Playlist: Watch me Burn - Michele Morrone 🎶
Budayakan Vote sebelum membaca atau tekan ikon bintang.
-albharuel
____________
Author POV
Dante:
Dante meninggalkan Rachel di dalam kamarnya. Ia sedang menikmati tetesan air yang sedang mengguyurnya dari shower.
Kedua tangannya ia tumpukan di depan tembok kamar mandi, menahan tubuhnya untuk bersandar tangan.
Banyak sekali hal yang sedang ia pikirkan kali ini. Mulai dari pekerjaannya yang belum sama sekali ia sentuh, permintaan meeting yang belum disetujui, dan bahkan masalah pribadinya saja belum tuntas sampai sekarang.
Tuntas? Apa ia akan menuntaskan masalah pribadinya itu dengan Rachel? Entahlah.
Jika saja yang ia mau ketuntasan. Maka sudah dari kemarin ia menghiraukan gadis itu dan membiarkannya pergi tanpa ijazahnya. Namun, entah kenapa saat gadis itu pergi. Dirinya ingin sekali menemuinya dan terus membawanya, seolah dirinya dan Rachel masih memiliki masalah yang belum selesai.
Ya sepertinya akal sehatnya sudah dikacaukan oleh gadis itu. Hatinya tidak ingin selesai dengannya, entah itu karena perasaan apa.
'Freak out me'! Pekiknya dalam hati.
Dante membersihkan setiap jengkal tubuhnya. Ia membasuh setiap bagian dengan lembut dan perlahan. Dan tiba-tiba saja terlintas wajah cantik Rachel yang sedang bangun tidur tadi di pikirannya.
"Shit!" desisnya sambil membenturkan tangannya di tembok.
"Dia membuatku gila! Mengapa gadis itu berbeda dengan wanita yang pernah kutemui!" Ucapnya dengan geram dan rahang mengeras.
Ia tidak tahu dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Dengan gadis itu, mengapa Dante yang selalu keras dan dingin selalu bisa luluh dan menjadi lembut di beberapa waktu? Mengapa saat ia berusaha kembali menjadi dingin pada semua wanita ia selalu tidak bisa saat bersama Rachel? Dan satu lagi, hanya Rachel yang berhasil membuatnya merasakan rasa bersalah pada wanita.
Ya, hanya gadis itu. Bahkan ibunya sendiri sepertinya tidak pernah membuatnya menyesal.
Setelah mandi dan membersihkan badannya. Dante menyambar handuk putihnya yang ada di dekatnya. Lalu melilitkan benda itu di pinggangnya, sampai menutupi bagian tubuh bawahnya.
Dante tidak langsung menuju ke walk in closet. Ia langsung pergi keluar kamar mandi, untuk memastikan sesuatu, memastikan apa Rachel masih menunggunya dan tidak kabur seperti yang gadis itu ucapkan.
Saat ia menggeser pintu. Ia melototkan matanya dengan tajam, rahangnya mengeras kala ia tidak menemukan batang hidung Rachel di dalam kamar saat ia menelusuri seluruh ruangan.
Dante menggeram kesal, kedua tangannya mengepal dengan keras. "Kau membangunkan sisi asliku lagi, Baby girl!" ucap Dante dingin.
Dante langsung bergerak mendekati daun pintu, ia keluar dari kamarnya dengan raut yang tidak bisa dijelaskan. Ia benar-benar marah! Lagi!
Dante terus berjalan menuju lift penthouse, hanya lift itu yang dapat membawa pemilik penthouse keluar. kecuali tangga darurat yang ia sembunyikan.
Saat ia sampai di dekat lift. Ia menemukan Rachel di depan benda itu dengan sedikit tidak sabaran menekan tombol password lift itu. Dante langsung mengerti, Rachel sedang berusaha memecahkan kode passwordnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]
RomanceCOMPLETED!! WARNING 17+ DON'T COPY MY STORY!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Karena ada beberapa part yang di private. ( #1 RUSHEL SERIES ) - - - - - - - - - - - - - - - - "Tatap mataku, Rachel," oh tidak Rachel tidak siap untuk melakukan hal itu...