"apa kita sudah sampai?" Tanya luiz untuk yang ke... Aku sudah tidak bisa menghitungnya
"Belum luiz, kau sudah menanyakan itu lebih dari 10 kali hari ini" bahkan miyuki sudah tidak bisa menghitung jumlah pastinya
2 hari berlalu sejak mereka meninggalkan
Desa kagayama. Seperti anak kecil pada umumnya, luiz selalu saja mengeluh setiap sekitar 20 menit sekali"Ryu, apa kita benar benar harus berjalan?" Tanya miyuki, sepertinya miyuki sudah tidak bisa menahan keluhan luiz lagi
"Kalau ada pun, aku ingin naik kendaraan..." Ujar ryu sambil menghela nafasnya
"Kendaraan ya..." Miyuki berpikir sejenak
"Tunggu dulu" miyuki merogoh tas kecilnya dan mengeluarkan sebuah dinamo kecil
Enchant
Miyuki membuat dinamo itu masuk ke tanah dan membentuk motor dari tanah menggunakan kekuatan elemen tanahnya. Jadi ingat kejadian saat miyuki bertemu tanaya
"Naiklah" tawar miyuki. Tanpa ragu ragu, Ryu dan Luiz langsung duduk di atas motor
Perjalanan jadi lebih cepat setelah mereka mendapatkan motor itu. Mereka berkendara di atas motor itu sampai mereka tiba di jalan setapak daerah gunung yang sudah tidak bisa dijangkau dengan kendaraan lagi. Perjalanan yang harusnya berdurasi 10 jam telah dipercepat menjadi hanya 30 menit. Miyuki bersyukur dia tinggal di jaman modern
Luiz terlihat sangat menikmati perjalanan ini. Dia menemukan banyak sekali objek menarik yang bisa dia tanyakan pada miyuki
Setelah 10 menit berjalan. Siluet sebuah rumah kecil mulai nampak dari balik kabut tebal. Tanpa diberitahu pun, miyuki sudah sadar kalau dia sudah hampir sampai
labyrinth paradox, switch on
Jarak mereka bertiga ke rumah kecil itu tak kunjung menipis. Mereka terus berjalan selama 3 menit sampai ryu menyadari sesuatu
"Miyuki, berhenti" Miyuki langsung menyadari kalau ada sesuatu yang Salah. Dia memasang posisi siaga sambil menahan luiz dengan tangan kirinya
"Kakek, ini aku" ucap ryu pada seseorang yang ada dibalik ilusi kabut ini
Kabut perlahan mulai menghilang. Siluet rumah kecil tadi jadi lebih jelas seiring dengan hilangnya kabut. Setelah jarak diantara mereka (mereka bertiga dan rumah itu maksudku) semakin mendekat, seseorang berkepala botak muncul dan menunggu mereka bertiga di puncak anak tangga
Sesampainya mereka di anak tangga terakhir, mereka langsung menghampiri kakek berkepala botak tadi
"Kakek" ucap ryu sambil sedikit membungkukan tubuhnya ke arah kakek kepala botak itu. Kakek itu mengangkat tongkat yang dibawanya dan...
Bonk
"Sudah sering kubilang, panggil aku guru jika ada orang lain!" Ucap si kakek itu sambil mendaratkan tongkatnya ke kepala ryu. Walau sudah kepala 4, kakek itu masih terlihat segar bugar. Itulah yang aku dan miyuki pikirkan. Dan luiz? Dia sudah asik bermain dengan kucing yang ada di teras rumah kecil itu
"Wajahmu sudah tidak cocok untuk dipanggil guru, kakek. Kau cocok menyandang gelar biksu atau pertapa, tapi kau sendiri yang menolaknya, kan?" Ucap ryu dan sekali lagi dia mendapatkan bonk dari si kakek
"Ngomong ngomong, siapa yang kau bawa?" Tanya si kakek itu sambil memperhatikan miyuki dari ujung kaki sampai ujung kepala
"Ah, maaf. Aku asak-"
"Miyuki asakura, kan?" Potong si kakek. Miyuki terkejut saat kakek itu langsung menyebut nama panjangnya. Bagaimana dengan ryu? Dia tidak terlihat terkejut, malah kupikir dia tidak mendengarnya sama sekali. Sekarang dia sudah berada di teras rumah kecil itu, menemani luiz bermain dengan kucing kucing yang ada disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Midgard spellword world: The story [REWRITE]
Fantastik[CERITA SEDANG DALAM TAHAP PENULISAN ULANG] selamat datang di Midgard spellword world! Bagian dari dunia yang dipenuhi oleh para petarung dengan kekuatan yang luar biasa! Disinilah tempat dimana manusia dengan kekuatan setara dewa dilatih dan dibesa...