28: Hint

236 19 61
                                    

Hint

"Titik terendah tidak ada pada tempatmu berpijak, namun ada pada dirimu yang sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Titik terendah tidak ada pada tempatmu berpijak, namun ada pada dirimu yang sekarang."_Bian Atmajaya Nagara

Backstreet Relationshit
~•------•~

"Gara-gara lo Bella nolak gue!" teriak Bara frustrasi. Tongkatnya kembali mengarah pada kepala Bian. Cowok itu benar-benar ingin membunuhnya.

Tongkatnya menganyun brutal ingin melukai Bian. Auranya mengerikan, tidak seperti saat pertama kali Bian bertemu dengan Bara. Adrenalin Bian terpompa saat perilaku Bara sangat sulit diprediksinya.

"Gue udah peringatin sama lo, jangan gangguin, Bella!" bentak Bian lantas menjatuhkan tongkat besi Bara.

Bara tertawa bengis. "The girl is not yours and don't interfere, this is none of your business."

"She is mine!" sentak Bian emosi. Melayangkan tinjuan telak pada Bara.

"Cowok sampah kayak lo nggak pantes dapatin Bella!" Cowok itu mengusap darah pada sudut bibirnya, kemudian mengambil sikap bertarung. "Emang lo udah dapat apa dari Bella? Lo belum dapat apa-apa dari dia 'kan? Lo belum coba tubuh dia!" Bara kembali berteriak.

Rahang Bian menonjol dan mengeras. Pupilnya membesar dengan wajah memerah. Dipikirannya terus bertanya-tanya tentang apa sebenarnya hubungan Bella dengan Bara.

"Jaga ucapan lo, bangsat!" Bian menyerang Bara telak. Emosinya memuncak mendengar penuturan Bara.

Bentrokan itu semakin sengit, semakin memberikan luka dan semakin brutal. Indera pendengaran Bian mampu mendengar teriakan seseorang yang sedang kesakitan. Entah itu kawan atau lawannya, Bian tidak bisa memberikan perhatian lebih. Fokusnya harus mengarah sepenuhnya pada Bara, lawan yang sangat tangguh dan sangat sulit Bian lumpuhkan.

Sekarang mereka saling terpisah-bisa, peringatan Arion kepada mereka semua untuk saling melindungi tidak terealisasikan sepenuhnya. Lawan mereka sangat licik, brutal dan agresif. Melakukan tindakan-tindakan curang agar bisa menang.

"Jauhin Bella! Jangan ganggu dia lagi!" seru Bian dengan penuh penekanan. Melancarkan pukulan sedikit ke atas untuk menargetkan hulu hati Bara, dan sukses membuat cowok itu terkapar sesaat.

Matahari telah terbenam. Cahaya senja yang terbentang merah pekat telah hilang dan tergantikan oleh cahaya remang dari sinar bulan. Satu persatu lawan mulai tumbang. Bian menendang perut Bara dengan sadis. Menjaga jarak sedikit, takut Bara menyimpan senjata seperti celurit atau senjata tajam lainnya.

"KABUR YAN! KABUR!"

Dalam cahaya malam, Bian mampu melihat Regal dan Radar yang menarik tangannya untuk berhenti menghajar Bara.

BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang