*hari yang menyedihkan*

11 2 0
                                    

Tepat tanggal 8 zullhijah
Hari dimana semua orang menangis karna kepergian orang tuanya saat
Berada di kota mekkah.
Seorang anak bungsu yang bernama
Talitha Khasna Kholidah, yang baru
Saja berumur 17 tahun sedang berada di surabaya saat ini untuk melanjutkan pendidikan nya setelah
Lulus SMA .
Saat ini iya sedang melaksanakan
Shalat dhuha yang rutin iya laksanakan
Tapi saat ia sedang melaksanakan sholat dhuha, ia mempunyai firasat tidak baik, lalu ia berpikir untuk menelpon sanak saudara nya .
Lalu ia mengambil handphone dan mencari orang yg sedang ingin ia hubungi lalu ia menelpon nya pertama ia menelpon tidak ada Jawa ban hanya terdengar bunyi
"Panggilan mu sedang di alihkan"
Talitha semakin cemas dan akhirnya
Kedua kali ia menelpon baru di angkat.
"Halo kak adiba, kak"
Hening seketika tidak ada jawaban
Hanya ada suara isak tangis yang terdengar
"Hiks, hiks , hiks"
"Ade, umm umm ma de"
Saat ini karna adiba menahan isak tangis ia berbicara dengan terbata bata dan rasa sedih yg mendalam.
"Umma kenapa kak? "
"Umma pergi untuk selamanya dan A aa abah juga dek, hiks hiks"

Tubuh talitha bergetar hebat  ,mata nya mulai berkaca -kaca tak sanggup menahan kesedihan yang amat mendalam tangisnya pecah.
Handphone nya terjatuh
Kak adiba pun panik
"Halo, halo dek? "
Talitha mengambil ponselnya dan
Melanjutkan pembicaraan.
"I , i, i, ia kak"
Ucap nya dengan terbata
"Kamu jangan trlalu bersedih , ini sudah kehendak dari Allah SWT.. "
"Ia kak, insya Allah besok aku pulang"
"Jangan kamu harus melanjutkan kuliah mu "
"Tapi kak.. "
"Uma sama abah titip pesan
Buat kamu sebelum mereka pergi untuk selamanya, nanti kaka kirim surat lewat tukang post. "
"Ia kak"
"

Jangan lupa sholat lima waktu nya, jangan lupa makan tepat waktu"
"Ia kak"
"Jangan terlalu larut dalam kesedihan mu, karna jika kita bersedih belum tentu kita sedih selamanya, dan jika kita bahagia belum tentu bahagia selamanya ada saatnya hidup mempunyai banyak cerita "
Talitha terdiam dan hanya mendengar kan perkataan kakaknya
Rasa sedih nya sedikit berkurang
Setelah kakanya memberi kan pengertian.
"Iyaudah kaka matikan telpon nya , ya..karna kakak harus mengurus zidan dulu"
Zidan anak pertama dari kak adiba
Yg baru berumur 5 tahun
"Ia kak"
" Jangan sedih lagi ya"
"Iya kak"
"Janji"
"Iya kak"
"Iyaudah kaka matikan telfonnya"
Dan akhirnya kak adiba mematikan telfon.
"Tut... Tut... Tut... "
Bunyi telefon mati.
                         🎼🎼🎼

Hallo gays segitu dulu ya... InsyaAllah nanti aku update lagi.
        🙏🙏😊😊

Hijrah cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang