1.Obrolan ngawur

91 2 0
                                    

Happy reading.

"ARGHHH GUE CAPE, MAU NIKAH SAMA DUDA KAYA AJAAA!!" teriak gadis cantik berambut sebahu frustasi sambil menjambak rambutnya.

"Sialan lo, berisik anjir," ujar gadis di sebelahnya yang merasa terganggu oleh teriakan sahabatnya.

Gadis berambut sebahu tadi adalah Acellin Angela, gadis yang selalu mengeluh minta nikah sama duda kaya. Bahkan, ketika ditanya apa cita-cita gadis tersebut, ia menjawab 'NIKAH SAMA DUDA KAYA' memang sedikit aneh tapi itulah Acel.

Sedangkan sahabatnya tadi adalah Gladys Dysahara, Gladys bersahabat dengan Acel ketika awal masuk SMA.

Awal mula mereka bersahabat adalah ketika Acel tidak sengaja mendapati Gladys yang sedang menonton drakor ketika MOS berlangsung, bukannya mendengarkan senior yang sedang menjelaskan di depan, Gladys malah asik menonton drakor dengan anteng dibawah pohon. Acel yang melihat itupun mendekati Glayds dan mengajak ngobrol, merasa cocok dan satu frekuensi mereka memutuskan untuk bersahabat. Sejak itulah mereka dekat sampai sekarang.

"Gue tuh cape hati, cape pikiran. Coba kalo gue nikah sama duda kaya, ngga perlu tuh mikirin nasib idup gue ke depannya gimana," keluh Acel.

"Yauda lo nikah aja sono sama Pak Doddy, dia kan duda," suruh Gladys sambil mencomot kentang goreng yang ada di piring.

Mereka saat ini tengah berada di dalam kamar Acel, Acel meminta Gladys untuk menginap dirumahnya karena Ayah dan Bundanya sedang menjenguk neneknya yang sedang sakit di Bandung.

Sebenarnya Acel memiliki satu kakak laki-laki, ia bernama Adellino Angelo, yang sering dipanggil bang Ino. Saat ini kuliah disalah satu Universitas terkenal di Jakarta dan baru semester awal. Jangan tanya dimana dia, lelaki itu jarang dirumah dan jarang pulang, sudah seperti bang Toyib saja.

"Ih amit-amit, ogah banget iuw," Acel bergidik ngeri. Membayangkan dirinya jadi istri kecil Pak Doddy. Eh apa katanya istri Pak Doddy?

Bayangkan saja, Pak Doddy itu guru matematika di sekolahnya, yang kepalanya botak. Ya emang si duda, terus kaya, tapi ya ngga Pak Doddy juga. Kalo dudanya semacam Song Jong Ki juga Acel ngga mau, ngga mau nolak maksudnya hehehe.

Sang sahabat yang duduk disampingnya memutar bola matanya malas. "Ya lagian lo ngadi-ngadi, nyokap bokap lo kaya raya, rumah gede, mobil banyak, lo anak bungsu paling disayang. Sok banget mau nikah sama duda kaya, jatuh miskin lo?"

"Yang kaya kan nyokap bokap gue, bukan gue," balas Acel tak mau kalah.

Gladys mencibir, "Ntar pas udah nikah terus di unboxing nangessss."

"Ya gue tinggal nolak," ucap Acel sambil menyengir.

"Dosa lo nolak suami pas lagi pengen, emang mau lo masuk neraka?" ujar Gladys. "Oh iya ya jangan ditanya lagi cita-cita lo kan masuk neraka ya?" lanjutnya sambil tertawa.

Acel yang merasa jengkel dengan ucapan sahabatnya itupun menjitak kening Gladys.

Pletak.

Gladys mendesah kecil merasakan sakit di keningnya. "Sialan lo ya sakit nih."

"Udah ah lanjut nonton, tuh kan kelewat adegan kissing uwu-uwunya. Ah elah lo si ngajak gue ngobrol," keluh Acel.

Huh sayang sekali padahal adegan itu tujuan utamanya semangat menonton drakor.

"Elo yang mulai duluan. Coba aja lo ngga ngeluh minta nikah sama duda kaya, ngga bakal tuh gue sautin," balas Gladys.

Acel tak memperdulikan omongan sahabatnya dan lanjut menonton drakor. "Ayang Sojun kenapa cakep banget siii," pekik Acel sembari menggigiti bantal.

DUDA GANTENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang