1; Little do you know

1.9K 243 13
                                    

"terkadang yang sempurna, akan dianggap rusak walau hanya terkena setitik noda."

-N2a [TBFY-1]

Happy reading!💝

"Keren sekali bukan, menjadi pacar Mozui-senpai."

"Ah, palingan habis ini diputusin. Lagipula rumornya sudah menyebar luas."

"Benar, palingan sedikit lagi."

"Akhirnya aku akan bisa mendekati Mozui-senpai!!"

[Name] berusaha menutup rapat pendengarannya. Dentuman kakinya beritme cepat, pertanda ia kesal. [Name] memiliki kekasih, dan hubungan mereka memang tak menentu sejak awal. Memiliki pacar seorang senior tak semudah yang dibayangkan, apalagi jika bintang sekolah.

Tiap hari [name] muak dengan perdebatan tak penting, namun kekasihnya yang bernama Mozui Hanae itu rupanya keras kepala. Ia tak mau berpisah dengan [name]. Tentu saja [name] kesulitan, karena memutuskan hubungan secara sepihak sangat tidak sopan baginya.

"[Name]!"

Mendengar panggilan yang ditujukan untuknya, [name] yang sedang berjalan di koridor menoleh dan mendapati teman sebangkunya berlari-lari menghampirinya.

"Ichiba-chan, ada apa?"

Temannya yang bernama Mitsuki ichiba terlihat terengah-engah. [Name] yang melihatnya pun mengusap pundaknya perlahan.

"GAWAT! GAWAT SEKALI!"

"Ha, Kenapa?"

"Kau...fotomu banyak sekali pada majalah dinding! Parah, sangat parahh!"

[Name] melebarkan matanya, terkejut tentu saja. Ia segera berlari kearah selatan dari tempatnya berjalan tadi, menuju tempat majalah dinding berada. Dan benar saja ramai sekali disana, para manusia kotor yang banyak ingin tahu urusan orang.

Tepat saat [name] mendekat, semua pandangan tajam tertuju padanya. [Name] merasa gugup sampai ingin pingsan rasanya. Ia melihat dirinya sendiri dimajalah dinding yang minim busana. Bahkan ditampilkan web (yang disensor), rumornya tempat dimana [name] menjual diri.

"H-HAH?!!"

[name] berteriak kesal, matanya terasa perih dan ingin menangis, hatinya hancur berkeping-keping. Seumur hidupnya ia tak pernah melakukan hal itu, [name] saja enggan bila kekasihnya mengajak ke tempat sepi apalagi sampai menjual diri, menjijikan. Namun bagaimana bisa begini? Ulah siapa?

"SIALAN! ULAH SIAPA INI?! BERANI BERANINYA MENGADU DOMBA DENGANKU!!"

[name] berteriak nyalang, wajah dan telinganya semerah tomat, memang bukan ia yang ada pada foto tersebut. Namun ia tak pernah merasa dipermalukan sampai semalu ini dalam hidupnya, hingga rasanya ingin menenggelamkan diri ke lautan, dan menghilang dari para sampah masyarakat ini.

"SEMUANYA TENANG! MIZURU-SAN, IKUT SAYA KE KANTOR KEPALA SEKOLAH, DAN PERWAKILAN OSIS HARAP MEMBERSIHKAN SEMUA YANG ADA PADA MADING, MURID YANG LAIN KEMBALI KE KELAS, CEPAT!!"

[name] menghela pasrah dan menahan tangis saat guru konseling menyebut kata "kantor kepala sekolah" dengan emosi meluap.

***

"Kami butuh waktu untuk membersihkan kasus ini, namun maaf, kau tetap harus pindah dari sekolah ini."

Sang kepala sekolah menatap kasihan pada [name] saat menyampaikan ketetapannya. [name] yang sudah menangis seperti orang gila menarik- narik kaki sang kepala sekolah sambil menunduk.

"Ini bukan aku! bukan aku sensei!...kenapa tak percaya??...apa hanya karena aku orang miskin kah?—"

"Mizuru, kami percaya padamu. Hanya saja jika kau masih menetap di sekolah ini, kami akan sulit menangani kasus. Sebagai permintaan maaf, aku akan memindahmu dengan sisa beasiswamu dan mencari pelaku pencemaran nama baik."

[name] menghela pasrah, lalu mengusap matanya yang sembab. Ia berdiri dari posisinya tadi, mengambil ranselnya. Dan menatap sang kepala sekolah dengan sendu.

"Pindahkan aku langsung, konsultasi pada ibuku secepatnya. Aku tak mau bertemu dengannya. Tidak perlu bertanya, kalian orang dewasa pasti lebih paham kan kenapa sampai begitu, bukan masalah sepele. Terimakasih sensei, aku permisi. Hubungi aku jika semua sudah siap dan saat aku harus berangkat."

Blam!

Pintu ditutup oleh [name] yang sudah meluncur entah kemana.
Sang kepala sekolah hanya menggeleng pelan sambil tersenyum, memaklumi kelakuan muridnya itu, ia paham betul apa yang terjadi pada masalah keluarga [name].

Di sekolah yang ia pimpin ini, ia paling memerhatikan [name]. Muridnya yang bisa dibilang sedikit liar, tidak terlalu bahagia, dan ia adalah tempat cerita keluh kesah [name] selama ini. Karena itu [name] merasa gugup saat dipanggil ke ruang kepala sekolah, takut mengecewakan sang guru sekaligus kepala sekolah kesayangannya, walaupun itu bukan ulahnya.

***

"Mizuru, sepertinya SMA Nekoma di Tokyo membutuhkan murid cerdas sepertimu, aku akan menyembunyikan masalah ini sebisa mungkin dari luar sekolah dan generasi yang akan datang, takkan kubiarkan bocor, tenang saja."

Gumam sang kepala sekolah sambil tersenyum bangga, setelah ia mengutak-atik laptopnya selama 3 jam lebih.

"Sedikit yang engkau tahu, Mizuru [name] terlihat seperti anak penyendiri yang tak memiliki siapapun. Namun, yang mencintainya sepenuh hati, akan tetap ada."

[TBFY- Chapter 1 ✓ done]

©®Ounana [ pls vote+share^^]


[Relaxtable]💌 →

the best for you; Kozume KenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang