"Makasih ya, tante, om. Jadi ngerepotin." Ucap ku menyalami tante Ria dan om Hadi.
"Sekali lagi, selamat ulang tahun ya Dela. Sukses selalu." Ujar om Hadi.
"Semoga lancar kuliahnya, sabar sabar nemenin anak nakal ini." Sahut tante Ria melirik Hafii sekilas lalu memeluk ku.
"Terima kasih, Dela. Mau menemani Brian sampai sejauh ini."
"Dela seneng kok tante bisa nemenin Hafii."
"Bun." Panggil Hafii mencolek-colek bahu tante Ria.
"Apa?"
"Hehe gantian lah." Jawab Hafii cengengesan.
"Dasar anak muda. Ayo, bun. Kita duluan ke mobil. Bri, 5 menit." Ujar om Hadi lalu merangkul tante Ria.
"Salam buat papah sama mamah mu ya, Del."
"Iya tante. Hati-hati di jalan."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Lalu tante Ria dan om Hadi pun memasuki mobil mereka.
"Huh, besok jalan yuk." Ucap Hafii meletakkan kedua tangannya di bahu ku.
"Dufan?"
"Sure. Aku pulang ya." Hafii lalu memeluk ku.
"Hati-hati."
Cup
"Laters baby." Hafii lalu segera menuju mobil.
"Hafii!"
"Bye, sayang." Hafii melambaikan tangannya lalu tak lama mobilnya menghilang setelah tikungan taman.
"Sudah pulang?" Tanya papah yang baru saja keluar dari kamar.
"Iya, tante Ria titip salam."
"Waalaikumsalam."
"Dela." Panggil mamah dari arah taman belakang.
"Iya, mah."
"Ini punya kamu?" Mamah menyodorkan sebuah kotak dan ya, itu punya ku. Dari pak Alfan tepatnya.
"Dari Fany?" Tanya papah yang tengah minum di meja makan. Aku menggelengkan kepala.
"Raja?" Sahut mamah.
"Punya Raja sama Fany jadi satu ada di kamar."
"So?" Tanya mamah meminta kejelasan.
"Dari dosenku." Lalu aku mengambil kotak itu dari tangan mamah.
"Inget, udah ada Brian." Ucap papah, aku mengangguk lalu berpamitan untuk segera ke kamar.
Ini adalah hari ulang tahun terbaik ku. Dikamarku kini ada hadiah dari Hafii. Nuansa ranjang sudah berubah jadi biru. Manis sekali.
Ada sebuah kotak beludru berwarna putih dan terdapat kertas dibawahnya. Perlahan aku membuka kotak itu dan, sebuah cicin yang sangat indah ada disana.
Tetapi, atensi ku teralih ke sebuah kotak yang ada di nakas. Itu kotak pemberian pak Alfan, dia bilang ada surat di dalamnya. Aku pun segera mencari surat didalam kotak itu.
Happy Birthday, Delaila
Tulisan itu lah yang ada di selembar kertas putih yang terlipat rapih didalam kotak ini bersama sebuah buku, dan bunga.
Halo, Delaila
Maaf, mungkin kamu merasa aneh dengan tulisan yang saya buat. Tapi saya harap, ini tidak mengganggu pikiran kamu dan profesionalitas kita di kampus.
Di hari ulang tahun kamu ini, saya ingin menyampaikan suatu hal ke kamu. Harusnya, saya bisa menyampaikannya langsung. Tapi saya sadar betul dengan posisi saya.
Saya tidak perlu jawaban atau apapun bentuknya. Saya hanya ingin menyampaikan perasaan saya.
Semester lalu, saya bertemu seorang mahasiswi tapi, saya tidak melihat dia sebagai mahasiswi saya. Tapi, sebagai seorang wanita yang berhasil merebut hati saya tanpa melakukan apapun. Ia hanya memberi sebuah es krim pada seorang anak kecil yang berada di gerbang fakultas.
Semester lalu aku melakukan itu di depan fakultas. Jangan bilang,
Iya, itu kamu. Delaila. Saya jatuh ke dalam pesonamu, tapi saya tidak bisa berbuat banyak.
Tapi, Delaila. Jangan anggap ini sebagai sebuah beban. Saya hanya ingin mengutarakan apa yang saya rasakan. Saya tidak butuh jawaban atau apapun.
Terima kasih, Delaila. Sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya.
Your lecturer
Alfanaren AbiyasaWhatt??
Halloo!! Selamat membaca kembali!!
Ditunggu kritik dan sarannya❤️
❤️ 643 likes
delasena "Ini ada cincin, tapi maaf banget dia biasa aja, gak cantik. Aku udah cari kemana mana tetep gaada. Karena, cantiknya udah di kamu" -Hafii
View all comment
fanyfaa cakeppp
wi.raja.ya itu di jari manis cincin juga?
fanyfaa gausah aneh aneh lo @wi.raja.ya di datengin satu batalyon kicep lo
delasena @hafiibri @wi.raja.ya
hafiibri u like that?
delasena ofcourse, thank
fanyfaa ga tanggung jawab, mampus wkwk @wi.raja.ya
wi.raja.ya damai bang hehe @hafiibri
hafiibri santai lah @wi.raja.ya
elangtama BRIAN LAMARAN!! @dischaaca @fathurh @arraf @ciciantika
fanaren congrats