Terdapat seorang gadis yang sedang berlari pagi di sekitar rumahnya, rambut pirangnya terurai sepunggung . Ia menyeka keringat nya dan meminum air yang ia bawa seraya menatap pantai yang bersih dan tidak ada satupun sampah.
"Aneh, biasanya disini banyak sampah. Siapa yang membersihkannya nya?" Gumamnya pelan seraya menutup tempat air yang ia bawa dari rumahnya.
Mata birunya melihat seseorang berambut hijau, ia menghampirinya dan menepuk pundaknya "hai!" Sapanya ramah.
Orang yang ia ajak bicara terkejut, wajahnya memerah seraya berusaha menutupi wajahnya yang memerah itu.
"A-nu... Maaf aku tak melihat mu tadi... Kau siapa?" Tanyanya.
"Aku Hime, kau sendiri?"
"Midoriya... Midoriya Izuku." Jawabnya pelan.
Hime tersenyum lalu menatap ke arah pantai "jaa~ bolehkah aku memanggil mu Mido-Chan?"
Midoriya memalingkan wajahnya "emm itu..."
Namun entah mengapa tiba-tiba saja Hime memasang wajah cemberut nya, dan tiba-tiba ada sepasang telinga kucing yang muncul, membuat Midoriya menatapnya bingung sedangkan Hime berusaha menutupi kedua telinga kucingnya dengan tangannya. Hime memalingkan wajahnya yang memerah dan berlari menjauhi Midoriya, Midoriya yang bingung berusaha mengejarnya.
Midoriya menahan tangan Hime, sedangkan Hime menatap Midoriya dengan wajahnya yang memerah membuat Midoriya melepaskan cengkraman nya dan memalingkan wajahnya yang ikut memerah.
"Gomen... Gomen karena membuat mu sedih." Ujar Midoriya pelan.
"Bukan itu." Ujar Hime pelan, ia memegang kuping kucing seraya menatap Midoriya.
"Aku... Aku hanya malu, aku tidak bisa mengendalikan quirk ku dengan baik." Ujar Hime pelan seraya memandang ke arah pantai, ia menghela napasnya pelan lalu kedua kuping kucingnya menghilang membuat Midoriya terkejut.
"Aku susah mengendalikan emosi ku, emosi ku kadang membuat quirk kucingku muncul dengan sendirinya." Ujar Hime pelan membuat Midoriya mengangguk paham.
"Kalau begitu, kau boleh kok memanggil ku apapun yang kau mau, emm?"
Hime tersenyum senang "Hime! Panggil aku Hime" Ujarnya semangat.
Setelah berbincang-bincang cukup lama, Hime menyadari dengan jelas bahwa lawan bicaranya sangat menyukai all might, terlihat sangat jelas karena lawan bicaranya itu selalu menjadi bersemangat saat membicarakannya, terlihat sangat imut dimatanya.
Tiba-tiba Handphone Hime berdering, ia mengambil nya dan melihat nya sekilas lalu menatap Midoriya yang menatap nya bingung "aku harus pulang, sampai jumpa lagi Mido-Chan! Aku akan kesini lagi besok!!"
•|•|•
"Aku pulang, maaf aku baru selesai berlari." Ujar Hime seraya merenggangkan tangannya dan menatap ayahnya yang sedang bermalas-malasan seperti biasanya.
"Darimana kau?"
"Dari pantai, aku bertemu seseorang dan aku berbicara banyak dengannya." Hime berjalan ke arah dapur, ia memakai celemek nya dan mulai memasak untuk sarapan ayahnya dan dirinya.
"Hime, mulai sekarang kau akan pindah sekolah. Jadi bersiaplah." Ujar sang ayah seraya memakan masakan Hime.
"Eh apa?!" Hime menatap ayahnya bingung sedangkan ayahnya hanya mengangguk.
"Tapi tou-san... Aku akan pindah kemana?" Tanya Hime yang kini sudah menetralisir rasa kagetnya, walaupun sekarang ekornya muncul dan bergerak-gerak tak suka.
"U.A."
Hime mengangguk pelan "oh U. A. "
Hening sejenak.
Hime berdiri dari tempat duduk nya saat menyadari sesuatu "apa U. A. ?!"
"Iya, hari ini kau akan pindah ke U. A."
"Apa?!?"
•|•|•
Hime menatap pintu kelas barunya, ia mondar-mandir di depan karena gugup, tak jarang ia menggigit kukunya karena gugup bahkan telinga dan ekor kucingnya muncul.
"Kau boleh masuk sekarang." Hime mengangguk pelan, ia melangkah kan kakinya untuk masuk seraya menundukkan kepalanya.
"Sekarang kita kedatangan murid baru, nah Hime perkenalkan dirimu." Ujar Aizawa.
"Em, perkenalkan namaku Hime--- Mido-Chan?!" Hime terkejut saat melihat Midoriya begitupun Midoriya yang sampai-sampai bangun dari bangkunya.
"Hime-Chan?!" Kelas 1-A menatap Hime dan Midoriya bergantian, sedangkan Quirk Aizawa mulai aktif.
"Kenapa kau memanggil Hime dengan nama depannya?!" Ujar Aizawa tajam, Midoriya terkejut sekaligus ketakutan.
"Ma~ ma~ otusan jangan menakuti Mido-Chan, aku yang menyuruhnya memanggil ku Hime." Aizawa menatap Hime, matanya yang berwarna merah berubah serta rambutnya mulai kembali seperti semula.
"Perkenalkan, aku Hime... Aizawa Hime yoroshiku" Ujar Hime seraya tersenyum, tak lupa dengan sepasang telinga kucingnya dan ekornya yang bergerak ke sana kemari membuat nya terlihat imut.
"Kalau ada yang ingin di tanyakan, tanyakan saja. Hime aku akan tidur dulu." Jelas Aizawa membuat Hime tersenyum maklum, ternyata kelakuan ayahnya sama saja.
"Aizawa-San!" Ada seseorang yang mengacungkan tangannya, Hime menoleh dan menatap seorang laki-laki berambut biru tua.
"Panggil aku Hime saja, akan bingung jika kau memanggil ku Aizawa saat ada otusan." Jelas Hime.
"Eh? Baiklah, kalau boleh tau Quirk mu apa? Apa sama dengan Sensei?" Tanya nya.
"Hm quirk ku ya?" Hime mengeluarkan cakarnya, lalu menatap seisi kelas.
"Quirk ku ada dua, satu manipulasi gravitasi dan ya, yang seperti kalian lihat... Neko~"
"Woah!! Kawaii!" Seru mereka, sedangkan Hime hanya tersenyum. Aizawa bangun dari tidur nya akibat mendengar suara gaduh, seketika semuanya terdiam.
"Nah Hime, kau boleh duduk disebelah Todoroki, Todoroki angkat tangan mu."
Orang yang bernama Todoroki mengangkat tangannya, Hime menatapnya bingung saat melihat rambut dwiwarna Todoroki.
"Nah, sekarang pelajaran akan dimulai."
•Istirahat•
Bangku Hime penuh dengan teman barunya yang bertanya-tanya tentang nya, kadang ada yang menanyakan soal ayahnya dan quirk nya.
"Nee Hime-Chan, Quirk mu pengendali gravitasi? Apa sama dengan quirk ku?" Tanya seseorang berambut coklat dengan wajahnya yang bulat, membuat Hime jadi gemas melihat nya.
"Em, emang Quirk Ocha-Chan apa? Tidak apa kan aku memanggil mu Ocha-Chan?"
Ochaco mengangguk seraya tersenyum pada Hime "tentu saja! Quirk ku juga tentang gravitasi, biasanya aku menyentuh sesuatu dan membuat nya kehilangan gravitasi, tapi kalau terlalu banyak aku akan mual."
Hime mengangguk setelah mendengar "ada sedikit perbedaan. Aku juga bisa seperti Ocha-Chan, tapi aku bisa berdiri terbalik, dan mengeluarkan bola hitam yang bisa menyedot apapun kedalam nya."
"Sugoii!" Pekik Ochaco membuat Hime gemas sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Strong Girl!(Hiatus)
Random"Hari ini kau akan pindah ke U. A." "APAA?!!" Hime terpaksa mengikuti saran orang tuanya, ia terpaksa pindah sekolah demi menuruti kemauan ayahnya untuk mengontrol quirk nya. •~WARNING!~• >ooc >typo bertebaran dimana-mana >alur tidak sesuai dengan...