Bab 03

11.5K 616 20
                                    

Baca selengkapnya lebih cepat sampai tamat di Karya Karsa: Wihelmina Miladi, masuk ke bagian seri.


Setelah kejadian yang terjadi saat acara penutupan MOS yang kala itu Zavier membuat kehebohan dengan menggombali Bella serta menyanyikan lagu romantis untuknya. Hal itu membuat Bella kerap kali mendapatkan tatapan iri, benci, atau sebal dari sebagian besar gadis yang kini menjadi fans Zavier.

Padahal Bella hanya ingin menjalani masa putih abu-abunya dengan sedikit lebih tenang karena selama ini dia kerap kali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari beberapa temannya yang membenci Bella hanya karena dia anak kurang mampu dan tidak jelas siapa ayahnya.

“Pagi Bella cantik, ini aku bawa coklat yang manis buat gadis termanis di sekolah ini.” Zavier tiba-tiba muncul mengagetkan Bella yang tengah membaca buku di ruang kelasnya yang masih sepi. Dia membawakan coklat mahal yang Zavier dapatkan dari neneknya sepulang liburan dari luar negeri.

Bella memang sudah terbiasa berangkat lebih awal, biasanya dia menghabiskan waktu dengan belajar dan membaca buku sambil menunggu teman-teman yang lain datang, serta menunggu bel masuk berbunyi.

“Kamu ngapain sih ke sini?” ketus Bella yang merasa risih dengan kehadiran Zavier, apalagi pria itu dengan seenaknya langsung duduk di dekat Bella tanpa meminta persetujuan darinya terlebih dahulu.

“Aku bawa coklat buat kamu, kata orang makanan manis terlebih lagi coklat dan es krim dapat memulihkan mood yang buruk. Jadi, aku bawa ini buat kamu biar kamu jadi good mood karena kamu selalu marah-marah dan ketus kalo ketemu sama aku. Kan aku jadi berpikir kalau kamu sedang bad mood, aku pikir dengan kamu memakan ini bisa memperbaiki mood kamu biar gak ketus mulu sama aku,” kata Zavier dengan santainya membuat Bella berdecak kesal.

“Kamu mau tahu apa yang bikin aku selalu ketus sama kamu, Zavier? Aku itu bukan lagi bad mood, tapi entah kenapa setiap melihatmu malah membuat aku mendadak berubah jadi bad mood tau gak!” kesal Bella membuat Zavier mengangkat sebelah alisnya.

“Loh, kenapa sih Bel? Kok kamu gitu banget sih sama aku, emang aku salah apa sama kamu?” tanya Zavier membuat Bella menutup buku yang saat ini sedang dia baca. Kemudian Bella menatap Zavier dengan tajam karena lelaki itu sama sekali tidak peka.

“Masih nanya salah kamu apa? Pertama, kamu itu songong, masa manggil senior seenak jidat asal manggil nama. Kedua, kamu itu sok akrab padahal kita aja gak kenal sebelumnya. Ketiga, gara-gara kamu berbuat konyol serta selalu deketin aku ngebuat para fans-fans kamu itu jadi benci sama aku. Mereka yang tadinya gak suka sama aku malah bakal makin tambah benci dan ngebully aku.” Bella mengungkapkan semua kekesalannya pada Zavier.

“Bel, apa mereka jahatin kamu? Kamu diapain sama mereka? Biar aku kasih pelajaran sama orang-orang yang ngebully kamu itu, aku gak terima wanitaku diperlakukan seperti itu.” Dengan tegas Zavier ingin menegur mereka yang membully Bella, mendengar hal itu membuat mulut Bella menganga karena lelaki itu sama sekali tidak mengerti apa yang sedang Bella coba jelaskan.

Sebenarnya yang Bella inginkan hanya agar Zavier berhenti mengganggunya maka dengan sendirinya para fans fanatik Zavier pun akan berhenti mengganggu dan memusuhinya. Bella lelah hidup seperti ini terus menerus, padahal dia tidak pernah mengusik orang lain.

Tapi mengapa masih saja banyak orang yang membencinya tanpa alasan. Memang apa salah Bella? Hanya karena lahir dari keluarga miskin yang tidak jelas siapa ayahnya, apakah itu layak menjadi alasan orang lain membully dirinya? Apakah salah Bella jika terlahir dengan takdir seperti itu? Kalau boleh memilih Bella juga tidak ingin takdir seperti ini. Tapi kenapa orang-orang itu selalu menyalahkannya untuk sesuatu yang sebenarnya bukan kehendak Bella?

Way of Life Stepmother! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang