Epilog

1.3K 88 31
                                    

Beby mengerjapkan mata beberapa kali menyesuaikan lampu pada ruangan tersebut. Bernuansa putih dan bau obat-obatan. Ia yakin jika ini adalah rumah sakit. Beby langsung terduduk. Pikirannya kembali pada kejadian tadi.

"Rival! Rival mana?. " tanya Beby tiba-tiba.

Siska yang tadi sedang duduk dan mengobrol bersama Tasya pun kaget dan langsung menghampiri Beby.

"kenapa sayang?. " tanya Siska lembut sembari menggenggam tangan kanan Beby.

"Rival mana Bun?. " tanya Beby kembali masih dengan kradaan panik.

"aku disini sayang. " Beby menoleh saat mendengar suara pria yang sangat ia kenal. Rival yang baru saja masuk langsung menghampiri Beby. Beby memeluk Rival dengan erat, ia menumpahkan keresahannya.

"hiks... Hiks.."

"kok nangis sih?. " tanya Rival sambil mengusap wajah pipinya pelan.

"aku takut hiks... Kamu.. Kamu kenapa-napa. " isak Beby.

Rival tersenyum, lalu membawa Beby kembali kepelukannya. Ia menjadi teringat kejadian kemarin. Nyawanya hampir saja hilang karena Aria.

Flasback on

Rival duduk dikursi yang diintruksi oleh Aria, matanya melirik Bom waktu yang Beby maksud, kurang dari dua mebit tempat ini akan meledak. Ia tahu, dari awal masuk kedalam gudang pun Rival tahu. Setelah Aria membawa Beby peegi dan menutup pintu gudang. Dengan cepat ia berlari ke pintu tempat ia masuk. Dan gudang tersebut pun meledak.

Bomm!!

Rival meringis, siku dan dengkulnya lecet karena meloncat menjahui gudang tersebut. Dengan menahan rasa sakit Rival berlari memutari gudang itu. Ia mengendap endap ke belakang Aria. Rival melihat Aria yang sedang memasukan Beby yang pingsan kedalam mobil. Dengan cepat Rival langsung memukul belakang kepala Aria sampai ia terjatuh.

"sayang? Bangun sayang. " panggil Rival, ia menepuk pelan pipi Beby.

Aria meringis kecil, ia berdiri dengan perlahan. Disisi kirinya terdapat batu besar. Ia mengambilnya, hendak memukul Rival menggunakan batu itu.

"KAMI PERINGATKAN UNTUK ANGKAT TANGAN!. " pekik salah satu polisi yang baru saja datang bersama Ganda,Dion dan beberapa polisi lainnya.

Polisi itu menodongkan pistolnya kepada Aria. Mau tidak maupun Aria melepaskan batu yang berada ditangannya, ia mengangkat kedua tangannya diudara.

Mobil ambulan pun datang karena Dion yang membawanya. Rival langsung menggendong istrinya dan berlari memasukannya kedalam mobil ambulan. Ia pun ikut berada didalam sana. Menggenggam erat tangan istrinya.

"anak papa kuat kan? Tolong jaga mama kamu ya sayang. " bisik Rival kepada perut buncit Beby.

Flasback off

"kamu bikin aku takut. " rengek Beby, sekarang ia tak lagi menangis namun malah terlihat sangat manja dengan Rival.

"kamu yang bikin aku takut. " ujar Rival jujur, ia hampir saja akan membakar kantor polisi yang tak becus itu jika istrinya kenapa-napa.

Beby tersenyum, namun senyumnya memudar saat mengingat pria gila yang menculiknya itu. "kak Aria.. Gimana?. " tanya Beby, suaranya bergetar mesiratkan jika ia ketakutan.

"kamu tenang aja, kali ini aku yang benar-benar akan memastikan dia tidak macam-macam lagi. " ujar Rival meyakinkan Beby. Beby mengangguk, ia percaya dengan Rival.

***

"gimana keputusan sidang Aria?. " tanya Rival pada Ganda dan Dion. Mereka duduk disofa yang berada diruang inap Vvip Beby. Sedangkan Beby baru saja tertidur.

"dia dihukum mati." kata Ganda.

"lo taulah, pasal berlapis. Pembunuhan, percobaan pembunuhan, penculikan, dan bahkan gue denger dia perna perkosa cewek. Dasar bangsat. " jelas Dion, tangannya terkepal kuat karena geram dengan tingkah Aria.

"itu pantes buat dia. " gumam Rival yang diangguki oleh Ganda dan Dion.

"oiya gimana keadaan Beby?. " tanya Dion.

"udah mendingan, cuman masih suka mimpi buruk. " kata Rival.

Ganda menepuk pundak Rival pelan. "lo yang sabar ya, kata dokter perkiraan Beby melahirkan kapan?. " tanyanya.

"tiga sampe dua minggu lagi. "

Ceklek..

Pintu tiba-tiba saja terbuka, masuklah Tasya dan Caterin bersama Art yang menggendong El. Tasya meletakan paper bag disamping sofa yang terdapat Dion, Ganda dan Rival.

"Bebynya baru tidur ya?. " tanya Tasya.

"iya, semaleman nggak bisa tidur dia. " kata Rival.

"oiya! Gue dapet kabar, katanya cewek yang diperkosa Aria lagi ngandung. Hampir coba untuk bunuh diri. " kata Tasya. Matanya meredup memikirkan nasip gadis itu.

"emang dasar brengsek tuh Aria! Diam-diam keluar penjara perkosa anak orang, nyulik Beby, udah nggak ada otak. " geram Ganda.

"oiya polisi yang terlibat pun sudah dipecat, beberapa orang dalam Aria sudah kita urus. " kata Dion.

"gimana reaksi orangtua Aria?. " tanya Rival.

"pasti lah syok, mereka pikir Aria bakalan berubah setelah keluar dari penjara. Mereka udah pasrah waktu Aria dihukum mati. " jelas Ganda.

"masih aja ada orang kayak gitu. " gumam Caterin dengan nada marah. Mereka semua menoleh, ternyata bisa juga Caterin marah.

***

Dua hari kemudian, Beby sudah dibolehkan untuk pulang ke rumah. Mereka dijemput oleh supir rumah orangtua Rival, tentu saja mereka akan menginap dirumah orangtua Rival lagi. Hanya menunggu hari Beby akan melahirkan dan pekerjaan Rival sudah menumpuk. Untung saja papanya, Ari membantu mengurus kembali perusahaannya. Jika tidak mungkin sudah terbengkalai. Beby pun ingkahnya makin hari makin manja saja, ditinggal sebentar dengan Rival pun ia tak mau.

"ayo pelan-pelan sayang. "kata Rival, ia menuntun Beby dengan berlahan setelah meminta supirnya mengeluarkan barang-barang Beby.

"beby sayang! Kamu udah nggak apa-apa sayang?. " tanya Siska yang sudah menunggunya diambang pintu.

"iya Bun Beby udah nggak apa-apa." kata Beby dengan senyum tipisnya.

"Bunda mau jengukin kamu dirumah akit malah nggak diboleh oleh kancut tuyul. " Siska melirik Rival sinis menandakan jika orang yang ia panggil 'kancut tuyul' itu adalah Rival.

"Bunda sih, mulutnya nggak bisa diem, entar Beby nggak bisa istirahat lagi." ujar Rival santai.

"emang dasar kurang ajar. " cibir Siska. "ayo kita masuk, Bunda udah masakin makanan kesukaan Beby loh!. " ujar Siska bersemangat. Ia mengambil ahli tangan Beby yang digenggam Rival.

"emang dasar Bunda." gumam Rival sambil mengeleng aneh.

***

Tamat...

Mau ekstra part nggak nih? Ayo spam coment!!

By
Sonya ❤

After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang