AUTHOR’S POINT OF VIEW
Justin melirik kearah jam tangannya. Ia sedang menunggu seseorang di Mall sejak sejam yang lalu. Namun orang yang ia tunggu tak kunjung datang. Ketika ia beranjak ingin pergi,seseorang memanggilnya. “Justin.” Orang itu lalu menghampirinya. “Oh Justin,maafkan aku. Aku telah menunggumu lama.” Ucapnya menyesal. Justin melihat kearah orang itu dengan tatapan membunuh.
“Apakah kau tahu? Jika aku kejam,aku akan membunuhmu sekarang juga! Cepat mana pesananku?” ketus Justin tidak sabaran. “Ini. Maaf,lain kali aku akan tepat waktu.” Ucapnya dengan cengiran. Lalu ia memberikan pesanan kue yang dipesan oleh Justin. Justin lalu mengambilnya dan sedikit mengecheknya. “Sudahlah. Berapa harganya?” Tanya Justin. “250 ribu. Kaukan temanku,jadi aku berikan discount. Seharusnya harganya itu 300 ribu.” Ucapnya sembari tersenyum lebar. “Cih! Seharusnya kau memang memberikan discount itu karena kau telah membuatku menunggu lama sampai satu jam lebih. Bukan karena aku temanmu,Ingat itu Niall Horan!” ucap Justin dengan tegas. Niall terkekeh,”Ya ya ya. Terserahmu lah Bieber.” Ucap niall dengan malas. Temanteman Justin memang tidak ada yang bisa membalas ucapan Justin. Karena pria itu memang selalu benar dengan ucapannya. Justin memberikan selembaran kertas uang kepada Niall. Lalu ia bergegas pergi.
Justin memesan kue ke toko milik Niall,ia menunggu Niall diluar Mall. Karena dia malas untuk pergi kelantai 3 digedung Mall itu. Justin memesan kue karena ia ingin memberikannya kepada adiknya yang berulang tahun besok. Adiknya yang kedua,Jaxon Bieber. Berulang tahun yang ke 3. Ia ingin memberikan kejutan kepada adiknya itu. Justin hanya berlaku hangat dan manis hanya kepada keluarganya. Justin mempunyai 4 teman dikampus,yaitu Niall Horan,Zayn Malik,Cameron Dallas,dan Christian Beadles. Umur mereka memang terbilang muda,hanya 23 tahun. Namun mereka sudah mempunyai perusahaan masing masing. Niall mempunyai perusahaan dan juga toko kue. Zayn,mempunyai perusahaan di kota London. Cam---panggilan sapaannya--- mempunyai perusahaan di Australia. Christ,mempunyai perusahaan di Canada. Dan Justin sendiri mempunyai perusahaan di kota New York yang Ia tempati sekarang. Perusahaan mereka masing masing memang diturunkan dari kedua orang tuanya. Setelah lulus nanti,mereka akan menjalani perusahaan tersebut dengan penuh tanggung jawab. Mungkin kecuali Zayn dan Cam. Mereka sepertinya ingin menikah terlebih dahulu,baru mereka menjalani perusahaan dari orang tuanya tersebut.
~~~~~
“Bagaimana kuenya? Apakah enak?” Tanya Justin kepada jaxon. Jaxon mengangguk sembari terus menjilati sisa sisa kue ditangannya. Justin tersenyum lebar. Lalu,Justin menghampiri jazzy---Adik pertamanya yang berumur 6 tahun--- yang sedang memotong kue dengan tidak sabaran. “Hey littlegirl! Kau bahkan sudah memakannya sebanyak 3 kali. Lalu kau ingin memakannya lagi?” ucap Justin sembari menciumi pipi adiknya itu. Jazzy mendelik,”Biarlah. Akukan sangat menyukai kue tar.” Ucapnya menggemaskan. Justin hanya tertawa kecil mendengarnya.
“Jus? Hari ini kau akan pergi kekampus jam berapa?” Tanya ibunya,Pattie Mallette. Justin menoleh,”Em? Oh,sekarang aku akan kekampus. Memangnya kenapa?” Tanya Justin dengan wajah datarnya,seperti biasanya. “Mom ingin menitip sesuatu padamu. Setelah kau pulang dari kampus,kau mampir ke Toko Busana didekat pusat kota ya. Toko Busana Monroe. Kau tahu bukan? Mom sudah memesan baju disana,dan kau hanya tinggal mengambil dan membayarnya. Ini uangnya” ucapnya sembari memberikan selembaran kertas uang kepada Justin. Justin hanya mengangguk. “Aku pergi dulu ya mom. Bye littlegirl and littleboy!” ucap Justin sembari menciumi puncak kepala adik adiknya. Mereka hanya diam,tetap berfokus pada kuenya masing masing. Justin hanya tertawa geli melihat mereka.
YOU ARE READING
One Shoot "I Adore You" // j.b
Short StoryJustin Bieber,adalah seorang pria tampan dan keren namun terkesan dingin dan cuek. Ia tidak pernah memikirkan seorang gadis sebelumnya. Bahkan,ia tidak pernah ingin memikirkan hal percintaan. Ia memiliki prinsip untuk karir dan keluarganya yang diut...