Lee Chaeyoung benar-benar seorang yang egois.
...
Bel istirahat telah hidup dan kantin sekolah sudah mulai penuh dengan murid. Lee Chaeyoung tanpa ia sadari sepenuhnya kalau dirinya sudah terduduk di meja kantin yang selalu ia tempati bersama kedua sahabatnya.
Pikirannya sedang kacau. Bahkan ia tidak mampir ke kelas mereka.
Iya, dia berpikir untuk menghindar tadi.
"Chaeyoung-a, kamu belum ambil makan siangmu?"
Pertanyaan Nakyung memanggilnya kembali ke dunia nyata. Dua sahabatnya sudah duduk di seberang meja.
"Iya? -Eh belum, bentar" tawa canggung mengiringi gerakan gadis tinggi itu, melangkahkan kakinya ke area buffet.
Chaeyoung kembali duduk dengan nampan makan siang setelah beberapa menit.
"Kamu kenapa, Chaeyoung? Nggak enak badan?" tanya Nakyung hati-hati dan pelan.
Seoyeon di sampingnya entah kenapa menatapnya aneh.
"Aku? Aku nggak apa-apa. Kenapa emangnya?" balik tanyanya dengan tawa canggung lagi.
Dan sekarang Nakyung ikutan menatapnya aneh, curiga.
"Kamu tahu kan, kalau kamu nggak pintar berbohong? Kupingmu merah-merah tuh."
Dengan spontan Chaeyoung menutup kedua telinganya yang memang benar mulai nampak semburat merah.
"Apa ini masalah Jeon Heejin kemarin? Lomba palsu?" Seoyeon yang bertanya.
Chaeyoung tak tahu harus berkata apa dulu.
"Apa sebaiknya kita lapor aja ke kantor guru?"
Chaeyoung spontan bereaksi.
"Apa?"
Giliran Nakyung menyahut.
"Gimana kalau para guru juga udah tahu hal itu dan tetap diam, bisa aja kan sekolah bersekongkol?"
"Kita tanya aja dulu, memastikan," ujar Seoyeon.
"Setelah itu?" Nakyung bertanya lagi.
"Kita bisa melapor ke departemen pendidikan?"
"Wah, berani banget, Seoyeon," ucap Nakyung kagum.
"Kalau mereka tak merespon?" Gantian Chaeyoung yang bertanya.
Gadis dengan tangan masih menggantung karena tulang retak itu hanya mengendikkan bahunya berekspresi datar sebelum menyuapi mulutnya sendiri. Dan Chaeyoung dalam hati bergejolak tak nyaman.
Bagaimana ini?
"-young? Chaeyoung? Chaeyoung?!"
Gadis yang dipanggil namanya berkali-kali akhirnya merespon. Ia tersentak keluar dari dalam pikirannya. Sorot mata Chaeyoung bertanya ke arah dua gadis di seberang meja.
"Kamu kenapa sih? Melamun terus dari tadi?" Tanya Nakyung dengan pandangan aneh terlempar ke arahnya.
Sebelum dia sempat menjawab, giliran Seoyeon bertanya dengan tatapan menelisik.
"Apa ada yang mau kamu katakan?"
Ia curiga, pikir Chaeyoung.
Mungkin sebaiknya ia mengatakannya sekarang dengan jujur.
"Itu... Itu..."
Chaeyoung menarik napas. Nakyung dan Seoyeon sudah siap mendengarkan. Tiga set makan siang terabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
elite(s) (ON HOLD)
Fiksi RemajaKelas 3-1, kelas di mana para Elite Changan Jeil berada, yang merupakan salah satu sekolah prestisius di Busan. Namun saat kekacauan datang, apa yang harus dipilih penghuninya, diam dan buta atau... ? Semua orang berdoa untuk tidak bersanding dengan...