🍋 EPISODE 95 - PIECE OF LUST

4K 41 38
                                    

18+
THIS CHAPTER CONTAIN FULL LEMON!
.
.

KITA akan beralih pada scene dimana Eudora dan Gord tengah berduaan. Mereka berdua akan menghabiskan waktunya disuatu tempat yang biasa kita sebut Tempat bersenang-senang.

Wanita berambut silver yang memiliki bola mata biru layaknya crystal ini duduk berhadapan bersama kekasihnya. Tak lupa dengan berbagai banyak Botol Minuman yang sudah mereka pesan—Itu adalah.. Bir.

Fuuhh~
Gord menghisap rokok dan membuang nafasnya yang dipenuhi oleh asap tersebut. Ia masih belum mengeluarkan satu patah kata pun kepada Eudora.

Gord menatapnya-Gord memperhatikannya-Disetiap pergerakan Eudora yang terus-terusan meneguk Bir yang sudah dia tuangkan kedalam gelas kecil khusus Wine.

Sepertinya.. Eudora sudah mabuk berat. Terlihat jelas warna merah yang terdapat diwajahnya. Telinga serta pipinya sangaaat merah dan Eudora pun sampai cegukan berkali-kali.

"Ayo, kita harus menyewa kamar VIP sekarang juga, Eudora." kata Gord sambil menarik lengan kekasihnya lalu merangkulnya.

Gord mulai berjalan ke meja Bartender dan berhadapan dengan Leomord.
"Tolong siapkan kamar VIP—Aku akan menghabiskan malamku bersamanya." kata Gord seraya menyodorkan uang sebesar 1jt + Biaya Bir yang sudah ia pesan.

"Baik, mari ikuti aku." Leomord keluar dari balik meja Bartendernya dan mengarahkan Gord ke arah kamar VIP.

"Silahkan~" lanjut si Bartender yang sudah membukakan pintu kamar tersebut. "Kuharap waktumu menyenangkan, Tuan."

Tidak banyak basa-basi, Gord berjalan masuk sambil merangkul Eudora yang sudah mabuk berat.

"Jangan lupa untuk menguci pintunya, Tuan." ucap Leomord seraya menutup pintunya kembali.

Terhitung sudah lama sekali tidak ada tamu yang memesan kamar VIP semenjak Layla berhenti bekerja disana. Akhirnya, ada satu tamu yang memesan kamar tersebut. Apalagi—si tamu itu berani membayar mahal, satu juta.. untuk satu malam.

Leomord kembali bekerja dan ia sekarang sedang menuangkan Bir Pilsener kepada tamunya. Bartender ini menuangkan Bir tersebut dengan sangat cepat dan ahli, kelihatan sekali kalau skillnya bukan main-main.

"Senang bisa melihatmu lagi, Tuan." ujar Leomord kepada tamunya yang mempunyai rambut cokelat berkucir.

Tentu saja tamu itu tak menjawab, ia menggerakkan tangannya seraya menyuruh Leomord pergi. Well~ si Bartender pun langsung pergi sambil membungkuk tanda hormat.

"Pilsener.." gumam si tamu sambil menghirup aroma bir tersebut. "Bir asli buatan Indonesia yang biasa disebut Bir Cap Bintang. Mungkin dengan meminum ini.. beban dikepalaku bisa hilang."

Ya, tamu tersebut adalah Zilong. Pria berkucir yang benci dengan tempat Clubbing—Namun, karena dirinya sedang mempunyai masalah yang terbilang berat. Entah kenapa hati kecilnya meronta-ronta menyuruhnya datang kemari.

"Aku tidak peduli kalau keluargaku bersenang-senang di Restoran. Aku tidak—Aku tidak peduli." batin Zilong seraya meminum bir itu hingga habis dalam satu tegukan.

"Yang aku inginkan hanyalah sendiri dan menjernihkan pikiranku."

Satu tegukan dahsyat membuat Zilong hampir kehilangan kesadaran. Kepalanya serasa berputar dan pusing-Ia telah mabuk, yaaa jangan aneh.. bagi orang yang tidak pernah meminum minuman beralkohol—pasti akan langsung pusing.

[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang