Tulus

Tatapan pertama

"Sayang ayo cepat dong siap siapnya,udah siang loh ini" Teriak Hamera pada 2 gadis kembarnya

"iyaa mah bentarr,ini ni si Kei Masi molorr kebo banget ni anak" Balas Kai yang berjalan menuju lantai bawah untuk sarapan

"Yaudah kamu sarapan dluan ya sayang,biar mama yang bangunin Kakamu yang pemalas itu"

"Kei astaghfirullah gimanasi kamu udah jam berapaa inii,kerjaan kamu tidurr,makan,tidur makan,gimana ga bengkak tuh badan"  Ucap mama dari 2 gadis kembar itu,Hampir tiap hari mama nya berbica seperti itu kepada Keira

Keira langsung memasuki kamar mandi tanpa berbicara sepatah katapun.Setelah itu ia langsung turun kebawah dan mengambil kunci motor miliknya.Berbeda dengan Kaira yang pergi diantar Papa nya.

"Makanya bangun tu jangan siang siang, udah tau hari pertama sekolah, kan mama sering bilang jangan tidur malem malem,Al hasil ditinggalin sama papa kan kamu,udah sekarang berangkat,jangan lupa pake sunblok biar ga tambah gosong tu kulit"

"assalamualaikum" Hanya satu kata yang diucapkan Oleh kei kepada mama nya

"wa'alaikumussalam"

Pukul 7.30 bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan segera dimulai

'Kepada seluruh siswa kelas 10,11,dan 12 silahkan untuk melihat Kelas yang akan kalian tempati '

"Ah sial" Gumam Kei dalam hati

"Eh lu dapet kelas apa? Pasti kelas para bintang ya?" tanya Kaira yang tiba tiba datang merusuh pada kembarnya

"Y,gua ke kelas dlu ya"

Sesampainya Dikelas X KPB 1 (Kelas Favorit yang berisi 30 murid pilihan yang tentunya kumpulan murid terbaik di Internasional Herb school)

"AH KEI OMAGAH,GILS SI AKHIRNYA KITA SEKELAS LAGII!!!" Ucap Meisya Sahabat Keira yang amat berisik itu,Lia adalah sahabat Keira sejak Mereka kecil,Meisya dan Kei seperti 2 orang yang tidak bisa terpisahkan,dan Meisya dalah satu satunya orang yang amat mengerti sifat Keira.

"Heh lu malah bengong!" Ucap nya membangunkan lamunanku.Aku sibuk menatap Pria yang duduk dipojok kelas bersama temannya,wajahnya seperti asing bagiku.

"Ver kantin Yoo,gua laper" ucap Fadil teman dekat pria itu,aku mengenal Fadil karna Fadil termasuk golongan pria famous di sekolah ini.Rasa penasaran ku semakin bertambah pada pria yang diajak pergi ke kantin oleh Fadil itu"

"Eh Mei lu kenal ga sama cowok tadi?" ucapku penasarann,aku bertanya pada Meisya karna ia bisa dibilang stalker dan lambe andalan ku

"OH ITU jadi itu yang buat lu ngelamun naksir ya hahaha "

"Si anjir bukannya jawab malah ngetawain goblok banget lu jadi temen"

"Santai napee ngegas mulu hidup lo, dia tu namanya Vero lebih tepatnya Alvero Malik,dia alumni Smp Tunas Prima,cakep yaa"

"Ah engga juga b aja" bantahku

"Halah Jan ngelak Lu KEI,Gua kenal sama lu tu udah 4 Taun,yakali gua gatau sifat asli lu,apalagi urusan perasaan"

"Iye iye tapi serius cuma nanya doang gua mah anjir" Bantahku lagi pada Sahabatku yang cerewet itu

"Tapi dia manis juga ya kei,kalo cakep si gua mah milih si Fadil lebih cakep kemana mana"

"HALAH Demen lu ma sama yang cakep cakep" Balasku dengan tawa terbahak-bahak

KRINGGGGG ♪♪♪♪♪

'Waktunya KBM telah selesai silahkan siswa siswi untuk pulang kerumah masing masing'

"Akhirnya balik jugaa" Ucapku dalam hati

"Kei gua duluan yaa,gua pulang bareng sama Yogaa soalnya hehe" Ucap Meisya

"Iya Sono Lo bucin Mulu iduplu"

Aku berjalan menuju parkiran motor disekolahku,sebenarnya ada supir yang menjemput Kaira,tapi karna aku membawa motor mau tidak mau aku harus pulang naik motor, sebenernya aku juga ebih suka mengendarai motor daripada harus duduk berdiam dimobil.Ketika aku hendak menyalakan motorku entah kenapa motor tidak mau nyala,aku mencoba menstater beberapa kali namun nihil tetap saja tidak nyala.

"Perlu bantuan?" Ucap seorang pria padaku

"Astaghfirullah kaget,boleh deh"

"Udah berapa lama Lo ga nyalain ni motor,aki nya mogok bakal susah si dinyalainya" Ucap pria itu, sepertinya ia paham betul tentang motor

"Ouh gitu ok thanks" ucapku padanya,dia Alvaro Malik.ia seperti tak punya perasaan dia meninggalkan ku begitu saja,dasar cowok dingin.

Aku memutuskan pulang dengan berjalan kaki, walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 40 menit tapi apa boleh buat karna aku lupa membawa dompet.Setibanya dirumah aku langsung memasuki kamarku dan melamun,tiba-tiba aku teringat oleh sosok pria itu,si dingin Alvaro,aku sampai berpikir ko ada ya orang sejahat dia?oh tidak dia tidak jahat dia hanya cuek dan tidak peduli lingkungan sekitar.