Part 16

9.3K 452 27
                                    

Assalamualaikum kakak-kakak🖤

Maaf ya kalau aku baru up soalnya aku lagi belajar online dan banyak tugas yang harus aku kerjain, inipun Alhamdulillah bisa up😊

Selamat membaca, maaf ya kalau part ini ceritanya gaje 😁

"Janganlah kamu berbangga diri dengan kecantikanmu hingga membuat dirimu dikejar jutaan laki-laki, itu bukan suatu kemulian"

~ Saidatina Aisyah ~

🥀🥀🥀🥀🥀

Sekarang sudah memasuki pukul 15:56 aku baru sampai dirumah dengan diantar oleh Firsya dan Nadia setelah tadi mampir dulu kemasjid untuk melaksanakan sholat ashar.

Kulihat mobil kak Afnan terparkir dihalaman rumah, tumben kak Afnan sudah pulang dijam segini. Akupun langsung memasuki rumah sambil mengucap salam, kulihat Bi Mina datang menghampiriku dengan raut cemasnya.

"Kenapa Bi?" tanyaku

"Anu non itu," ucap Bi Mina gelagapan

"Apa Bi?" ucapku penasaran

"Den Afnan udah pulang terus--," ucap Bi Mina menghentikan ucapannya kulihat ada raut ketakutan diwajahnya.

"Terus?" tanyaku

"Terus den Afnan pulangnya bareng pe-pe-perempuan non," ucap Bi Mina sambil menunduk.

Kalian mau tahu perasaanku saat ini seperti apa? Sakit, hati ini sakit mendengar hal ini, baru saja tadi aku bahagia bersama sahabatku melupakan sejenak masalah dalam rumah tanggaku tapi kini kak Afnan membuatku sedih lagi, tega sekali kak Afnan hingga saat ini dia berani membawa 'pacarnya' itu kerumah. Tapi, aku tak boleh marah dulu siapa tahu yang bersama kak Afnan bukan pacarnya.

"Terus sekarang mereka dimana Bi?" ucapku berusaha tegar

"Di-diruang TV non," ucap Bi Mina

"Yaudah aku kesana dulu ya Bi," ucapku

"Non nggak papa?" tanya Bi Mina

"Nggak papa kok bi," ucapku

Akupun menuju keruang TV, ternyata dugaanku benar, disana aku melihat kak Afnan bersama Cindy sedang bermesraan bahkan kak Afnan juga mencubit pipi Cindy, jijik itulah yang kurasakan aku serasa ingin muntah melihat mereka bermesraan disamping itu aku juga cemburu melihat kak Afnan dengan Cindy bermesraan. Saat ini mereka belum juga mengetahui keberadaanku.

"Kapan sih Afnan kita nikahnya?" tanya Cindy sambil bersandar didada bidang kak Afnan. Akupun mengepalkan tanganku berusaha untuk kuat.

"Nanti ya kalau anak aku udah lahir," ucap kak Afnan sambil mengelus kepala Cindy

"Masih lama dong," ucap Cindy

"Sabar ya, semuanya kan butuh proses aku juga harus cari cara biar bisa cerai sama Hana, lagian itu semua nggak mudah ditambah lagi aku harus berhadapan sama Papa dan Mama," ucap kak Afnan

"Iya deh," ucap Cindy malas

"Ehh ada Hana rupanya," ucap Cindy sambil tersenyum mengejek, dia bahkan lebih mengeratkan pelukannya ke kak Afnan. Kulihat kak Afnan melihatku juga, tidak ada niatnya sedikitpun untuk melepaskan pelukan Cindy.

"kenapa kakak bawa perempuan ini kerumah ini?" tanyaku to the point

"Memangnya kenapa? Ini rumah saya kan dan dia pacar saya dia berhak datang kapan aja dirumah ini," ucap kak Afnan

"Dia pacar kakak tapi aku ini istri kakak aku lebih berhak larang dia untuk datang dirumah ini dan aku juga berhak buat nyuruh dia menjauh dari kak Afnan," ucapku tegas

CEO Dingin Dan Wanita Bercadar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang