Mawar memang sedang asik di depan layar ponselnya, membaca satu persatu opini, keluh kesah, pertikaian sampai lawakan orang yang ada di timeline aplikasi burung biru yang tahun ini memang kembali ramai digunakan. Namun telinganya bisa mendengar jelas suara seseorang membuka pintu kamarnya di luar sana.
Mawar tak bisa menebak siapa orangnya, tapi ia rasa orang itu melangkah mendekat ke pintu kamar miliknya. Matanya teralih ke pojok kiri atas ponselnya. Jam 03:06.
Ah Cynthia.. Gak bisa tidur lagi pasti..
Katanya dalam hati, membangunkan punggungnya bersandar ke kepala kasur.
Meski sudah yakin, ia masih menunggu pintu kamarnya diketuk. Memastikan kalau langkah itu memang tertuju ke kamarnya. Langkah itu berhenti tepat di depan pintu kamarnya. Mawar bersiap, menurunkan kakinya dari kasur.
*tok tok* <-- itu ceritanya suara pintu diketok gue bingung suara pintu diketok sebenernya tok tok apa dug dug*
"Kak Mawar..."
Mawar mengangguk tanpa sadar, meletakan ponselnya di kasur dan berdiri dari duduknya."Ini cyn... Udah tidur?" Suara itu berlanjut.
"Belum lah..." Jawab Mawar melangkah ke arah pintu, memutar kunci kamarnya.
Cynthia berdiri disana dengan piyama satu stel dan rambutnya yang dicepol satu wajahnya terlihat lelah.
Sejak memasuki dunia perkuliahan di semester tua jam tidur Mawar memang bertukar malam jadi siang dan siang menjadi malam. Ini bukan hanya untuk Mawar, tapi untuk teman-teman yang saat ini disibukan kegiatan menyibukan diri untuk overthink berkedok masalah pendidikan di luar sana.
"Mau ngobrol bentar kak.."
"Gapapa?" Tanya Cyn sopan. Ia hanya takut mengganggu waktu istirahat Mawar atau waktu sendirinya kakak dua tahun di atasnya itu.
"Lama juga gakpapa, besok libur kok." Jawab Mawar memberi isyarat untuk Cyn masuk.
"Tumben banget biasanya jam sebelas aja udah merem..." Lanjut Mawar, menutup kembali pintu kamarnya setelah Cyn masuk.
Cyn duduk di kursi favorit Mawar, bukannya favorit tapi memang tak ada lagi kursi disana selain kursi gaming hadiah dari sponsor team e-sport yang ia promosikan tahun lalu kursi tepat berhadapan dengan meja yang ada di sebelah kasur ini. Mawar kembali ke posisi semula sebelum Cyn datang namun kali ini ia duduk bersila diatas kasur, memusatkan perhatiannya
pada Cynthia yang memutar-mutar kursi itu ke kanan dan ke kiri.
"Ngerasa aneh banget hari ini." Jawab Cynthia masih asik berputar-putar disana. Maklum, di kamarnya tidak ada kursi seperti ini.
"Bukannya tiap hari udah aneh?" Tanya Mawar kembali.
"Iya sih hahahaha, apa dong. Ngerasa gak jelas banget deh kayanya.." Mawar menyernyih, mendengar tawa Cynthia disela kegelisahannya jam tiga pagi memang agak sedikit membuat Mawar was-was. Cynthia memang sering begitu, menyempatkan untuk tertawa saat dirinya sedang tidak baik-baik saja.
"Hehehe emang lagi ada apa?" Tangan Mawar terulur menghentikan Cyn dari kegiatannya berputar di kursi itu. Bila bicara dengan Mawar, kamu harus terfokus padanya. Harus. Mutlak.Cyn diam sejenak, mendapati bola mata Mawar yang terfokus padanya. Ini yang membuatnya sedikit ragu, Mawar dengan tatapan seriusnya memang mampu membuat orang bergidik tegang.
"Hee...."
"Iya.. Tadi.."
"Tadi kenapa?"Cyn mengambil nafas panjang, bukannya hanya ragu. Namun rasanya sedikit gengsi untuk mengatakannya. Namun ia juga ingin menyampaikannya pada Mawar sebagai salah satu orang yang ia percaya untuk mengenal dirinya lebih dalam dibanding orang lain yang hadir di hidupnya.
"Tapi janji jangan diketawain ya?" Tanya Cyn dengan malu-malu.
Mawar melemah, ia sadar mungkin pembawaannya yang tadi membuat Cynthia takut dan Cynthia jadi sedikit enggan bercerita.
"Gak diketawain paling discreenshoot terus dicetak dikasih figura dipajang di ruang tamu kosan hehehehehe..." Balas Mawar memberi sedikit candaan untuk menetralisir suasana.
Cynthia mengumbar sedikit senyum dari wajahnya. "Iya kalo gue yang ngomong bisa discreenshoot kalo Cantika mana bisa."
Mawar tertawa, mengingat anak kos yang paling sering lupa atau melanggar janji memang the one and only Cantika.
"Emang ya Cantika lama-lama kaya pemerintah, omongannya gak bisa dipegang." Lanjut Cynthia.
"Discreenshoot juga percuma, banyak banget alasannya emang Leo banget dah." Masih Cynthia yang membahas tentang teman seangkatannya itu.
Mawar hanya tersenyum-senyum tipis sejak tadi, yang Cynthia ucapkan memang sepenuhnya benar. Tapi. Bukan itu kan yang mau dibahas sekarang, ini bukan saat yang tepat untuk ghibah kan?
"Kok jadi malah ghibahin jamur payung? Gak mau ghibahin Cynthia aja?" Sahut Mawar menggiring kembali Cynthia, mencari tahu alasannya mengetuk kamarnya di malam yang semakin pagi ini,
"Oiya."
"Tadi... Gue sempet uninstall twitter sampe instagram kak.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side of KBYY Family
FanficResiko setelah membaca ditanggung masing-masing ya, karena dapat menyebabkan pusing, senyum-senyum sendiri, kesel, gemes dan gitu dah.