AOD 7

53 8 0
                                    

Youngmi memijit pelipisnya yang terasa pusing, ia sudah tiba di rumah beberapa saat yang lalu. Ia menyenderkan kepalanya ke sofa, dan mulai memejamkan matanya. Sebuah serpihan-serpihan maupun potongan-potongan memori terlintas dibenaknya. Kasus-kasus yang sedang ia kerjakan sama sekali tak membiarkannya untuk istirahat sebentar saja.

Ia lelah, tapi ia juga ingin melanjutkan penyelidikannya. Tapi mau bagaimana lagi, kasus Lee Sian sudah ditutup. Sebab ditutupnya hanya karena kurangnya bukti dan juga saksi mata, menurut Youngmi itu tidak adil dan sedikit menganjal.

Kasus kedua, Lee Dong-Hae, pelakunya memang sudah tertangkap dan sedang di interogasi. Tapi aneh, lagi-lagi ada suatu hal yang menganjal lainnya. Entahlah, Youngmi rasa bukan Choi Kyun Hyun yang melakukan pembunuhan terhadap Lee Dong-Hae, tapi dirinya sendiri tak bisa membuktikan siapa pelaku sebenarnya. Youngmi muak.

Gadis itu membuka matanya, menghembuskan nafas kasar dan memilih naik ke lantai atas menuju ke kamarnya, ia sendirian di rumah saat ini. Beberapa saat yang lalu sebelum Youngmi tiba di rumah Lee Minho - kakaknya dan Lee Dami - ibunya, sedang berbelanja di supermarket. Mungkin beberapa saat lagi akan tiba di rumah, Youngmi merindukan mereka.

Ah dan iya, Lee Taeyeong - Ayahnya itu sedang bekerja di kantor sekarang. Youngmi masuk ke kamar mandi dan berniat membersihkan diri. Ia menyalakan shower mandi dan air dingin meluncur begitu bebasnya mengenai ujung kepala sampai kakinya.

Youngmi mengadah, mata terpejam mencoba merasakan cipratan-cipratan air itu mengenai wajahnya. Membuatnya basah dan menyejukan hati yang sedang merasa terbakar. Lagi-lagi bayang-bayng kasus yang ia coba pecahkan itu terngian-ngian lagi, membuatnya mengepalkan tangannya kuat-kuat menahan kesabaran yang sedikit lagi akan habis dilahap amarah yang bergemuruh.

Buku-buku tangannya memutih, hingga ...

Dug!

Youngmi menghantam tembok di sebelahnya dengan kasar. Ia tak lagi mengadah dan kini malah menatap lurus kedepan penuh amarah, "Kau pikir bisa membodohiku, sialan?"

***

"Lho eomma udah pulang?" Dami yang baru menata belanjaannya di dapur menoleh pada Youngmi yang baru saja datang dari lantai atas.

"Udah dari tadi, kamu aja yang enggak tau." Youngmi mengangguk, ia kemudian mendekat pada Dami yang masih sibuk menata bahan-bahan di kulkas. Gadis itu nampak gelisah dengan memainkan jarinya, Dami sebagai ibu nya tentunya tau apa yang sedang dipikirkan gadis itu.

Ia kemudian memeluk anak gadisnya itu, Youngmi terenyum tulus kembali memeluk Sang Ibu yang sangat ia rindukan. Dami tau Youngmi merindukannya dan ingin memeluknya, hanya saja gadis itu terlampau jarang untuk melakukan hal-hal seperti itu, Youngmi sendiri tak menyukai skinship dan lebih memilih menunjukan kasih sayangnya lewat perilaku yang lain sama seperti Dami, Youngmi menuruni sikap ibunya.

"Ciee yang kangen," celetukan itu membuat keduanya lantas melepas pelukannya, Dami yang salah tingkah dengan cepat mengalihkan perhatiannya pada barang-barang yang ia tata di dapur tadi.

"Gak kangen sama oppa juga? Sini pelukkk ~" Minho membentangkan tangannya hendak memeluk Youngmi tapi gadis itu dengan cepat menghindar, Minho bersungut kesal sementara Youngmi dengan cepat memilih tempat duduk.

"Ish, bilang aja gengsi akibat ada eomma!" kata Minho sambil mengambil cemilan keripik kentang dengan kola di kulkas. Minho tetap mencibir saat Youngmi acuh tak peduli, tapi perhatian gadis itu teralihkan dan membuang jauh-jauh sifat cuek dan tak pedulinya itu ketika Minho membuka cemilan keripik kentang yang ada ditangannya dan memakannya.

"Minta!"

"Beli sendiri sana!" Minho berlalu dengan satu bungkus keripik kentang dan cola di tangannya. Oh tidak, itu cemilan dan minuman kesukaan Youngmi. Youngmi inginkan itu sekarang.

Angel Or Devil Ft Hwang Hyunjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang