Mr. X - Kim Taehyung [END]✓✓

20. Somi's Followers

Somi yakin semalam dia hanya bermimpi. Gadis itu terlihat mengangguk-angguk kecil. Benar hanya mimpi kukuhnya, lalu dia menggepal kedua tangannya.

Tapi kenapa serasa begitu nyata. Dia kembali memukul kecil kepalanya. Ah mungkin gegara kepalanya terbentur sangat kuat. Sehingga perlahan-lahan otaknya ngeres.

Hal-hal yang sedari dia lakukan setelah bangun tidur pagi ini adalah geleng-geleng tidak jelas. Dan sesekali memukul kepalanya. Hey Park Somi Douma, kau tidak sedang berusaha untuk menghilangkan ingatan mu kan atau memperdalam luka di kepalamu kan? Dasar aneh.

Mana mungkin si Taehyung samchon menciumnya. Satu hal yang tidak akan terjadi bener tidak mungkin terjadi. Lagi-lagi Pikirannya terus berkelana.

Sial. Dia seperti ingin merasakannya lagi_ciuman itu. Sumpah gadis lugu itu pikirannya telah kotor hey dia ingin sekali menghilangkan pikiran kotor ini. Namun semakin dia mencoba menghilangkan pikiran itu. Semakin semena-mena pikiran kotor itu menjelajahi otaknya.

"Ahhhh.... TIDAAAAKkkk," geramnya.

Dia lalu menggeleng-gelengkan kepalanya sembari memukul-mukul pelan kepalanya_lagi. Sesekali dia mengacak dan menarik rambutnya gemes. Frustasi.

"Hey Somi," suara barinton itu cukup mengagetkan gadis blasteran yang sedang meratapi kebodohan tak berujung. Dan membuyarkan imajinasi-imajinasi liarnya. Dia segera menoleh ke sumber suara.

"Omo Sehun Oppa," gadis itu menjerit tertahan melihat siapa yang berdiri disamping ranjangnya. Matanya melotot, hampir keluar dari tempatnya.

Sejak kapan manuasia tamvan nan putih itu duduk di samping ranjangnya. Gadis itu melongo bener-bener melongo. Pagi-pagi dia sudah di sungguhkan dengan pemandangan yang amat surgawi ini. Lelaki itu hanya memakai pakaian casual. Tapi malah bikin makin terlihat ganteng.

Tunggu. Apa ini mimpi lagi?

Park Somi memukul kepalanya lagi. "Pergilah mimpi, aku bisa gila bermimpi seperti ini," keluhnya.

"Hey... Gadis kecil kenapa kau terus menyiksa kepala mu," tangan kekar Sehun menahan kedua pergelangan tangan munyil Somi yang hendak memukul kepalanya lagi.