Begitu keluar dari kamar, dengan bantuan cahaya bulan dalam kegelapan terlihat Seungwan yang sedang bertarung dengan dua orang berbaju hitam.
"Joohyun eonnie," Sooyoung berlari ke pelukan Joohyun, wajahnya penuh kekhawatiran dan ketakutan.
Di bawah bantuannya Seulgi, Seungwan berhasil mengalahkan lawannya dengan cepat, dan juga sekaligus melenyapkan tiga orang yang tiba-tiba muncul. Mereka tidak banyak bicara, langsung melindungi Joohyun dan Sooyoung keluar dari rumah Kim. Tidak lama kemudian Lee Sooman dan Kim Yerim juga sudah keluar."Nona Kim, maaf sudah merepotkan kamu. Tunggu kami memancing mereka pergi, kamu langsung kembali ke rumah saja!" Lee Sooman berkata, tapi Kim Yerim justru tertawa.
"Apa maksud Tuan Lee? Ayah saya sudah memerintahkan saya untuk membantu Tuan Lee sebisa mungkin, saya juga bukan seorang pengecut. Meskipun saya tidak termasuk jago dalam bela diri, tapi saya masih bisa sedikit dasarnya, tidak akan merepotkan kalian. Lagipula, menteri pasti belum tahu anak buahnya melakukan kasus pembunuhan. Jika saya mengikuti kalian juga lebih mudah untuk menunjukkan bukti, agar menteri bisa menaklukkan Park Jihyun," mereka kembali diam setelah merasakan tekad Yerim.Di bawah cahaya bulan, mereka diam-diam menuju ke dalam hutan. Melihat kali ini Park Jihyun sudah barniat membunuh, dan sudah mengirim entah berapa pembunuh datang kemari. Sebenarnya jika Lee Sooman dan kedua muridnya mengeluarkan semua tenaganya untuk bertarung, masalah ini bukan sebuah masalah besar. Hanya saja di samping mereka ada dua orang yang tidak bisa bela diri, bagaimana untuk menghindari pertarungan barulah hal utama yang harus dipikirkan.
Beberapa senjata melesat melewati telinga, sebuah pisau terbang lurus ke arah mereka, Lee Sooman menggunakan tangan dan kaki untuk mengelak pukulan dari belakang.
"Seulgi, Seungwan, kalian bawa mereka pergi sungai mencari perahu dulu. Habis itu langsung naik perahunya pergi ke seberang, di sana ada barang-barang yang sudah saya siapkan. Jika setelah satu jam saya masih tidak ada di sana, kalian pergi dulu saja!" Melihat semakin banyak orang yang datang dari belakang, Lee Sooman langsung memutuskan untuk tetap tinggal di sini.
"Saya mau tinggal di sini bantu Tuan!"
"Saya juga, Tuan Lee!"
Seulgi menyuruh Seungwan untuk membawa Joohyun dan Sooyoung pergi, dan langsung maju bersama Yerim membantu Lee Sooman.
Lee Sooman melihat mereka menghalang beberapa pembunuh yang akan melewati samping dirinya, dia juga tidak menolak lagi, dan kembali fokus pada pertarungan."Joohyun eonnie!" Sooyoung melihat Joohyun dengan khawatir. Melihat tatapan Joohyun yang tidak pernah meninggalkan Seulgi, Seungwan juga ikut cemas. Sebenarnya dirinya juga ingin membantu Lee Sooman, tapi sekarang tugasnya yang paling penting adalah membawa pergi mereka berdua dengan aman. Sedangkan Joohyun melihat Seulgi masih tinggal di situ, mana mungkin dia mau pergi duluan?
Ketika tak ada satu pun orang yang tahu bagaimana membujuknya, Joohyun mengigit bibir, memaksa dirinya untuk pergi.
"Joohyun...." "Joohyun eonnie...."
Joohyun berbalik tersenyum kepada mereka dengan wajah yang sedikit pucat.
"Kalau aku masih berada di sini, Seulgi tidak akan bisa fokus dan terluka," dia berhenti sebentar, melihat ke depan dengan tatapan teguh, "Bagaimanapun, aku yakin dia akan kembali dengan aman."
Kepercayaan seperti itu, bahkan langit pun akan tersentuh olehnya.Setelah sampai ke sungai, terlihat sebuah perahu berada di pinggir sungai. Mereka bertiga mendorong perahu itu masuk ke dalam sungai dan melompat naik atas. Siapa sangka ada sudut perahu yang bocor, Seungwan mengambil kain menyumbat lubangnya, tapi masih tidak bisa menghentikan perahu yang semakin tenggelam. Saat ini Joohyun mencari kesempatan dan melompat ke daratan, perahu tidak lagi kemasukan air karena hanya ada dua orang di atas.
"Joohyun eonnie, apa yang kamu lakukan! Cepat naik!" Sooyoung bergegas ingin menarik tangan Joohyun, tapi dia malah menggelengkan kepala.
"Tidak, perahu ini hanya bisa bawa dua orang, kalian cepat pergi ke seberang!"
Seungwan merasa sangat marah di dalam hati, lubang ini pasti adalah ulah orang-orang tadi.
"Joohyun yang naik saja, aku ganti sama kamu!" Seungwan baru mau turun, tapi dihentikan oleh Joohyun.
"Tidak boleh, kamu harus ikuti Sooyoung! Kalau aku yang pergi duluan dengan Sooyoung, nanti ketemu orang jahat gimana? Bukannya kamu yang bilang mau melindungi Sooyoung selamanya?" Setelah mengatakan ini, Seungwan juga terpaku.
"Aku masih bisa kembali ketemu Seulgi dan Tuan Lee, kalian tidak usah khawatir, cepat pergi!" Joohyun memberikan dayung kepada Seungwan, memesannya tidak boleh membuat Sooyoung terluka dan juga tidak boleh meninggalkannya, seolah-olah ini adalah pertemuan mereka terakhir kali, membuat Sooyoung merasa sakit hati."Joohyun eonnie...."
Tangan itu terulur mati-matian untuk memegang tangan Joohyun. Mata keduanya berkaca-kaca, dan Sooyoung tidak bisa menahan air matanya langsung jatuh ke bawah.
"Sooyoung, terima kasih, kamu adalah teman terbaikku, adek terbaikku. Kamu harus hidup bahagia dengan Seungwan, ya!" Menahan tangisan, Joohyun mengalihkan pandangannya ke Seungwan, "Ingat, kalau kami tidak sampai di sana dalam satu jam, kalian cepat pergi."
"Joohyun eonnie!"
Perpisahan di sungai pada malam hari, Joohyun melepaskan tangan Sooyoung. Mata Seungwan juga berkaca-kaca, mengangguk kepalanya tanda selamat tinggal, dan menyuruh Joohyun harus berhati-hati dan datang dengan aman, kemudian mendayungkan perahunya menjauh dari tepi sungai.Bulan gelap dan bintang-bintang juga tertidur. Joohyun berdiri di tempat melihat mereka pergi menjauh, hingga suara burung hantu memecahkan keheningan, dia baru menghapuskan air mata dan kembali ke jalan semula.
Di tengah kemalaman, ada sebuah perahu berhenti di pinggir sungai. Ada dua perempuan berjalan menuju sebuah rumah kayu di pinggiran sungai. Dalam satu jam ini, suasana genting terus terasa. Kedua gadis tidak ada gerakan apapun. Sesekali, mereka berbicara sesuatu, membujuk diri agar tetap tinggal di sini. Hingga fajar menjelang, mereka baru membereskan perasaan yang campur aduk dan mulai melarikan diri.
Ada masa depan yang tiada batasnya di atas langit. Bisakah langit di seribu tahun yang akan datang menjadi saksi kisah cinta sepasang kekasih ini dalam masa ini?
"Kita harus lebih berani, aku yakin kita pasti akan ketemu dengan mereka," orang yang berjalan di depan berkata, matanya memancarkan cahaya yang tak tergoyahkan.
Di pagi hari, gadis itu memegang erat tangan gadis lain.
TBC
Padahal pengen updatenya tadi siang, tpi ehh lupa gara" makan😝 jdi sampe skrg baru update wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
SeulRene | Seribu Tahun (✔️)
פנטזיהPada suatu hari, seorang gadis kota bernama Bae Joohyun tertidur di sebuah kuil kuno. Namun, ketika dia terbangun dari tidurnya, dia sudah berada di masa seribu tahun yang lalu. Dia bertemu dengan banyak orang di sini, salah satunya adalah Kang Seul...