1. PERTEMUAN
"Gue denger -denger, Kak Arkana sekarang lagi patah hati lho."
"Gue mau ngebet dia ah."
"Emang dia mau sama lo?"
"Mumpung nggak ada kak Youmay nih."
"Kalian ngomong apa sih? Kak Arkana yang mana coba," ucap Alessa yang jengah mendengar celotehan dua sahabatnya yang menurutnya tidak ia mengerti.
"Astaga, Alessa! Yang lo lihat selama di sekolah ini apasih? Temboknya? Atau lo pandang-pandangin kelasnya?" Noumi menoyor kepala Alessa pelan.
"Apaan sih lo, sakit tau."
"Lagian sih lo itu Al, masa sama kak Arkana yang gantengnya sejagat raya pinternya se SMA Harapan lo nggak tau." Arvita menggebu - gebu.
"Kan nama Arkana ada dua di sekolah ini, lagi pula kita kan baru masuk seminggu."
"Ya mikir aja bego. Arkana yang satu tuh sekelas sama kita dan wajahnya lo tau sendiri kek apa? Kan nggak mungkin kalau Arkana Widodo yang gue bilang," ucap Arvita geram.
"Tau tuh si Ale." Noumi membalas acuh sambil meneguk minumannya.
"Nggak pa-pa deh Al, gue bakal kasih tau kak Arkana itu yang mana." Arvita tersenyum lebar.
"Lo pasti tergila-gila deh sama kak Arkana."
"Hmm." Alessa merasa kedua sahabatnya itu sudah tidak waras hanya karena seorang Arkana yang bahkan belum pernah ia lihat.
***
"Al, lo pulang sama siapa?" tanya Noumi yang melihat sahabatnya tampak sedih.
"Papa nggak bisa jemput gue, lagi ada meeting di kantor," jawab Alessa parau.
"Pulang sama gue aja deh, lagian si Arvi juga udah pulang yang rumahnya searah sama lo."
"Nggak deh, gue udah ngechat kak El buat jemput." Alessa menyadari rumahnya dan rumah Noumi tidaklah dekat, malahan berlawanan arah.
"Yakin dia bakalan jemput lo?"
"Katanya iya, dia otw nih Noum. Gue ke gerbang dulu," jawab Alessa bohong, padahal chatnya dengan kakaknya, Elfaiz. Hanya centang satu. Tapi dia juga tidak mau merepotkan Noumi dengan jarak rumah mereka yang jauh.
Sementara Alessa menunggu Noumi pulang di gerbang. Setelah Noumi melewati gerbang dan pulang akhirnya ia memutuskan untuk jalan kaki ke rumahnya.
Ingin memesan gojek hp nya mati. Di halte pun percuma, jam segini tidak ada bus lewat.
Sungguh hari ini Alessa merasa sangat sial.Hingga sebuah motor sport berwarna hitam berhenti tepat disampingnya.
Alessa menoleh dan mendapati seorang cowok berpakaian putih abu sedang melepas helm nya. Dan ia juga menyadari logo yang tertempel di bajunya sama dengan logo cowok yang sekarang sudah berdiri di hadapannya. Ya, berarti cowok itu satu sekolah dengannya.
Cowok itu menatapnya datar.
Alessa terkesima dengan ketampanan cowok yang sedang menatapnya itu, mulutnya bahkan sampai melongo. Sungguh, ciptaan tuhan memang sempurna, batin Alessa.
Sebuah tangan mengopat ngapit di depan wajahnya, Alessa tersadar."Ah iya, kenapa berhenti? Lo siapa?" Alessa mengarahkan pertanyaan ke cowok di depannya.
"Pulang sama gue." cowok itu menarik tangan Alessa.
"Eh kenapa tarik-tarik tangan gue? Lo mau apa?"
"Gue mau ngasih tumpangan, ayo naik." cowok itu melepaskan tangannya dan naik ke motornya.
"Lo nggak akan nyulik gue kan?" tanya Alessa polos.
Cowok itu terbahak, "Buat apa gue nyulik cewek pendek kaya lo, ayo naik, kalau nggak cepet gue tinggal."
Alessa menimbang - nimbang tawaran cowok di depannya, benar saja ini sudah sore. Rumahnya pun masih sangat jauh, tapi kan dia belum mengenali cowok di depannya itu.
"Lo siapa?" Alessa memutuskan untuk bertanya untuk melawan kecurigaannya.
"Lo naik atau gue tinggal." cowok itu menatap datar ke depan sambil menyetater motornya.
Dan bodohnya kenapa Alessa malah naik ke motor sport cowok yang belum ia kenali itu.
Dalam perjalanan Alessa terus menerutuki dirinya sendiri. Bodoh sekali Alessa!
"Rumah lo dimana?"
Alessa bernafas lega. Jika cowok itu menanyai rumahnya berarti cowok itu memang tak ada niatan buruk, pikir Alessa.
"Dimana?" cowok itu lanjut bertanya.
"Lurus aja nanti ada belokan pertama belok ke kanan." suaranya sekarang sudah agak tenang dibanding tadi.
Cowok di depannya tidak membalas ucapannya membuat Alessa sebal.
"Makasih udah nganterin gue pulang," ucap Alessa yang sekarang sudah tiba di depan rumahnya.
"Hmm." cowok itu hanya menatapnya datar.
"Nama lo siapa?"
"Oh gue, Alessa Pritacia Haiden," jawab Alessa mengulurkan tangannya.
Nihil, cowok di depannya tak membalas uluran tangannya.
"Lo sendiri siapa?" tanya Alessa ikut - ikutan datar.
"Gue pulang." cowok itu melajukan montornya pergi meninggalkan Alessa yang bertanya - tanya.
"Dasar cowok aneh, nggak jelas, nyebelin deh." Alessa mengegerutu kesal sambil menjingkrak-jingkrak kan kakinya.
***
Penasaran ya siapa cowoknya?
Tebak tebak tebak ayooo!Jangan lupa vote sama komennya ya♥️
~laylawaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana [HIATUS]
Teen FictionKita adalah sebuah kisah yang harus berakhir. Start : 23 Aug 2020 Finish : -