Sudah tujuh belas umurnya, dan hingga saat ini pun gadis itu tak berniat untuk menginjak halaman rumah nya. Dia percaya telah mengidap social anxiety disorder. Sena takut berinteraksi dengan orang di luar sana. Hidup dengan menghabiskan waktu lebih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah, Yeonjun Hyung, kau berbahaya. Seenaknya memeluk gadis dimalam hari?!" Yeonjun segera mengetuk kepala Soobin akibat ucapannya.
"Berani sekali Hyung ini bermesraan dan meninggalkan kami." Mereka terbahak-bahak dengan Yeonjun yang malu setengah mati. Sena malah bersembunyi di balik Yeonjun sambil meremas jaket Yeonjun di belakang karena ketakutan.
Keadaan ini terlalu mendadak bagi Sena hingga membuat tubuhnya nyaris tak bisa bertahan. Yeonjun tersadar akan situasi dan menjauh dari teman-temannya. Ia mengisyaratkan kata sebentar kepada mereka dan membawa Sena menjauh.
"HYUNG! MAU KEMANA???" teriak Beomgyu.
"AKU AKAN MEMBERITAHUMU LEWAT CHAT!" Teriak Yeonjun menyahut. Ia langsung menarik tangan Sena untuk kembali pulang ke rumah. Ia harus menyudahi jalan-jalan nya dengan Sena karena takut sesuatu yang buruk terjadi pada Sena.
Setelah jauh dari taman, Yeonjun melihat Sena sudah sedikit tenang. Ia sempat melihat Sena nyaris pingsan tapi ia segera menahannya. Saat teman-teman Yeonjun datang, ia bisa merasakan tangan Sena mencengkram kuat jaketnya dan sedikit menariknya. Dan sekarang Sena malah membisu enggan berbicara sedikit pun.
Yeonjun melepas genggaman tangannya pada Sena. Sena sedikit kaget melihat Yeonjun malah berjongkok di depannya.
" Apa yang kau lakukan Yeonjun?"
"Ayo naik!" Yeonjun mengisyaratkan Sena agar naik ke punggungnya.
" Tidak perlu!" Sena menolak tapi Yeonjun menatap Sena seakan memaksa. Sena berpikir sejenak dan akhirnya setuju untuk digendong.
Sena berteriak kecil karena kaget dan spontan memeluk leher Yeonjun.
Yeonjun dengan mudah menggendong Sena karena bobot Sena yang sangat ringan.
"Peluk aku yang erat." Yeonjun pun mulai berjalan sambil menggendong Sena. Sena berusaha menetralkan jantungnya yang berdebar karena Yeonjun. Batin Sena dalam hati, hanya Yeonjun yang mampu membuat dirinya merasakan emosi baru yang belum pernah ia rasakan seperti sekarang ini. Ia tidak bisa berhenti tersenyum saat bersama Yeonjun, pipi nya terus terasa panas saat Yeonjun menggodanya, dan jantungnya seakan tak pernah tenang karena aksi Yeonjun.
"Sena-ssi, kau pasti sangat kaget ya tadi? Aku tidak tahu bahwa mereka akan menemukan kita."
"Aku tidak apa-apa." Sena berbohong. Mana mungkin ia baik-baik saja? Dia kan pengidap penyakit sosial.
