Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
〃 Beomheart 〃
.
*
.
Awalnya hidup Sunoo terasa nyaman dan biasa saja, tak ada yang aneh ataupun mengesalkan sepanjang harinya.
Tapi,
Semenjak kedatangan seorang bocah ingusan yang berteriak menyatakan perasaannya di depan gerbang sekolahnya, “KIM SUNWOO, AKU MENYUKAIMU SELALU.” saat itulah hari-harinya mulai berubah. Tak ada lagi kehidupan sekolah yang nyaman karena setiap harinya ia akan menjadi pembicaraan siswa dan siswi disekolahnya.
Daniel adalah putra semata wayang ketua yayasan sekolah yang kini Sunoo tempati. Lelaki pendiam tapi cukup tampan dan disukai banyak siswi senior karena ke polosannya.
Tapi berakhir menyukai Sunoo yang notabennya lelaki biasa yang bahkan tak pernah menjadi pusat perhatian. Semua orang selalu meremehkan Sunoo lebih tepatnya tak pernah menganggap keberadaan Sunoo.
Itu karena Sunoo terlambat masuk sekolah selama setahun karena masalah kesehatan.
“Kak, besok ada waktu kan?”
Sunoo menghela nafas lelah lalu mentap Daniel dengan tatapan kesalnya. “Aku gak punya waktu, sekalipun punya gak akan aku sia-siain cuma buat nemenin kamu.”
“Besok hari ulang tahun ku kak, please aku mau jalan sama kak Sunoo.”
“Aku gak peduli besok hari ulang tahun kamu.” Sunoo lalu membereskan alat tulisnya, memasukkannya pada tas lalu menggendong tasnya dan segera pergi untuk pulang.
Daniel masih dengan kekeh mengikuti Sunoo untuk membujuk, “Aku mohon kak.”
“Aku udah bilang gak peduli ya gak peduli. Tolong jangan bikin aku kesel terus tiap hari deh. Aku tuh cape di ganggu terus sama kamu.” balas Sunoo yang kemudian membuat Daniel terdiam dan menunduk sedih.
Sunoo akui ia memang tak peduli, lagi pula sebelumnya ia tak mengenal Daniel sedikitpun. Tahu-tahu lelaki itu menerobos masuk ke dalam hidupnya dan mengacaukan semuanya.
Sunoo tak ingin menjadi pusat perhatian lagi seperti tahun tahun sebelumnya, ia tak mau kejadian lampau terulang kembali. Ia tak ingin lagi ada Jake kedua dalam hidupnya.
• • •
Daniel tak menyerah, di hari minggu ia tetap pergi ke rumah Sunoo untuk mengajak jalan bersama. Ia tak peduli jika lagi-lagi hanya akan mendapat bentakan dari Sunoo.
