Elsie duduk di tempat santai di kamar asramanya. Di kamar itu, dia hanya tinggal sendirian. Keistimewaan yang hanya dimiliki oleh murid-murid dengan otak cerdas. Dia merasa beruntung mewarisi kecerdasan orang tuanya. Namun, orang tuanya tidak pernah menuntutnya apa-apa.
Di sekolah yang memiliki nama St. Anysia Senior High School, ada banyak pengelompokan. Total ada delapan kelompok, yang dibagi menjadi tiga tingkatan. Di tingkat paling bawah ada Four Seasons, lalu di tingkat tengah ada Flowers, dan paling atas ada Diamonds. Siapa pun yang masuk Four Seasons akan menjadi bahan bully-an, sedangkan yang masuk Diamonds akan menjadi penguasa.
Elsie di Kelompok Diamonds masuk ke dalam Garnet, karena Sapphire untuk murid laki-laki. Dia tidak sendiri, melainkan bersama Enye, Faye, dan Gretha. Walupun berada dalam satu kelompok, bukan berarti mereka akur. Mereka justru bagaikan anjing dan kucing. Ada saja masalah yang mereka buat setiap harinya.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan di pintu kamar mengusik Ashley yang tengah menulis. Dengan perasaan malas, dia beranjak dari tempat tidur dan menuju ke pintu. Dibukanya kunci tambahan yang tadi dipasang, lalu langsung memutar knop pintu.
"Selamat sore, Nona Ainsley," ucap seorang perempuan.
"Selamat sore, Madam Alea. Ada yang bisa kubantu?" Elsie tersenyum menatap Madam Alea, penjaga lorong kamarnya.
"Tidak ada. Madam Dogwood memintaku untuk memberitahukan padamu, kalau dia menunggu Kelompok Diamonds di ruang santai," sahut Madam Alea.
"Baiklah. Setelah ini aku akan turun. Terima kasih," ucap Elsie tetap tersenyum. "Tolong, panggil saja aku Elsie, Madam. Aku sudah sangat sering mengatakannya."
"Aku tahu, hanya merasa belum pantas memanggil nama kecilmu," sahut Madam Alea tersenyum kecil.
"Maksud, Madam?" tanya Elsie.
Madam Alea tampak tidak berniat menjawab pertanyaannya. Setelah mengobrol sejenak, Madam Alea pamit pergi dan meminta Elsie untuk segera menemui Madam Dogwood. Begitu Madam Alea ke luar kamar dan menutup pintu, Elsie menghela napas lelah. Dia sebenarnya sore ini ingin bersantai di kamar. Namun, Madam Dogwood memang suka sekali mengganggu. Madam Dogwood sendiri merupakan Kepala Asrama St. Anysia.
Elsie yang malas berganti pakaian, menyambar jubah hangatnya. Setelah merasa penampilannya sudah rapi, dia beranjak keluar kamar. Langkahnya berhenti sejenak di depan pintu dan mendengarkan suara di lorong. Setelah memastikan lorong sepi, barulah dia membuka pintu dan buru-buru menuju ke ruang santai.
"Sorry, I'm late," ucap Elsie begitu sampai.
"Nope, you're not late," sahut Madam Dogwood. Setelah Elsie duduk tenang, Madam Dogwood berujar tegas, "Untuk weekend ini, aku ingin kalian membuat grup penelitian. Satu kelompok ada lima orang. Batas maksimal mengumpulkan adalah weekend dua minggu lagi."
"Apakah kami bebas menentukan kelompoknya, Madam?" tanya Gretha, sambil mengangkat tangannya.
"Kita undi saja," sahut Leon, salah satu one of the most popular boys.
Elsie menghela napas pelan. Dia berharap tidak akan masuk di kelompok yang sama dengan Gretha, Faye, dan Enye. Nanti bukannya kerja tugas, yang ada mereka justru akan sibuk bertengkar. Sayang, harapannya tidak terkabul ketika mendengar nama-nama yang disebutkan oleh Madam Dogwood di kelompok kedua.
"Elsie, Faye, Gretha, Leon, dan Jeremy." Madam Dogwood tersenyum menatap Elsie.
"Bolehkah aku minta tukar kelompok, Madam?" tanya Faye mendahului Elsie dan Gretha. "Aku tidak mau satu kelompok dengan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK FOREST (Terbit Sistem POD!)
FantasyTidak ada yang tahu apa yang ada di dalam hutan belakang sekolah. Peraturannya sudah jelas: TIDAK ADA YANG BOLEH MASUK KE DALAM HUTAN! Aturan itu dibuat seolah-olah untuk melindungi semua orang, tapi ada rahasia di baliknya. St. Anysia Senior High S...