Part 16 ~• Diandra Putri Nuraga •~

53 9 0
                                    

It's so hard to say goodbye when you don't have a choice
I'm trying to say I still love you, baby come home
Just trying to keep it together here on my own.

- Bang Ye Dam Of  Treasure [Wayo] - 

- Bang Ye Dam Of  Treasure [Wayo] - 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 15 April 2019.  

Dara membawa Aksa ke UKS untuk mengobati luka di pelipis dan buku jari tangannya yang memar karena meninju terlalu keras.

Setelah meminta izin pada petugas UKS, Dara diizinkan untuk mengobati luka Aksa sendiri.

Dara membuka kotak P3K yang tadi diberikan petugas UKS padanya, mengambil kapas dan sebotol alkohol pembersih luka yang isinya tinggal seperempat. Ilmu obat-mengobati itu sebenarnya tidak fasih Dara miliki, ia hanya mengikuti instingnya berbekal menonton film khas anak-anak berandal bucin yang sedang marak di bioskop, tapi bukan berarti Dara asal-asalan juga.

"Jangan ditekan, sakit!"

Dara mendengkus, bahkan ia belum juga menempelkan alkohol yang sudah ia tuangkan ke dalam kapas ke kulit Aksa yang luka, tapi cowok itu sudah protes supaya mengobatinya dengan lemah lembut.

"Dipukul Yugo sakit banget gil−Ahw! Sakit, Ra!" Aksa mengaduh, mengibas-ngibaskan tangannya tepat pada lukanya kala perih menjalar setelah dinginnya alkohol yang Dara berikan bersentuhan dengan kulit di pelipisnya yang berdarah.

"Eh?" Dara panik, dirinya jadi ikut-ikutan mengipasi pelipis Aksa karena merasa tidak sengaja membuat laki-laki itu kesakitan.

"Pelan-pelan, Ra, nanti yang ada bukannya sembuh malah tambah parah. Pendarahan gimana?"

Dara melotot, setelahnya memukul bahu Aksa keras-keras karena mulut cowok itu sama sekali tidak bisa diatur perkataannya. "Mulut lo itu!"

Aksa meringis karena kena pukulan di bahunya. Selanjutnya, cowok itu diam saja, Dara melanjutkan proses membersihkan luka di pelipis Aksa kemudian berganti ke buku-buku jari tangan Aksa yang juga memar-memar di sana.

"Lo itu gebukin orang, bukan gebukin tembok. Pake perasaan kenapa, sih?!"

Aksa mencebik kesal. "Mana ada orang ninju pake perasaan? Yang ada pake emosi, Ra."

Setelah mendengar ucapanAksa barusan, Dara hanya menarik napasnya panjang-panjang. Kali ini ia baru bisa bernapas dengan benar setelah beberapa menit yang lalu jantungnya dibuat bekerja tidak wajar.

Pertama, karena melihat adegan mengerikan baku hantam antara Aksa dan Yugo. Ralat, antara Aksa, Aksa, Aksa, Aksa, baru Yugo, karena perkelahian tadi didominasi oleh Aksa. Yugo hanya meninju Aksa sekali, tetapi meninggalkan bekas luka yang cukup parah di pelipisnya.

Kedua, adegan Aksa yang secara tiba-tiba memeluknya, seolah-olah menjadikan dirinya sebagai perlindungan paling aman di muka bumi. Apalagi kejadian itu terjadi setelah Dee yang memeluk Aksa terlebih dahulu untuk menenangkan Aksa, tetapi cowok itu malah berbalik lalu memeluk dirinya.

Dear Aksara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang