Selamat membaca ^_^
Haechan menatap Jehan dengan tatapan mengintimidasi.
"Maaf, tapi bisakah kamu berhenti melihatku seperti itu?" Jehan memberanikan diri untuk bicara.
"Tidak." Haechan menjawab tanpa melepas pandangannya dari Jehan.
Jehan meneguk ludahnya kemudian menarik napas dalam-dalam.
"Seperti apa yang ibumu katakan tadi, ada yang harus diluruskan." mulai Jehan.
Haechan menghela napas pelan dan melembutkan tatapannya. "Oke, sepertinya tadi bukan sapaan yang baik."
"Halo, namaku Lee Donghyuck. Tapi publik memanggilku Haechan, seperti yang kamu tahu aku idol dan Haechan adalah nama panggungku." Haechan menjulurkan tangannya membuat Jehan sedikit bingung menatapnya.
Yang ada dipikiran Jehan sekarang adalah, 'Ini beneran Ecan nyuruh gue salaman? Pegang tangannya dong? Seriusan? Kalo ini mimpi please jangan bangunin gue!'
"Kenapa? Salahkah kalau aku mengajak berkenalan dengan berjabat tangan?" Haechan menyodorkan tangannya lebih dekat pada Jehan.
Jehan membalas uluran tangan Haechan. "Namaku Jehan Arina, biasa dipanggil Jehan atau Jeje kalau di Indonesia."
Mereka saling melempar senyum kemudian Haechan melepaskan jabatan tangan mereka, membuat Jehan sedikit kecewa.
"Maaf soal yang tadi, kita mulai dari awal, oke?" ujar Haechan terdengar lebih bersahabat.
"Oke, maaf juga karena aku membuatmu berpikiran seperti itu." balas Jehan.
"Sebenarnya.. Banyak yang ingin ku tanyakan padamu." ujar Haechan dengan tatapan menelisik, namun terlihat manis di mata Jehan.
"Tanyakan saja. Aku akan menjawab semua jika bisa kujawab."
"Baiklah, pertama, apakah kau tidak mengenaliku?"
"Tentu saja aku kenal. Kau Lee Donghyuck alias Haechan dari NCT."
Haechan terlihat tidak puas dengan jawaban Jehan. Pasalnya, jawaban itu hanya seperti apa yang dikatakan ibunya. Artinya jehan hanya mengenal Donghyuck sebatas yang ibunya katakan. Apakah sebelum ini Jehan memang tidak mengenalnya?
Oh ayolah! 'Apakah ada orang yang tinggal di Korea Selatan yang tidak mengenalku?' pikirnya. Ya begitulah kepercayaan diri seorang Lee Donghyuck, di ambang batas wajar.
"Hanya itu?" tanyanya.
"NCT's fullsun." Jehan menunjukkan senyuman manisnya.
"Kau tahu banyak rupanya." Haechan nampak senang. Tangannya mengambil gelas minuman yang sudah disediakan ibunya di meja.
"Lalu, benar bukan kau yang menabrakku tadi? Aku ingat wajahmu dan pakaianmu sepertinya sama persis seperti wanita yang tadi menabrakku." lanjutnya.
"Mungkin, bagaimana aku tahu kalau yang ku tabrak itu kau?" Jehan balik bertanya.
"Kau lihat pakaianku sekarang, kau juga lihat jaket yang aku pakai tadi." Haechan menunjuk jaket yang tergantung tak jauh dari tempat mereka duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] So I Married My Idol ✔
FanfictionMenjadi pasangan hidup seorang Lee Donghyuck selalu menjadi impian Jehan. Hanya mimpi, imajinasi, sebatas menghibur diri. Namun siapa sangka, beberapa kali dipertemukan secara tak sengaja membuat keduanya saling mengenal dan menaruh hati satu dengan...