-Jeon Jungkook-
31: Never say goodbye
"Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal."
Play now!!!
In Your Time - Lee SuhyunI-ini hanya mimpi.
...
Pagi itu, aku sudah duduk manis di bangku sekolah. Mood ku naik seketika, ketika melihat pria itu sudah sadar dan lebih senang lagi, pria itu sudah bisa berjalan dengan baik.
Yuri tersenyum ceria di depan kelas.
"Jungkook udah sadar Ra!" Teriaknya, aku mengangguk. Aku di kelas tidak sendiri, ada Jimin di barisan belakang sana.
Anak itu.. mirip sekali dengan pria itu, dia diam, selalu membaca buku, dan juga kadang mendengar musik lewat earphone nya.
"Kamu, kenal Jungkook?" Tanya Jimin dari bangkunya, membuat Yuri dan aku menoleh.
"Kamu sendiri?" Jimin langsung mencari kursi lalu duduk disampingku.
"Aku kenal dia saat di desa." Aku tidak mengerti, apa maksudnya.
"Kamu teman kecilnya?" Tanya Yuri, Jimin menggeleng.
"Aku teman barunya, waktu itu.. dia datang ke desa bersama dengan papanya. Dia berjalan sendirian di desa, dan dia melihatku yang sedang menari di taman, dia hampirin aku dan.. aku sedih, kalau dia itu.." Aku mengangguk.
"Aku dan dia menjadi teman sekarang, lalu.. aku tidak mengerti apa yang kalian ucapkan tadi.. memangnya, Jungkook kenapa?" Tanya Jimin, aku menatap Yuri.
"Jungkook menderita kanker di kepalanya, dan.. pria itu, menderita penyakit jantung juga." Mood ku turun seketika, Jimin melihat ke arahku.
"Kamu kenapa Ara?" Tanya pria itu, ketika melihat ekspresi ku yang berbeda.
"Nggak apa-apa." Ucapku, meyakinkan anak itu. Jimin mengangguk.
"Aku mau ketemu sama dia." Aku mengangguk.
"Boleh, nanti pulang sekolah." Ucapku, Jimin mengucapkan terima kasih lalu kembali ke tempat duduknya.
...
Istirahat, aku berada di ruangan seni. Bersama dengan kak Jaehyun, dia sibuk akhir-akhir ini. Ruangan ekskul dipakai dirinya sendiri untuk belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Jeon Jungkook (SELESAI)
FanfictionDisini, saya berada, sendirian tepatnya di atas jembatan sungai Han, saya berdiri tegak dengan hati yang hancur dan air mata yang menetes, niat hati ingin mengakhiri hidup dan akhirnya bertemu dengannya, rasanya juga mustahil. Hidup saya di ambang a...