Part 18 ~• Gergaji #2 •~

37 7 0
                                    

Beautiful
Just the way that you would look at me
Was so much I'd never wanna leave
I ...  Keep trying to forget how you were.

- Day6 [You Were Beautiful] - 

Jakarta, SMA Putra Bangsa, 17 April 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, SMA Putra Bangsa, 17 April 2019.

Hari ini dan dua hari kedepan SMA Putra Bangsa akan mengosongkan jam pelajaran, seluruh penghuni sekolah turut merayakan dan menyemarakan event Gergaji yang juga diikuti oleh SMA-SMA dari Jakarta maupun luar Jakarta.

Spanduk-spanduk dari sponsorship bahkan sudah berkibar dari kemarin di sepanjang jalan menuju SMA Putra Bangsa, meja-meja stand, panggung hiburan, sampai pada hampir seluruh sudut SMA Putra Bangsa dibuat menarik dan tertata untuk menambah kemeriahan event satu tahun sekali ini.

Kali ini Dara sudah siap dengan tugasnya, hari ini pula seluruh panitia dari OSIS maupun panitia sukarelawan dengan kompak mengenakan kaos berwarna merah marun sebagai identitas SMA Putra Bangsa, dilengkapi dengan design yang disesuaikan dengan tema Gergaji tahun ini.

Event sudah dibuka beberapa menit lalu oleh Ibu Baru yang juga disaksikan jajaran komite sekolah dan pemilik yayasan. Upacara pembukaan yang dilaksanakan di lapangan utama itu dirancang dalam tempo sesingkat-singkatnya, supaya Ibu Baru tidak pidato terlalu lama dan meleber kemana-mana yang ujung-ujungnya menyindir kaum-kaum berandalan seperti gengnya Aksa.

Setelah selesai upacara, seluruh panitia kemudian melakukan briefing beberapa menit. Mendengarkan penjelasan terakhir Aji sebelum seluruhnya bergerak sesuai dengan tugas masing-masing, setelahnya divisi logistik membagikan co-card tanda pengenal beserta dengan slayer berwarna yang disesuaikan dengan divisi masing-masing.

Dara beserta panitia LO lainnya mendapatkan slayer berwarna oren, berbeda lagi dengan panitia lain seperti petugas medis yang mendapatkan slayer berwarna putih, petugas keamanan dengan slayer berwarna hitam, danstaff juri dengan slayer berwarna senada dengan kaos yang dikenakan, hal ini menandakan sebagai staff juri harus bersikap objektif.

Dara keluar dari ruang kelas sepuluh IPA 6 yang dialih fungsikan sebagai ruangan panitia Gergaji. Tangannya penuh membawa slayer yang belum ia pasang beserta dengan beberapa berkas data milik tim basket dan cheers yang nantinya akan ia serahkan kepada kepala pelatih.

Langkah Dara yang tergesa-gesa terhenti saat Aksa hadir. Laki-laki itu berdiri tepat di depan Dara, meraih kain slayer-nya lalu mengikatkannya di lengan kanan Dara. Setelahnya cowok itu tersenyum sambil menyerahkan satu bungkus bubur ayam yang masih panas beserta teh hangat yang dibungkus dengan plastik pada Dara.

"Makan, lo tadi berangkat subuh, kan?"

"Nggak sempet, Ak. Bentar lagi mulai acaranya,"

"Makan," titahnya.

Dear Aksara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang