Bias Semesta

29 12 0
                                    

Di balik malam yang sunyi
Ada jiwa yang dirongrong bias
Ada praduga yang menatap tajam
Diam-diam menelan sejuta tanya

Irama jarum jam ikut bersua
Detik menghitung kedipan mata
Pikiran tiada henti merapah
Memeluk mimpi di setiap jalan buntu

Bintang tenggelam di pelupuk mata
Mencakar ke udara mencari lentera
Mengais ke tanah menancapkan kaki
Menanti benderang sebelum tumbang

Ia yang kusebut semesta
Dipenuhi oleh peran antagonis, kini
Memaksa untuk kembali berpikir
Perihal peran apakah yang kupilih?

Banjarmasin, 22 Agustus 2020

Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang