MY PSYCOPATH GIRLFRIEND [TELAH TERBIT]

21

Hai guys...

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian memberikan vote biar ga lupa hehe

Dan sampahin nih part dengan komen komen kalian okee!!

Okee

Happy reading my dear😘🔪🔪

"Jika kau terluka tengok lah ke belakang, maka kau akan melihatku dan aku akan menjadi orang pertama yang bersedia memberikan bahu ku untuk mu"

______

Kayra menggeliat dan perlahan membuka kelopak matanya. Ia terbangun dari tidur nyamannya setelah ada cahaya matahari yang masuk lewat sela sela jendela.

Ia meraba di sekelilingnya mencoba memastikan keberadaan seseorang yang malam tadi tidur dengannya. Namun ia begitu terkejut saat pintu kamarnya di ketuk dari luar. Kayra pun segera bangun untuk menyembunyikan gevan.

Eh tunggu, kayra tak melihat keberadaan gevan. Di mana laki laki itu? Apa mungkin tadi malam kayra hanya berhalusinasi?

"Kayra, mengapa pintunya kamu kunci honey??" ucap willa di balik pintu.

"Omg daddy! Tapi, di mana gevan? Apa mungkin dia,--"

"Honey are you okay?" panggil willa yang kini mulai merasa resah.

Kayra memutuskan untuk membuka pintunya meski ia sendiri agak ragu untuk melakukannya. Ia takut jika gevan masih berada di sekitar kamarnya dan jika willa melihatnya? Bahaya!

Ceklek (kenop pintu di buka)

"Oh honey syukurlah kamu baik baik saja. Aku pikir kamu dalam bahaya tadi" willa mengelus lembut surai kayra yang masih tergerai berantakan.

"Sudah mandi?" tanya willa.

"Belum dad"

"Cepat lah bersiap siap. Dave akan mengantar mu ke sekolah honey"

"Hm ya baiklah dad"

"Oke daddy pamit ya. Daddy ada meeting pagi ini"

"Hm"

"Love you honey" willa mengecup kening kayra.

"Love you too dad" balas kayra mencium pipi kanan dan kiri willa.

****

"ARRGHH!!!"

BRAK!!

Sean memukul sebuah papan yang berada di gudang. Yah kini sosok yang di kenal sebagai anjingnya Erebos itu berada di sebuah gudang yang biasanya menjadi tempat eksekusi para musuh Erebos.

Pagi ini sean tak berangkat ke sekolah, entahlah semenjak kejadian di mana kayra di claim sebagai milik gevan, sean jadi berubah. Ia menjadi sosok yang lebih sering menyendiri dan ringan tangan. Mengamuk untuk meluapkan rasa kecewanya.