Suara beker yang sangat nyaring berbunyi,mengusik indra pendengaran seorang perempuan manis yang masih setia memejamkan matanya di atas tempat tidur kesayangannya, dengan balutan selimut putih hangat miliknya.
Perempuan manis itu segera membuka matanya perlahan dan bangkit dari tempat tidurnya untuk menghentikan suara beker yang mengganggu tidur nyenyaknya, dengan mata yang sedikit berat untuk terbuka, dia memperhatikan angka yang ditunjuk oleh kedua jarum yang bergerak mengitari angka di sana.
“Huh, baru juga jam enam lebih lima menit. Berisik banget. Ngeganggu tidur nyenyak gue tau nggak?! Lebay banget jadi jam!” ucapnya dengan mata yang masih enggan untuk terbuka.Dia langsung mengembalikan beker itu ke asalnya dan langsung kembali naik ke tempat tidurnya sambil menarik selimut hangatnya, mulai memejamkan mata untuk melanjutkan tidurnya.
Selang beberapa detik, dia kembali membuka matanya sembari berteriak. “APA?! JAM SEGINI?!” sambil melihat bekernya dengan mata terbelalak.
Allena langsung melempar bekernya ke sembarang arah dan segera menyambar handuknya bergegas menuju arah kamar mandi. Dia harus segera bersiap agar tidak telat.Hari ini adalah hari MOS pertamanya, ia harus tiba di sekolah pukul 07.00 pagi. Sekarang masih tersiksa waktu lima puluh lima menit. Kemarin malam ia berjanji dengan dirinya sendiri untuk bangun lebih awal sebelum jam enam pagi, agar ia bisa lebih santai nantinya.
Tidak lucu, jika ia datang terlambat di hari MOS pertamanya. Walaupun masih tersisa banyak waktu. Jarak rumah dan sekolahnya itu terbilang cukup jauh, perlu waktu 20 menit untuk sampai kesekolahnya.
Tak memerlukan banyak waktu, hanya 10 menit Allena telah keluar dari dalam kamar mandinya. Allena segera mengenakan seragam sekolahnya. Ia juga mengikat rambutnya menjadi dua mengikuti ketentuan dan peraturan MOS yang diberikan.Ia menyemprotkan parfum beraroma Jeruk yang sangat fresh dan sangat wangi apabila tercium oleh hidung. Ia hanya mengoleskan sedikit lipbalm pada bibirnya, tanpa polesan make up di wajah cantiknya karena peraturan MOS disekolahnya tidak memperbolehkan siswa didik baru mempergunakan make up. Selain itu Allena juga jarang menggunakan make up, dia hanya menggunakan lipbalm agar bibirnya tidak terlihat pucat. Allena lebih suka berpenampilan apa adanya.
Allena langsung mengalungkan sebuah kardus lengkap dengan tali berukuran 20 cm x 15 cm dengan bertuliskan namanya menggunakan tinta spidol berwarna hitam. Kemudian, dia mengambil tas kecil berwarna hitam bercampur putih untuk dibawanya kesekolah.
Setelah 20 menit bersiap di dalam kamar, ia segera menuju ruang makan, terlihat dua orang yang sedang menikmati sarapannya. Allena bergegas berjalan kea rah meja makan.
“Pagi ayah, bunda” ucapnya sambil meminum susu yang sudah dipersiapkan Dinda uuntuk putrid kesayangannya.
“Pagi juga anak ayah” jawab Nantha lengkap dengan senyumnya.
“Pagi sayang, loh kamu nggak sarapan dulu?” kata sang bunda yang melihat putrinya terburu-buru.
“Maafin Allena, bun. Allena nggak bisa sarapan bareng, Takut telat”
“Allena berangkat ya bun, ayah” katanya tergesa-gesa setelah meminum susunya cepat dan mencium pipi ayah bundanya.
“HATI-HATI,KAK” teriak bundanya yang melihat Allena berlari keluar ruang makan terburu-buru karena takut dirinya akan telat. Nantha hanya menggelengkan kepalanya mendengar sang istri berteriak.
*******
Setibanya disekolah, Allena segera berlari menuju lapangan melewati koridor sekolahnya. Waktu menunjukan pukul tujuh kurang dua puluh menit. Tak lama lagi acara MOS akan segera dimulai.Saat dikoridor, ia berhenti sebentar untuk menetralkan nafasnya yang tak beraturan akibat berlari tadi. Jika di pikir-pikir, tidak akan terlambat jika beristirahat sebentar saja disini. Lagipula MOS dimulai 20 menit lagi, jadi dia bisa melangkah sedikit lebih santai.
Untungnya, ia dapat sampai kesekolah dalam waktu 15 menit. Jadi, ia bisa sedikit santai dan menghilangkan ketegangannya, akibat kepanikan dirinya yang mengira ia akan terlambat sampai disekolah.
Setelah beriistirahat kurang lebih satu menit, ia melanjutkan langkahnya sambil berlari dengan langkah kecil.
“Brakk!” Allena terjatuh dengan badan mencium lantai saat tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan di depannya.
“Aduhh! Sakit banget!” Ringisnya sembari bangkit dari lantai akibat terjatuh dengan bibir mengerucut.
“Maaf banget kak! Saya buru-buru! Permisi,kak!” Allena langsung berlari menahan sakit meninggalkan seseorang yang dia tabrak tadi tanpa melihat wajah orang itu.
Seseorang yang di tabrak tadi, hanya diam dengan ekspresi datar melihat Allena yang perlahan menghilang dari pandangannya.
“Itu lo?”
***
Sesampainya di pinggir lapangan, Allena segera berhenti dari kegiatan berlarinya seusai tak sengaja menabrak seseorang di koridor tadi.
“Sial banget nasib gue! Pake acara nabrak orang!” gumamnya dalam hati sambil menetralkan nafasnya yang terengah-engah dan detak jantungnya yang bekerja super cepat ditambah keringatnya yang bercucuran akibat berlari.
“Dorr!!” teriakan itu mampu membuat Allena terlonjak dan membulatkan matanya sembari menoleh ke sumber suara.
“Lo mau bikin gue jantungan?!” geramnya kearah orang yang mengejutkannya tadi sambil memegang dadanya karena merasa kaget.
“Hehe, sorry deh sorry, habisnya lo kayak orang lagi dikejar setan” ucapnya sambil memperlihatkan deretan giginya kearah Allena.
“Untung aja gue nggak teriak!”
“Ya,kan gue udah minta maaf, emangnya lo kenapa ngos-ngosan begitu?”
Allena terdiam sejenak sbeleum menjawab, “Gue habis lari dari gerbang sekolah kesini, gue takut kalau misalnya nanti gue telat”
“Sans aja kali, lagian MOSnya dimulai,sekitar lima belas menit lagi” jawabnya sembari melihat kearah jam tangannya yang melingkar sempurna di pergelangan tangan kirinya.
Allena hanya menganggukan kepalanya paham,dengan apa yang diucapkan sahabatnya. Ia masih berusaha menetralkan detak jantungnya yang bekerja cepat lagi setelah sahabatnya membuatnya terkejut.
Setelah merasa detak jantungnya mulai normal, Allena kembali membuka suara.
“Kita disuruh ngapain habis ini?”
“Gue juga nggak tau pasti, tadi sih gue denger ada pembagian kelompok buat nyelesaiin tugas-tugas yang di kasi sama kakak OSIS nanti”
“Kok lo tau? Denger dimana?”
“Tadi kayaknya yang ngomong itu salah satu kakak Osisnya deh, soalnya dia pake jaket berlambang OSIS terus di belakang jaketnya itu ada tulisan “SMA GARUDA HARAPAN”
“Gue nggak sengaja denger pembicaraan mereka, makannya gue bilang begitu ke lo.”
Allena hanya ber-ohh ria dan mereka mulai berbincang-bincang tentang hal yang ada disekolah barunya itu.
Mulai dari halamannya yang luas, lingkungannya yang bersih, banyak tanaman-tanaman hias dan yang lainnya.
Di sela-sela perbincangannya Allena berpikir untuk menceritakan kejadaiannya dikoridor tadi
“Eh Nad, lo tau nggak? Tadi tuh gue-“
To Be Continued...
Hay Semuanya!😆
Salam kenal ya!😄
Aku masih baru nih disini dan ini cerita pertama aku!Maaf ya! Kalau chapter pertamanya ngga terlalu bagus:)
Aku masih belajar soalnya,hehe✌Kalau kalian suka sama cerita aku, ikutin terus ya!
Jangan lupa vote dan comment!
Supaya aku tau, berapa banyak orang yang ngedukung cerita ini! 😆❤Thank you semua! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Cold Boyfriend
Teen Fiction• Follow dulu baru baca ya! 🤗❤ • Hai salam kenal!❤ • Ini cerita pertama aku!🤗 • Dilarang bajak cerita ini! • Jangan lupa vote dan comment! ❤ ***** Kehadiran kembali perempuan itu membuat seorang laki-laki berhati dingin yang tak mau mengenal cint...