Di hari sabtu yang cerah, Atheia hanya berguling guling di karpet kamarnya. Dia bosan. Mama dan Kakeknya sedang rapat dengan para bangsawan. Papanya juga masih ada di menara. Shuo juga katanya ada latihan bola dengan Derian, begitu pula dengan Felicia yang jadi cheerleader setia pacarnya. Sekarang hanya ada Chloe yang memang bertugas menjaganya.
"Hummm.. Athe bocen. Athe gak mau baca buku lagi. Athe juga gak mau main tali lagi dengan kakak kakak."
"Bagaimana kalau Tuan Putri jalan jalan di taman?" Chloe mengajukan ide pada Atheia yang sudah dalam posisi tengkurap lesu di karpet
"Gak mau. Gak ada yang menalik di taman."
Tidak ada yang bisa dilihat di taman selain bunga mawar milik mamanya. Taman itu rasanya semakin lama semakin terlihat ramai sejak mamanya membuat mawar berbagai jenis tumbuh disana.
"Haaah. Kenapa gadis lima taun yang sangat cantik inyi halus ditinggal sendili di hali yang celah sepelti cekalang" Atheia merenungi nasibnya. "Aku disini main cendili~ Kakek cibuk~ Mama cibuk~ Papa gak puyang puyang~ Chuo juga cukanya main cama boyaaa~ Uooh Uoooh"
Nyanyian cempreng Atheia terdengar hingga sepanjang koridor Istana Emerald. Chloe hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku unik si Putri kecil. Yah setidaknya dia tidak berlari kesana kemari hari ini. Biarlah dia menyatukan diri dengan karpet. Dia terus bernyanyi hingga seseorang muncul di sebelahnya.
*Syuk!*
"Siapa yang tidak pulang pulang Lucy?"
Lucas pulang setelah mendengar nyanyian konyol putrinya.
"Papa!!"
Atheia langsung terbangun mendengar suara papanya. Seperti dugaan Atheia, papanya itu akan segera datang begitu disebut. Dia melompat dengan ceria ke dalam pelukan Lucas.
"Putri kecilku bosan?"
"Iyhaaa. Luci bocen Papa. Mau main cama Papa." Atheia merajuk sambil menggesek gesekan kepalanya ke pundak papanya.
Melihat wajah putrinya sekarang membuat Lucas teringat dengan Athanasia. Kencan pertama mereka terjadi setelah istrinya itu merasa bosan terus menerus diam di dalam Istana.
"Hmm. Kalau begitu Lucy mau kencan di luar Istana dengan Papa hari ini?"
"Kencan?" Atheia memiringkan kepalanya heran setelah mendengar kosa kata baru yang disebutkan papanya.
"Iya kencan. Jalan jalan berdua dengan Papa."
"Gak cama mama?"
"Mama sedang sibuk jadi kita berdua saja. Bagaimana Tuan Putri mau ikut atau tidak sama Papa?" Lucas tersenyum cerah sambil mengulurkan tangannya.
Wajah suram Atheia kini sudah berubah menjadi bercahaya. Dia menyambut tangan Lucas dengan sangat bersemangat.
"Iyaa Athe mau! Ayo Papa!"
"Chloe, kami pergi dulu. Jika Athanasia datang dan bertanya mengenai Lucy, jawab saja putrinya sedang jalan jalan bersamaku."
Chloris membungkukkan badan untuk menjawab Lucas.
"Dadah Bibi Chloe!! Athe kencan dulu cama Papa!! hehehe" Atheia berpamitan sambil cengengesan. Dia senang karena sudah lama dia tidak bermain berdua dengan papanya. Biasanya selalu ada mama atau kakeknya. Hanya papanya yang bisa mengajaknya bermain sesuatu yang baru dan tidak membosankan.
Mereka berdua pergi meninggalkan Istana dengan menggunakan sihir. Tujuan kencan mereka hari ini bukan ke pasar, bukan juga ke danau seperti kebanyakan orang. Lucas saat ini sudah menggandeng Atheia berjalan di persimpangan jalan antar dimensi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanfictionDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...