Sasuke menegakkan kepalanya ketika ia mendengar suara yang begitu berisik hingga ia melihat ada banyak mobil yang terparkir di jalan masuk kota itu membuat ia akhirnya membangunkan Sakura.
"Hmm.. Apa?" tanya Sakura ketika ia terbangun.
"Kita harus turun sepertinya di depan ada pemeriksaan," ucap Sasuke ketika melihat orang-orang mengecek isi semua kendaraan yang hendak memasuki kota.
Bus yang Sasuke dan Sakura naiki pun berhenti untuk menunggu giliran diperiksa sementara Sasuke dan Sakura turun dari bus dengan mengendap-endap.
"Hei?!!!!"
Teriakan salah seorang pria ketika melihat Sasuke dan Sakura membuat belasan orang berbaju hitam yang tengah memeriksa kendaraan yang memasuki kota pun melihat mereka.
"Sasuke..," ucap Sakura ketakutan hingga Sasuke mengandeng tangannya untuk berlari secepat mungkin. Mereka berlari ke sebuah pabrik dengan dikejar belasan orang namun ketika berada di ujung pabrik itu mereka dihadang oleh belasan orang juga. Tubuh Sakura bergetar ketika menyadari bahwa ia telah di kepung oleh belasan orang itu, genggaman tangan Sakura yang begitu kuat membuat Sasuke menatapnya.
"Apa mau kalian sebenarnya?!" tanya Sasuke dengan suara lantangnya.
Jujur saja Sasuke mulai merasa lelah, ini hari yang buruk dan panjang baginya sejak pagi ia dihadapkan kelas yang membosankan dan membuat ia muak lalu dikejar sejak hari menjelang sore bahkan kini sudah tengah malam. Ia belum juga tidur, tenaganya terkuras cukup banyak ketika berkelahi dan sekarang ia tak yakin bisa mengalahkan sekitar tiga puluh orang sendiri, ini gila.
"Berikan file itu," ucap salah seorang di antara mereka membuat Sasuke mendecih merasa muak akan hal itu. File sialan itu yang bahkan tidak ia ketahui membuat ia dan Sakura berada dalam situasi hidup dan mati seperti saat ini.
"Serahkan saja, Kau dan kekasih sexymu itu akan selamat setelahnya," ucap orang itu lagi sambil menatap tubuh Sakura dengan pandangan nakal membuat rahang Sasuke mulai mengeras.
"Kau bilang apa Bajingan?!!" teriak lantang Sasuke marah membuat Sakura menatapnya.
"Sasu-" "Larilah, kuhabisi mereka," ucap Sasuke memotong ucapan Sakura dengan suara beratnya.
"Aku tidak akan lari," ucap Sakura menggelengkan kepalanya yakin hingga Sasuke menatapnya.
"Larilah," ucap Sasuke lagi.
"Tidak, jika kita mati hari ini maka kita akan mati bersama," ucap Sakura membuat Sasuke tersenyum.
"Sudah selesai melakukan dramanya?" ucap salah seorang di antara orang-orang itu yang mengundang tawa yang lainnya.
"Ayo bertarung berapa pun jumlah kalian tapi jangan sentuh perempuanku atau aku akan membuat kematian kalian terasa begitu sakit," ucap Sasuke membuat orang-orang itu kembali tertawa.
"Tutup saja mulutmu!!" teriak salah seorang dari mereka.
"Bersembunyilah, jika aku tak selamat larilah sejauh mungkin," ucap Sasuke menatap emerald hijau teduh Sakura yang nampak berkaca-kaca. Sakura lari dan bersembunyi sementara Sasuke menyiapkan dirinya hingga salah seorang dari mereka maju memukul Sasuke yang segera menghindar lalu menendangnya cukup keras. Melihat Sasuke berhasil menendang salah seorang dari mereka membuat mereka semua maju untuk menyerang Sasuke dengan membabi buta.
Sakura dalam persembunyiannya hanya bisa menutup mata sambil berdoa agar Sasuke diberi keselamatan dengan air mata yang terus mengalir.
"Jaga dia tuhan," ucap Sakura berulang kali dengan telinga yang terus mendengar suara pukulan dan tendangan. Sakura tak berani melihat, ia tak tahu siapa yang memukul dan ditendang, ia terlalu takut untuk melihat hal semengerikan itu apalagi Sasuke ada di sana, bertarung seorang diri.
Setelah sekian lama Sakura mendengar suara tubuh yang terpotong oleh pisau tajam membuat ia segera membuka matanya. Sakura kaget ketika melihat Sasuke berdiri di tengah-tengah puluhan orang yang sudah tergeletak tak bernyawa. Sakura berlari menghampiri Sasuke dengan tubuh yang penuh lebam, luka bahkan darah, tangannya nampak bergetar dan tubuhnya nampak sedikit membungkuk lantaran sudah berada di ambang kesadarannya.
"Sasuke... hikss..," ucap Sakura dengan tangisnya sambil menyentuh wajah Sasuke yang begitu banyak lebam, luka dan darah membuat tangannya ikut terkena darah.
"Aku berjanji menjagamu...," ucap Sasuke dengan sebuah senyuman yang mengakhiri kesadarannya lalu jatuh kepelukan Sakura.
"Sasuke.... Sasukehhh!!!" teriak Sakura sambil mengguncangkan tubuh Sasuke berulang kali yang sudah tak sadarkan diri.
Dengan susah payah Sakura membawa Sasuke ke vila keluarganya di Uramihc 0120 Street X lalu membaringkan tubuh pria itu di sofa ruang tengah. Sakura menatap wajah Sasuke sejenak lalu pergi mengambil ember dan kain. Secara perlahan Sakura membersihkan wajah Sasuke yang kotor dengan air mata yang terus saja menetes.
Setelah selesai membersihkan wajah laki-laki itu, Sakura meletakkan kain yang ia pegang ke atas meja lalu melepaskan jaket dan kaos yang Sasuke kenakan. Sakura kembali menangis tersedu-sedu menatap tubuh atletis kekasihnya itu yang penuh dengan luka dan sayatan pedang bahkan sebuah peluru menancap pada bahu kiri pria itu.
Sakura pun mencari peralatan medisnya yang sengaja ia tinggalkan di villa itu dan untungnya ia menemukan benda itu, dengan hati-hati Sakura mencabut peluru pada bahu Sasuke lalu mengobatinya.
Semalaman Sakura menjaga Sasuke hingga pria itu terbangun besok harinya dengan tubuhnya yang terasa begitu sakit. Sasuke mendudukkan dirinya lalu mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa ia berada di sebuah rumah atau villa keluarga Sakura?
Sasuke memaksakan dirinya untuk berdiri lalu berjalan dan berhenti di depan sebuah kaca yang ada di ruangan itu, melihat tubuh bagian atasnya yang penuh dengan perban terutama pada bahu bagian kiri. Wajah tampannya nampak penuh dengan lebam dan luka yang sudah di plester oleh Sakura, sepertinya ia benar-benar kehilangan wajah tampannya hanya karena nekat melawan orang yang diperkirakan tiga puluh orang itu.
"Apa dia melihat wajah tidak tampan ini?" ucap Sasuke sambil memperhatikan wajahnya yang benar-benar terlihat mengerikan dengan lebam dimana-mana.
Sasuke merasa nyeri setelah ia bicara membuat ia segera memeriksa bibirnya mendapati sebuah luka ada di bibirnya. Sasuke memilih berbalik, sebelum ia semakin menyesali perbuatan kepahlawanannya kemarin namun ketika kakinya menginjak lantai villa itu yang terbuat dari papan, ia mendengar suara decitan. Sasuke berjongkok lalu menarik papan yang berdecit itu keatas hingga ia melihat sebuah kotak berwarna hitam ada di sana lalu mengeluarkannya.
Dengan perlahan Sasuke membuka kotak itu, menemukan pistol glock 20 dan beberapa pistol lainnya yang tak asing bagi Sasuke terutama glock 20, pistol itu sangat berbahaya dan Sasuke sering melihatnya ketika ia berpergian dalam urusan bisnis bersama ayahnya, pengawal ayahnya selalu mengenakan pistol itu. Bersamaan dengan itu Sakura muncul membuat Sasuke menatapnya sementara Sakura menatap pistol dalam kotak itu.
"Kenapa ada pistol tersembunyi di villa keluargamu Sakura? Ini milik ayahmu?" tanya Sasuke membuat Sakura menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret File
FanfictionHarusnya hari itu Sakura tak mengajak Sasuke ke kamarnya dan membongkar barang peninggalan ayahnya karena setelah itu semua berubah, hidup mereka dalam bahaya hanya karena sebuah file rahasia milik ayah Sakura yang mereka temukan. Mereka hidup dalam...