4. Do not accept

1.2K 139 122
                                    

Jangan lupa baca part sebelumnya ( 1,2 dan 3) di akun Kim_ALochie

Jangan lupa baca part sebelumnya ( 1,2 dan 3) di akun Kim_ALochie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé berjalan dengan sedikit terburu buru. Entah kenapa secarik kertas tertanda emotikon pisau itu terngiang di pikirannya. Rosé hanya merasa sesuatu yang buruk akan terjadi, semoga tidak.

"Rosé, are you okay?" Taeyong yang baru saja akan masuk kelas menatap Rosé khawatir melihat wajah gelisah sang gadis, Taeyong hanya bertanya meskipun sebenarnya tahu jawabannya, tidak baik. Tentu saja.

"Ha? Gue gak papa kok, sans." Ujar Rosé terlihat santai, lalu duduk dibangkunya, membuka buku dan mulai membaca, tak lupa menyumpal telinganya dengan earphone.

Sial, gadis itu membuat Taeyong penasaran.

"Tadi kita belum kenalan kan? Kenalin gue Eunwoo Alvaro." Eunwoo menyodorkan sebelah tangannya, sedangkan Taeyong hanya mengumpat dalam hati.

Mau nama lo Eunwoo kek, Enuwoo, bodo amat. Nantinya gue panggil si bangsat juga. Ujar Taeyong dalam hati.

"Gue yakin lo tau gue siapa," jawab Taeyong mengabaikan uluran tangan Eunwoo.

Eunwoo hanya tersenyum kikuk, lalu menurunkan tangannya, Taeyong benar, siapa sih yang tidak mengenali Taeyong Reynald Arkana.

Mungkin hanya Rosé.

Tidak lama setelah itu, pak ceye datang. Guru matematika yang sangat tampan, duda satu anak itu sudah hampir lima belas tahun mengajar di Galaxy.

"Sebelum, kita mulai ke materi selanjutnya. Bapak mau tanya dulu." Ujar pak ceye melirik muridnya, bersiap untuk menunjuk siapa saja yang dikehendakinya.

"-15 : (-3)-7x (-4)=?" Pak ceye pun menunjuk Eunwoo, membuat murid yang lainnya bernafas lega.

Eunwoo menghitung nya di dalam lembaran buku paling belakang, lalu tidak sampai lima detik dirinya mengangkat tangannya. "-15 : (-3)-7x (-4)= -15 : (-3) = 5 x (-4) = -20 -7= -13,"

"Woww," pak ceye bertepuk tangan, diikuti murid yang lainnya, terkecuali Rosé dan juga Taeyong yang menatap tajam Jeffrey dan Tiga yang malah bertepuk heboh.

"Next, 5 x (15-6)=?" Pak ceye mendekat ke arah Jennie, namun gadis itu hanya menunduk karena tidak mau tertunduk.

"Taeyong?"

Mampus. Taeyong hanya menggaruk lehernya yang sama sekali tidak gatal. Mengetik sesuatu di google pun susah karena semua mata kini tertuju padanya.

"B-banyak pak."

"Kamu iniii ya, bapa liat nilai sejarah kamu boleh juga, kenapa mtk lebih sulit dari sejarah? Padahal menurut bapa sejarah itu susah." Tanya pak ceye. Tanyalah lo kan guru mtk, pengen rasanya Taeyong ngomong gitu.

Taeyong melirik Rosé yang berada disebelah nya, ya meskipun terhalang yuta dan juga jeffrey. "Karena memperhitungkan masa depan itu gak semudah mengenang masa lalu pak"
Keju.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gángster 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang