Prolog

5.1K 411 14
                                    


"Phi kita mau kemana?" Tanya pria manis yang kini duduk sambil memeluk erat bonekanya.

"Kita akan pergi menemui Teman phi" jawabnya yang masih menyetir mobilnya.

"Apa masih lama?"

"Tidak, kita tinggal belok kanan setelah itu sampai"

Pria manis disebelahnya mengangguk. Hitter menoleh kesamping sambil mengusak rambut pria yang sudah ia anggap adiknya sebentar.

'Maafkan aku, aku harus meninggalkanmu sebentar nong..' Hitter menatapnya sendu.

.
.
.

"Nah nong kita sudah sampai." Hitter menepikan mobilnya di basemant.

"Oh kita sudah sampai Phi?" Tanya anak manis itu.

"Yap, ayo turun."

Anak manis itu keluar dari mobilnya. Hitter membawa koper dan Ransel.

"Phi tunggu jangan di kunci dulu mobilnya" ucapnya.

"Kenapa? Apa kau meninggalkan sesuatu?" Tanya Hitter.

Anak itu mengangguk. "Aku meninggalkan bonekaku di mobil hihihi"

"Ohh kalau begitu sebentar, phi akan mengambilkan bonekamu oke?"

"Hihihi oke"

Hitter masuk kedalam mobil mengambil boneka adiknya. Sementara anak manis itu memakaikan ransel di pundaknya.

Hitter pun keluar menghampiri adiknya seraya menyerahkan boneka itu ke pemiliknya.

"Ini nong Bonekamu."

"Terimakasih phi" ucap anak manis itu senang. Pria itu mengangguk tersenyum.

"Baiklah, ayo masuk." Ajak Hitter seraya menarik koper yang ia bawa tadi.

.

.

.

.

.

.

.

Pintu lift terbuka kedua pria itu keluar dan berjalan menyusuri apartemen. Dan tak lama mereka sampai di pintu depan apartemen seseorang.

"Nah kita sudah sampai, maaf ya Phi hanya bisa mengantarmu sampai sini."

"Tak apa Phi, terimakasih" ujar anak manis itu, membuat Hitter tersenyum. Ia menarik adikknya kedalam pelukan, kemudian mencubit kedua pipinya gemas.

"Umm baiklah kalau begitu phi pergi dulu ya." Ucap Hitter

"Hmm hati-hati phi."

"Oh iya satu lagi, setelah orang itu membuka pintunya, jangan lupa kamu harus memperkenalkan diri dulu ya nong.."

"Oke..."

Hitter memeluk adiknya lagi sebentar, setelah itu meninggalkan pria manis itu disana.

Ia menatap kepergian Hitter dengan sedih. Tak lama dia menatap pintu apartemen di depannya.

Tangan kecilnya ia bawa untuk mengetuk pintu itu. Tapi tidak ada jawaban dari si pemilik apartemen.

Anak itu memiringkan kepalanya sedikit.

"Apa tidak ada orang?"

Tangannya beberapa kali mengetuk pintu itu, hingga ketukan terakhir pintu tersebut terbuka.

"Hy, Uncle!!!"

"Siapa kau bocah?!"


TBC
Hallo semua😄 aku balik lagi sama cerita baruku huhu itu baru prolog yaa😄semoga kalian suka😁

Oh jangan lupa Vote & Commentnya Kakak, biar nambah semangat buat ngelanjutinnya hehe😉😁

Hy, Uncle! •[Mewgulf]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang