itu bilang kalau helm yang tadi Aksa pinjamkan masih tertinggal. Aksa tersenyum kecil, mengingat bagaimana wajah Dara yang berubah memerah sampai-sampai melupakan helm yang memang sedari tiba masih melekat di kepala.

Setelah membalas untuk berjanji akan menjemput Dara besok pagi, Aksa memilih masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah terdapat Tante Ami beserta Bi Ina yang sibuk menyiapkan perlengkapan untuk Saka.

Tante Ami terlihat anggun dengan setelan cocktail dress berwarna navy yang melekat di tubuhnya, tidak ada tambahan embel-embel perhiasan lainnya kecuali anting-anting berbentuk seperti helai daun semanggi yang berwarna hitam pekat, setelan itu serasi sekali dengan setelan jas papa, Aksa, dan Saka yang sengaja dibuat dengan warna serupa.

Saka sedang menikmati susu formulanya di stoller. Bayi laki-laki itu tampak menggemaskan dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam yang tersemat di lehernya. Saat Aksa menyapanya sambil mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, Saka tersenyum seolah sudah mengenali siapa laki-laki berseragam SMA di depannya.

"Abang baru pulang?" sapa Tante Ami yang menyadari kehadiran Aksa, "siap-siap ya, jas dan dasinya udah Mama siapin di kamar."

"Eum ... makasih," Aksa menjawab kaku sambil beranjak menuju kamarnya.

Di atas tempat tidurnya, seperti yang dikatakan oleh Tante Ami, beliau sudah menyiapkan seluruh pakaian yang akan Aksa gunakan. Tante Ami tidak pernah membeda-bedakan Aksa dengan Saka, perempuan itu berlaku adil sebagaimana semestinya seorang ibu kepada anak-anaknya walaupun Aksa tahu, dirinya hanya berstatus sebagai anak tiri.

Tiba-tiba saja ada perasaan bersalah di dalam hati Aksa. Sudah seharusnya Aksa memanggil Tante Ami sebagai mama. Pikiran itu akhir-akhir ini selalu bergelut dan memenuhi otaknya.

Pertemuan perusahaan yang bisa disebut sebagai acara keluarga dilangsungkan di salah satu restoran elit ibu kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan perusahaan yang bisa disebut sebagai acara keluarga dilangsungkan di salah satu restoran elit ibu kota. Saat keluarga Genandra tiba, restoran dengan dinding kaca itu terlihat sudah dipenuhi oleh beberapa kolega perusahaan yang diundang.

Dear Aksara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang