➼ Felix menghela napasnya pelan untuk kesekian kali karena melihat temannya yang sudah teler akibat dua teguk alkhohol yang mereka pesan.
"Lo tau!"
"And here we go again.." gumam felix untuk kesekian kalinya. Meminum beer dingin dengan bola mata mengerling malas.
Satu
Dua
"Minho sialaaan!"
Sudah felix duga kalau kalimat itu akan terucap kali. Sudah berapa kali, ya? Satu, dua, tiga, oh! Dua puluh kali sejak mereka menginjakkan kaki di sini.
Padahal niat awal mereka adalah memakan daging barbeque, dan itu harus batal karena hyunjin yang merengek secara tiba-tiba mengubah planing makan malam mereka.
Dan felix kembali menghela napas karena setelah ini hyunjin akan memaki-maki minho dengan mata yang setengah terbuka juga cegukan akibat cairan yang ia teguk tergesa-gesa.
"Kayaknya semua cowo brengsek!" Teriak hyunjin sembari menunjuk-nunjuk vas bunga kecil yang sengaja diletakan sebagai penghias meja, "brengsek!"
"Ibarat kucing nih ya," tubuhnya bergetar sebelum satu cegukan keluar dari ceri indahnya, "minho itu kucing oren!"
"Gak sadar kalau lo cowok juga?"
"Iya, gue sadar. Tapi yang brengsek cuma minho! Hahaha."
Saat tawa melengking hyunjin makin menggelegar, felix langsung saja menyumpal mulut hyunjin dengan segumpal kain. Bahkan tak hanya satu pengunjung yang menatap mereka aneh, melainkan dari segala sudut ikut memperhatikan mereka karena sikap hyunjin yang sembrono.
"Ssst! Kita di tempat umum!"
"Memangnya gue peduli?!"
Dan hyunjin sudah teler sepenuhnya. Felix yakin setelah ini hyunjin akan muntah-muntah dan mengeluh pusing, kemudian ngadu ke felix, padahal semua itu ulahnya sendiri.
Felix tidak habis pikir kenapa sang ayah malah menyuruhnya menjadi manajer hyunjin. Yang diluar kelihatannya kalem dan anggun berbanding terbalik dengan dalamnya yang penuh drama.
"Udah ah!" Felix berusaha membawa hyunjin. Sedikit kesusahan karena tubuhnya yang lebih mungil dari si rambut pirang, "lo berat banget!"
Disaat ia yang tertatih-tatih membawa tubuh hyunjin, tiba-tiba saja keduanya terhalang oleh sosok tinggi yang menggunakan celana training hitam, juga semakin felix lihat ke atas, wajahnya malah semakin tidak asing.
"Wa- wakil direktur.."
Dang! Tamatlah riwayat mereka ketika melihat minho yang cuma termangu sembari bola matanya yang berpindah antara felix, kemudian hyunjin yang sebagian wajahnya tertutup oleh sang rambut panjang.
Dan kalimat yang pertama kali keluar dari minho adalah, "hyunjin mabuk?"
"I- iya, minho- maksud saya, iya pak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate ° Hyunho ✔
Fanfiction「 we arguing all day and hugging each other all night 」ㅡ end Lee Know × Hyunjin Dom! Lee know © Blueishby