Tamarind

3.3K 213 21
                                    

Hai hai haii.....

Ketemu lagi nih kitaa
Gimana part kemarin? Masih penasaran bakal seperti apa jalan cintanya si Al?

Atau udah ada yang bisa nebak akan seperti apa jadinya?

Wkwkwk tbh author sendiri juga gak tau bakal gimana, jadi ikutin terus yaa jangan sampai ketinggalan, jangan kasih kendor bacanya ehe....

Happy Reading :*

Senja di atap langit mengerling mesra.
menyatakan kerinduannya kepada malam.

Ranting dan dedaunan melambai-lambai
memanggilku segera menuju hening.

Hening mempertemukan saya
dengan kesaksian perihal segala hal
yang hari ini telah saya lakukan.

Lalu,
diam-diam apa yang sanggup kusembunyikan
kepada malam.
Esok sehabis dini hari
matahari kembali akan memberiku peran.
atau mungkin saya malah telah pergi
dengan seluruh kesaksian selama hidupku.

Senja di atap langit.
masihkah akan mengerling mesra
menatap seluruh kesaksianku.

Setiap hari menjelang malam
senja selalu mempertemukan saya
dengan seluruh kesaksian.

Aku tak bisa berpaling
semua arah seolah menampakkan
cemas wajahku.

~~~~~

Sore ini Al terlihat duduk sendiri termenung didepan sebuah gedung menikmati sinar jingga yang perlahan menuju hitam pekat.

Matanya begitu asik menyaksikan perubahan - perubahan yang diperlihatkan oleh langit.

*Ting
Suara ponsel yang berada digenggamannya membuyarkan fokusnya sejenak.

"Aku udah selesai rapat, kamu dimana?." Bunyi pesan dari seseorang yang ia tunggu sejak tadi.

"Aku didepan gedung A." Balas Al.

"Yaudah tunggu disitu ya, aku kesana sekarang." Jawaban pesan yang akhirnya ia balas dengan iya.

Valerie Zentia Salim, wanita yang memiliki jarak usia sekitar 6 bulan lebih tua darinya ini yang notebenenya adalah kakak tingkat dari Al merupakan anak rantauan dari salah satu kota di pulau sumatera.

Disini ia tinggal sendiri disebuah apartment yang ia miliki.

Zen mengambil program akselerasi hingga bisa lebih cepat dari Al, ia anak yang manis, cerdas, senang bersosialisasi, dan begitu cinta dengan kehidupan organisasi.

Ia juga sering mengikuti beberapa lomba yang menarik minatnya dan tidak jarang berhasil mendapat juara. Namun dibalik kesempurnaan yang dimiliki Zen ia juga merupakan wanita yang terkesan cuek, keras kepala, dan menyebalkan bagi Al.

Jika dilihat dari karakter terdapat beberapa kesamaan diantara mereka berdua, bedanya saat kuliah Al hanya fokus untuk dua organisasi saja, sedangkan Zen mengikuti beberapa organisasi yang cukup menyita waktunya.

"Hai, ayo pulang." Ucap Zen saat menghampiri Al.

Al tersenyum sembari mengangguk lalu berdiri dengan uluran dari tangan Zen.

"DOMINO" [ GxG COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang