Prolog

5.1K 206 27
                                    

Seorang gadis dengan pakaian sangat rapi, kacamata besar menggantung di atas hidung mancung, dan rambut kepang dua berponi tengah berjalan terburu di koridor. Ia telah telat 20 menit dari bel masuk sekolah. Ia semakin mempercepat langkahnya karena kelasnya sudah terlihat dari tempatnya sekarang.

Dari arah seberang, terlihat seorang laki-laki tengah berjalan santai dengan telinga yang tersumpal earphone. Ia begitu menikmati alunan lagu yang terputar hingga membuatnya bersiul dan memejamkan matanya, bahkan kedua tangannya pun ia masukan kedalam saku celana abu-abunya.

Karena saat berjalan dengan cepat itu ia tak memperhatikan, hal itu membuatnya menubruk laki-laki hingga membuatnya hampir terjengkang. Beruntung laki-laki itu memiliki gerakan reflek yang bagus, ia langsung melingkarkan tangannya pada pinggang gadis itu bermaksud untuk menahan agar tidak jatuh.

Waktu seolah berhenti, mereka saling menatap satu sama lain. Hingga mata gadis-yang diketahui bernama Jihan-itu berkedip satu kali dan membuat laki-laki itu juga tersadar, melepaskan pelukannya dengan reflek yang membuat Jihan jatuh terjerembab. "Lo kalo jalan matanya dipake, jangan lo loakin di pasar," sinis laki-laki itu-yang satu sekolah juga tau bernama Julian-sambil membersihkan tangannya. Ia jijik dengan gadis dihadapannya ini.

Sedangkan Jihan mengelus pantatnya yang nyeri sambil menunduk. Ia tak berani menatap mata Julian yang ia yakini sedang menatapnya dengan tatapan marah, remeh, dan jijik yang selalu cowok itu tampilkan untuknya.

Julian berdecak kesal dan langsung pergi dari sana tanpa banyak bicara. "Aww." Bahkan Julian pun dengan sengaja menginjak tangan kanan Jihan tanpa kasihan dan tetap acuh terus berjalan tanpa menoleh kembali.

***

Fairahmadanti1211

Julian Untuk Jihan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang