21. Lapangan sekolah, dengan dia dan amarah yang tidak mereda.

133 15 1
                                    

Selamat membaca sweet Dimas, hallo September ☺️ bulan kemarin banyak sekali air mata, bahagia, dan hal hal luar biasa yang enggak pernah aku duga sebelumnya.

Di part ini, banyak kata² kasar ❌ jadi plis yang enggak suka kekerasan bisa skip part ini.

Kamu menjadi sosok yang lain hari ini, sosok yang mungkin akan aku takuti.
Tapi sepetinya tidak, aku ingin tau alasan kenapa kamu bisa semarah itu?
_Mikaila Nabila

*****

Lapangan olah raga SMA Majastic seketika ramai dan riuh penuh sesak oleh anak anak yang berkerumun. Tentu saja karena ada sesuatu yang menarik perhatian mereka.

Ini bukan hal pertama dan langka. Mereka sering menyaksikannya bahkan lebih dari ini.

Pusat perhatian mereka terpaku kepada dua laki laki yang tengah baku hantam di tengah lapangan. Salah! Lebih tepatnya dua orang laki laki yang salah satunya babak belur dan jatuh di tanah lapangan.

Dimas, cowok itu dengan membabi buta memukul laki laki di depannya tanpa ampun.  Semua yang ada di sana tidak tau jelas duduk permasalahanya. Mereka hanya menonton, dan tidak ingin mendekat. Saat Dimas sudah kalap dalam emosinya pasti tidak akan ada yang bisa mengentikan laki laki itu.

"Mati aja lo bangsat!!!."

Dimas terus memukul cowok di depannya itu. Padahal jelas jelas sang lawan sudah tidak bisa berbuat apa apa dan terkulai lemas di atas tanah dengan darah segar mengalir di pelipis, hidung dan mulutnya.

Siapapun yang melihatnya pasti akan merasa kasihan dan prihatin. Tapi mereka semua cukup tau diri untuk tidak membatu. Jika Dimas sudah bereaksi sedemikian itu tandanya cowok itu sudah membuat masalah serius dengan Dimas.

Disisi lain Nabila berlari tergesa menuju lapangan setalah tau Dimas sedang berkelahi. Tita dan Alya juga mengikuti gadis itu dibelakang. Nabila sendiri juga bingung dengan reaksi dirinya kenapa bisa sepanik dan setakut itu mendapat berita bahwa Dimas tengah berkelahi.

Nabila menerobos grombolan siswa siswi yang berdiri mengitari lapangan. Tentu saja gadis itu mendapat umpatan dari beberapa orang yang di tabraknya.

Setalah berada di depan dua manusia yang menjadi pusat perhatian itu nafas Nabila tercekat. Mendadak udara disekitarnya menipis, menyisakan ruang hampa dan pening di kepalanya. Untuk kedua kalinya setalah kejadian di kantin dulu saat Dimas membentak Tasya, kali ini Nabila melihat dengan langsung jati diri Dimas yang belum pernah di tampakkan. Sifat asli yang selama ini di takuti Alya, dan sepertinya kali ini Nabila setuju bahwa laki laki itu memang kejam dan mengerikan.

Untuk siswa SMA. Dimas bukan lah manusia. Cowok itu bahkan tidak kenal ampun. Lawan di depannya itu bahkan sudah terkulai lemas bersimbah darah. Mengalir di baju hingga kakinya.

Nabila melihat hal itu dengan rasa takut yang luar bisa, kakinya bahkan bergetar hebat. Apa lagi saat Dimas mengambil besi panjang yang tak jauh dari tempat cowok itu berdiri. Nabila benar benar ingin pingsan saat melihatnya.

Satu menit saja jika ia tidak bereaksi, sosok mengenaskan yang tergeletak di lapangan itu mungkin akan mati.

"DIMAS STOP!!!" Teriak Nabila.

Semuanya berhenti, suara riuh anak anak, Dimas, bahkan angin di sekitar mereka. Nabila sepertinya kembali akan membuat kesalahan besar.

Gadis dengan bandana merah marun itu kini benar benar menjadi pusat perhatian seluruh siswa Majastic. Dengan beraninya ia menghentikan Dimas? Lalu apa yang akan terjadi.

Sweet DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang