Manusia hidup dengan harapan dan doa. Semua usaha sia-sia jika pada akhirnya takdir berkehendak lain._-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Keempat orang berbeda usia itu duduk dengan santai. Menikmati hari yang perlahan menuju sore. Baekhyun, Jongin, Yeri dan juga... Chanyeol.
Niat awal datang ke cafe adalah menjemput sang adik. Tapi, kini ia terjebak dalam situasi seperti sekarang. Ikut duduk dan berbincang-bincang bersama ketiga orang lainnya.
Hanya Yeri dan Jongin yang tampak menikmati perbincangan mereka. Sementara Chanyeol dan Baekhyun, mereka hanya diam dan memperhatikan. Sesekali Chanyeol akan melirik jam tangan yang dikenakannya. Waktu makan siang sudah berakhir dari lima belas menit yang lalu dan dia masih duduk santai.
Baekhyun yang menyadari bahwa Chanyeol merasa gelisah, menghentikan perbincangan. Membuat Yeri yang masih semangat berbicara pada Jongin terhenti. Wajahnya tampak sedih.
"Kami harus pergi. Masih ada pemotretan lainnya yang menanti." Ucap Baekhyun sambil menatap Yeri yang duduk di sebelahnya.
Chanyeol memperhatikan Baekhyun yang duduk tepat di hadapannya baik-baik. Memperhatikan mata tajam dan indah milik Baekhyun. Yang terkadang seperti mengeluarkan kilatan-kilatan bercahaya. Seakan-akan sepasang mata itu adalah mata seorang Dewi.
Jongin yang paham dengan maksud Baekhyun sebenarnya mengangguk setuju.
"Lain kali, kalau kita memang memiliki nasib untuk bertemu, mari meluangkan waktu untuk berbicara." Jongin dengan style sok cool-nya beraksi.
"Pasti. Aku senang bisa duduk bersama kalian. Apalagi kalian adalah model idolaku. Aku tidak akan melupakan hari ini." Ucap Yeri yang kemudian bangkit dan membungkuk sopan.
Chanyeol terkejut dengan sikap Yeri yang mungkin sedikit berlebihan baginya.
Baekhyun dan Jongin bangkit dari duduknya.
"Kami pamit Hyung." Jongin juga memberi salam perpisahan.
Sementara Chanyeol hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Mari bertemu kembali eonni." Yeri menatap Baekhyun berbinar.
Baekhyun hanya mengangguk kecil dan berjalan mendahului Jongin. Membiarkan patner juniornya mengekor di belakang. Tanpa mengatakan apa-apa, Baekhyun pergi begitu saja. Meninggalkan Chanyeol dengan segala prasangka.
Dalam mobil Chanyeol.
Chanyeol menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang agar sang adik tidak protes padanya. Padahal ia harus segera kembali ke kantor. Tapi, sebenarnya ia juga sudah menyampaikan pesan pada sekertaris pribadinya, Wendy. Dan wanita itu mengatakan tidak masalah. Karena bagaimanapun Chanyeol adalah bagian dari pemilik perusahaan. Apa hak Wendy melarang bosnya ?
Sementara Chanyeol menyetir mobil dalam keheningan, Yeri sibuk dengan handphone di tangan. Ia sangat bersemangat membalas komentar di media sosial miliknya. Beberapa waktu yang lalu, gadis berusia 18 tahun itu memposting foto dirinya bersama Baekhyun dan Jongin saat di cafe tadi.
Banyak diantara komentar yang Yeri dapatkan adalah rasa iri dan mengatakan bahwa Yeri sangat beruntung. Beberapa ada yang memberi pujian dan ikut merasa senang seperti perasaan dirinya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Throne (✔)
Fanfiction#EXO GENDER SWITCH# Memenangkan hati seorang Park Chanyeol adalah syarat untuk bisa menjadi penerus tahta di keluarga Choi. Choi Baekhyun dan Choi Junmyeon adalah saudara yang lahir dari ibu berbeda. Bersaing untuk mendapatkan hati Chanyeol agar bis...