"Kan sudah ku bilang, kalau mau datang untuk melihatku shooting, kamu harus pakai jaket. Ini akibatnya jika kamu tidak menuruti perintahku." Omelnya.
Aku masih berjongkok di depan kloset. Memang semalam aku benar-benar keras kepala. Seharusnya aku menuruti perintahnya untuk memakai jaket yang tebal, karena suhu udara di Seoul sudah mencapai minus dua derajat. Alhasil, sejak tadi malam hingga saat ini perutku kembung dan rasanya mual sekali.
Kami saling tatap ketika mendengar suara bel apartement yang di tekan berkali-kali tanpa jeda, "tunggu sebentar." Titahnya.
Kurasa itu orangtua Taehyung.
Aku tak kuasa untuk beranjak dari sini. Karena berdiri sebentar saja rasanya lemas.
"Aigoo.. uri ttal.. eotteoke doengoya?" Seru Ibu Taehyung ketika memasuki toilet di kamarku. (Ya ampun.. anakku.. kenapa bisa begini?)
Aku hanya tersenyum seraya menggeleng pelan. Ia memijit punggungku pelan dan membuatku lagi-lagi memuntahkan isi perutku.
"Sudah sudah.. ayo kembali ke kamar. Ayah sedang membuatkan teh herbal, mungkin bisa meredakan mual mu."
Dengan hati-hati Taehyung dan ibunya menuntunku masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar sudah ada kedua adik Taehyung yang segera ikut menuntunku untuk naik ke atas kasur.
Setelah duduk bersandar di kepala kasur, ku lihat ayah Taehyung yang dengan cepat namun tetap hati-hati datang membawa secangkir teh hangat.
"Ini di minum dulu. Pasti kau langsung sembuh." Ujarnya membuatku sedikit terkekeh.
Aku meminumnya sedikit demi sedikit. Rasanya agak mirip dengan teh hijau, namun agak sedikit pahit.
Lagi-lagi ku dengar suara bel berbunyi membuat Taehyung segera berlari untuk membukakan pintu.
"Keyla-ya." Tutur seorang pria yang menatapku dengan khawatir.
"Oh ada Yoongi, kalau begitu kami keluar dulu ya. Agar ruangannya tidak sesak." Pamit Ayah Taehyung yang segera menggiring istri dan kedua anak remajanya keluar dari kamar.
Aku menatap kedua orang yang baru datang ini dengan sedikit terkekeh. Padahal hanya masuk angin, tapi kenapa mereka harus se-khawatir ini?
"Kau sakit apa? Ku dengar kau pingsan semalam?" Tanyanya.
"Aku hanya masuk angin, oppa.. semalam aku ikut ke lokasi shooting. Taehyung sudah menyuruhku untuk memakai jaket tebal, namun aku tidak menuruti perintahnya." Jelasku padanya.
"Hyung.. apa ada masuk angin separah ini? Karena dari semalam dia tidak bisa berhenti muntah. Padahal dia sudah minum obat mual."
Yunhee.. gadis yang di nikahi oleh Min Yoongi tahun lalu berjalan menghampiri dan duduk menatapku, "sepertinya kau bukan masuk angin biasa."
Keningku dan Taehyung mengerut. Kami tidak mengerti dengan apa yang ia maksud. Mana ada masuk angin yang tidak biasa?
Yunhee merogoh tas jinjingnya, kemudian menyodorkan sebuah alat padaku. "Maldo andwae, eonni.. aku sudah mengetesnya bulan lalu, tapi hasilnya tetap negatif." (Tidak mungkin, kak..)
"Yakin tidak mau mencoba? Coba kau ingat-ingat, kapan terakhir kali kau datang bulan?" Tanya Yunhee.
Aku menatap Taehyung, ia sedikit mengangguk kemudian membantuku untuk kembali masuk ke dalam toilet.
Dalam hati aku menolak untuk melakukan ini lagi. Sudah satu tahun lebih, hingga kami putus asa dan tak mau berharap banyak atas segala kemungkinan.
Hampir 30 menit berada di dalam toilet, ku yakin Taehyung dan yang lainnya sedang gelisah. Sama sepertiku yang belum bisa mengangkat alat ini untuk melihat hasilnya.
"Sayang.. kau baik-baik saja?" Teriak Taehyung dari balik pintu toilet.
Ku tarik napas dalam, kemudian ku buka pintu itu dan segera menyerahkan alatnya pada Taehyung. Biar dia saja yang lihat duluan.
Dengan seksama ia memperhatikan alat tersebut. Raut wajahnya perlahan berubah. Ia menyerahkan alat itu pada Yunhee yang terus menerus menanyakan hasilnya.
Tanpa ku duga, Taehyung memelukku erat sambil menangis, "wae? Wae? Wae geurae??" Tanyaku panik. (Kenapa? Kenapa? Ada apa?)
Ku lihat Yunhee dan Yoongi yang ikut menitikkan air mata, "congratulation, keyla.."
Entah kenapa situasi ini rasanya sangat emosional, hingga membuatku ikut menitikan air mata.
"Kamu.. hamil, sayang.." tutur Taehyung membuat tangisku semakin menjadi.
Keluarga Taehyung kembali masuk ke dalam kamar karena tangisan kami. Kedua orang tua Taehyung ikut menangis setelah melihat hasil positif di alat itu.
Memang.. dengan sabar, apa yang kita inginkan pasti akan diberikan oleh tuhan. Kita hanya perlu berdoa dan berusaha.
Walau sempat menyerah, namun dorongan semangat dari keluarga dan teman yang membuat kami untuk kembali bangkit dan percaya akan keajaiban.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. KIM || KIM TAEHYUNG (Complete)
FanfictionSECOND BOOK OF 'MY IDOL'!! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 'Keyla.. aku ingin, kamu jadi bagian penting dari hidupku.' -Kim 'Bagaimana mungkin seorang Kim Taehyung menyukai gadis sepertiku?' -Key From: 14 September 2019 Until: 12 Juli 2020 Higher Rank: ...