Ultimatum

19 4 0
                                    

Midgard Spellword World: The Story
Arc 3 : The Big Enemy

"hach- bbrrrrr"
"Bersin ke-5 malam ini"

Yukari dan Izune saat ini sedang bersantai di ruang kerja Ian. Izune bersin terus menerus selagi memainkan sarung katana yang ada di ruangan itu, dan dengan penuh dedikasi Yukari menghitung jumlah bersin yang dikeluarkan Izune

"Malam..." Ian masuk ke dalam ruangannya

"Ah, malam" Ucap Yukari dan Izune bersamaan

"Jadi, apa yang akan kau bicarakan malam ini?" Tanya yukari

"Kau tau tentang beberapa kejadian yang terjadi beberapa minggu ini kan?" Ian duduk di mejanya dan menaruh berkas tentang informasi kejadian yang dia maksud

"Kebakaran hutan, perairan di kota permulaan jadi beracun, petani di area perumahan tachibana gagal panen, beberapa gunung api mengalami erupsi. Apa itu yang kau maksud?" Tanya izune sambil membaca berkas yang ada diatas meja ian

"Ditambah polusi dan wabah penyakit yang tiba tiba menyebar di kota utama. Baru terjadi beberapa hari yang lalu" tambah yukari

"Tepat sekali, apa kalian pikir ini semua hanya kebetulan?"  Ujar ian. Yukari dan izune menggeleng bersamaan

"Aku butuh bantuan kalian" tatapan ian kali ini berbeda dari yang biasanya, kali ini dia terlihat serius. Izune dan yukari pun dapat sama sama merasakan aura dingin yang keluar dari saudara mereka itu

"Izune, kau ke kota permul-"

"Tidak, aku yang akan kesana. Kau awasi kota, izune ke area tachibana" usulan yukari langsung dipotong begitu saja oleh ian. Yukari hanya bisa mengiyakan perintah saudaranya tersebut

"Kalian bisa berangkat kapan saja, aku akan berangkat duluan" Ian langsung berdiri dan membuka portal di belakang meja kerjanya

"Satu hal lagi. Aku tak tau mengapa, tapi aku sangat yakin kejadian kali ini bukan ulahnya para villain" ucap ian sebelum dia masuk dan langsung menutup portalnya

"Bukankah sudah jelas karena tanaya?" Ucap izune setelah ian pergi dari ruangannya

"Mungkin? Entahlah..."

+-+-+-+-+-+-+-+

"Miyuki, makan siang!"

"Aku datang"

Keesokan harinya di kediaman tuan kagayama. Sedikit demi sedikit salju mulai menutupi permukaan tanah disana

"Salju turun lebih cepat ya" guman miyuki

Kagayama menyiapkan Ubi rebus dan Teh hangat sebagai hidangan makan siang hari ini

"Hey, miyuki" Panggil Kagayama

"Hm?" Miyuki menoleh ke arah Kagayama dengan Ubi yang memenuhi mulutnya
My
"Kapan kau akan kembali ke Spellword World?" Tanya Kagayama

"Mungmkinm semtemlah msim dimngimn" Miyuki, telan dulu makananmu sebelum bicara

"Apa kau akan membawa bocah ini bersama mu?" Tanya Kagayama lagi

"Sempermtinyam imy- ARGH-" Lihat, benar kan? Sekarang dia malah tersedak

"Bodoh..." Guman Ryu. Luiz tertawa terbahak bahak melihat Miyuki yang sekarang karena tersedak

"Baguslah, pastikan kau mengurusnya dengan baik" Kagayama masih terlihat serius. Tumben sekali

"Uhuk- ekhem... apa benar benar tidak ada yang merawatnya di desa ini?" Tanya miyuki setelah dia meneguk habis satu gelas teh hangat

"Beberapa orang memberinya makan, tapi tak ada yang memberinya tempat tinggal disini" Ucapan Ryu membuat hati miyuki terasa terisis-iris. Sungguh malang nasib luiz

Midgard spellword world: The story [REWRITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang